Sebab Munculnya Politik IdentitasÂ
Mengapa Indonesia bisa mengalami situasi yang sangat tidak menyenangkan seperti sekarang ini? Jawaban atas pertanyaan ini bisa didapatkan dengan melakukan analisa berdasarkan teori Anxiety-Uncertainty Management (AUM) yang dikembangkan oleh William Gudykunst, seorang profesor Speech Communication di California State University. Melalui teori ini, Gudykunst menyakini bahwa kecemasan dan ketidakpastian adalah dasar penyebab dari kegagalan komunikasi pada situasi antar kelompok.
Lambatnya proses hukum di awal kemunculan kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok telah menimbulkan kecemasan bagi kelompok Islam. Hal ini dianggap sebagai bentuk upaya perlindungan pemerintah terhadap seseorang yang telah melakukan penistaan terhadap Al-Quran.Â
Sehingga dalam pandangan kelompok Islam, pemerintah beserta seluruh partai dan organisasi pendukungnya divonis sebagai kelompok "anti-Islam" karena dianggap telah membela seorang penista agama.
Sebaliknya, kelompok nasionalis juga merasa cemas terhadap gelombang aksi massa yang dilakukan oleh kelompok Islam. Aksi massa yang telah memberikan tekanan politik kepada pemerintah ini dianggap sebagai ancaman bagi kebhinekaan, karena Ahok merupakan bagian dari golongan minoritas.Â
Sehingga dalam pandangan kelompok nasionalis, siapapun yang menjadi bagian atau memberikan dukungan kepada aksi massa yang dilakukan oleh kelompok Islam, akan divonis sebagai kelompok "radikal dan anti kebhinekaan".
Tidak banyak yang bisa dilakukan oleh kedua kelompok terhadap lawan identitas mereka di tengah kecemasan yang mereka alami. Mereka tetap saja diliputi kecemasan dan rasa ketidakpastian atas eksistensi dari lawan identitas mereka.Â
Sehingga jalan pintas yang diambil untuk menghilangkan kegagapan atas kecemasan dan ketidakpastian yang mereka rasakan adalah dengan memperkuat solidaritas di antara orang-orang yang memiliki identitas yang sama, dengan cara mengarahkan fokus utama setiap kajian pada perbedaan-perbedaan yang didasarkan pada berbagai asumsi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Inilah penyebab munculnya politik identitas.
Politik Identitas adalah Candu
Mengapa setiap orang yang terjebak di dalam politik identitas terlihat begitu nyaman dan menikmati situasi ini? Jawabannya adalah karena politik identitas memiliki fungsi dalam masyarakat yang mirip dengan fungsi opium (candu) terhadap orang sakit.Â
Sebagaimana fungsi opium yang dapat menghilangkan rasa sakit dan kecemasan dengan menghadirkan halusinasi, maka demikian pula fungsi politik identitas bagi kelompok masyarakat yang diliputi kecemasan karena gagal menyesuaikan imajinasi sosial mereka dengan realitas kehidupan.