12. Kesimpulan :
Arab Spring adalah istilah yang mulai populer di dunia politik internasional, terutama di negara-negara arab sejak awal Januari 2011. Istilah ini menunjukkan jatuhnya beberapa rezim otoriter di dunia Arab, dimulai dari Tunisia, Mesir, dan Libya. Arab Spring diharapkan menjadi titik awal tumbuhnya demokrasi di negara-negara Arab, namun setelah satu dasawarsa berlalu, baru Tunisia yang berhasil mengkonsolidasikan demokrasinya dimana perjalanan demokrasi Tunisia selama satu dasawarsa telah dikategorikan sebagai demokrasi yang matang (Snyder) atau telah memasuki fase demokrasi yang berbeda dimana budaya demokrasi telah mulai tertanam dengan baik dalam budaya politik Tunisia. Capaian demokrasi di Tunisia ini juga menyanggah para pemikir politik yang pesimis melihat demokrasi berkembang di dunia Islam. Tunisia telah membuktikan bahwa Islam dan demokrasi dapat berjalan beriringan mengikuti apa yang ditunjukkan Indonesia kepada dunia. Dengan ini, dunia Islam harus optimis melihat masa depan Islam yang demokratis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H