Mohon tunggu...
Yudi Zulfahri
Yudi Zulfahri Mohon Tunggu... Dosen - Direktur Eksekutif Jalin Perdamaian

Master Kajian Ketahanan Nasional, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Politik Identitas, Ketika Agama dan Nasionalisme Berubah Menjadi Candu

5 Juli 2019   09:30 Diperbarui: 5 Juli 2019   10:02 2506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebab Munculnya Politik Identitas 

Mengapa Indonesia bisa mengalami situasi yang sangat tidak menyenangkan seperti sekarang ini? Jawaban atas pertanyaan ini bisa didapatkan dengan melakukan analisa berdasarkan teori Anxiety-Uncertainty Management (AUM) yang dikembangkan oleh William Gudykunst, seorang profesor Speech Communication di California State University. Melalui teori ini, Gudykunst menyakini bahwa kecemasan dan ketidakpastian adalah dasar penyebab dari kegagalan komunikasi pada situasi antar kelompok.

Lambatnya proses hukum di awal kemunculan kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok telah menimbulkan kecemasan bagi kelompok Islam. Hal ini dianggap sebagai bentuk upaya perlindungan pemerintah terhadap seseorang yang telah melakukan penistaan terhadap Al-Quran. 

Sehingga dalam pandangan kelompok Islam, pemerintah beserta seluruh partai dan organisasi pendukungnya divonis sebagai kelompok "anti-Islam" karena dianggap telah membela seorang penista agama.

Sebaliknya, kelompok nasionalis juga merasa cemas terhadap gelombang aksi massa yang dilakukan oleh kelompok Islam. Aksi massa yang telah memberikan tekanan politik kepada pemerintah ini dianggap sebagai ancaman bagi kebhinekaan, karena Ahok merupakan bagian dari golongan minoritas. 

Sehingga dalam pandangan kelompok nasionalis, siapapun yang menjadi bagian atau memberikan dukungan kepada aksi massa yang dilakukan oleh kelompok Islam, akan divonis sebagai kelompok "radikal dan anti kebhinekaan".

Tidak banyak yang bisa dilakukan oleh kedua kelompok terhadap lawan identitas mereka di tengah kecemasan yang mereka alami. Mereka tetap saja diliputi kecemasan dan rasa ketidakpastian atas eksistensi dari lawan identitas mereka. 

Sehingga jalan pintas yang diambil untuk menghilangkan kegagapan atas kecemasan dan ketidakpastian yang mereka rasakan adalah dengan memperkuat solidaritas di antara orang-orang yang memiliki identitas yang sama, dengan cara mengarahkan fokus utama setiap kajian pada perbedaan-perbedaan yang didasarkan pada berbagai asumsi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Inilah penyebab munculnya politik identitas.

Politik Identitas adalah Candu

Mengapa setiap orang yang terjebak di dalam politik identitas terlihat begitu nyaman dan menikmati situasi ini? Jawabannya adalah karena politik identitas memiliki fungsi dalam masyarakat yang mirip dengan fungsi opium (candu) terhadap orang sakit. 

Sebagaimana fungsi opium yang dapat menghilangkan rasa sakit dan kecemasan dengan menghadirkan halusinasi, maka demikian pula fungsi politik identitas bagi kelompok masyarakat yang diliputi kecemasan karena gagal menyesuaikan imajinasi sosial mereka dengan realitas kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun