Mohon tunggu...
Yudistira SA
Yudistira SA Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sehat atau Masalah?

21 Oktober 2017   16:26 Diperbarui: 21 Oktober 2017   16:38 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sel Punca Mesenkim (wikimedia.org)

Sebenarnya, dari tabel diatas ada banyak sekali efek samping yang terjadi akibat transplantasi sel punca, mulai dari rasa sakit hingga kanker. Dalam kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan beberapa efek samping yang kurang didengar oleh orang awam.

Pertama, penyakit graft versus host. Yang dimaksud adalah penyerangan dari sel yang ada di tubuh pasien kepala sel punca yang ditransplantasikan. Sel pasien menganggap bahwa sel punca yang ditransplantasikan adalah sel asing yang harus diberantas. Untuk mencegahnya dapat dilakukan dengan cara meminum obat kekebalan selama beberapa bulan hingga tahun. Tentunya hal ini cukup merugikan mengingat harga pengobatan yang tidak murah.

Kedua, penyakit veno-oklusif. Penyakit ini membuat pembuluh darah ke hati tersumbat. Pada umumnya hal ini hanya terjadi pada transplantasi sel punca ke organ hati.

Ketiga, peradangan kelenjar parotid. Kelenjar parotid memproduksi air liur. Hal ini menyebabkan pada kedua bagian rahang akan terjadi pembengkakan selama beberapa hari. Untuk mengurangi efek samping ini, dapat dilakukan dengan kompres air dingin.

Keempat, Sindrom engraftment. Sindrom ini membuat pasien merasakan demam, ruam pada kulir, diare, penambahan berat badan, hingga terbentuknya cairan di paru-paru. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan melepaskan zat kimia dari dalam tubuh, yakni sitokin yang merupakan respon terhadap terapi yang menggunakan dosis tinggi.

Kelima, penyakit tiroid. Kelenjar tiroid dapat ditemukan di leher. Kelenjar tiroid ini memproduksi hormon-hormon yang penting untuk tubuh. Hormon tersebut digunakan untuk mengatur metabolisme, pertumbuhan, suhu tubuh, denyut jantung, tekanan darah, dan lain-lain. Biasanya penyakit tiroid yang terjadi pasca transplantasi sel induk adalah hipotiroidisme. Di mana tiroid tidak bisa mencukupi kebutuhan hormon seseorang. Pada orang dewasa, untuk mencegah hal ini, diperlukan kontrol rutin pasca transplantasi sel punca untuk dapat diterapi apabila terjadi hipotiroidisme. Sedangkan untuk anak-anak, akan muncul 3 sampai 4 tahun pasca transplantasi sel punca. Gelaja hipotiroidisme meliputi kelelahan, penambahan berat badan, rambut rontok, kuku rapuh, kulit kering, dan timbul rasa dingin.

Keenam, kanker kedua. Hal ini dimaksudkan apabila pasien sudah mengalami kanker sebelumnya. Dengan melakukan transplantasi sel punca, dapat memunculkan kanker di tempat lain maupun memunculkan kembali kanker yang sudah sembuh. Biasanya kanker yang muncul adalah leukimia, melanoma, kepala dan leher,  otak, hati, tulang, sarkoma, dan limfosit (terutama limfosit sel B).

Dari penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa sel punca dapat mengobati jaringan maupun organ ginjal yang mengalami kerusakan. Sel punca yang dimaksud adalah sel punca mesenkim yang berdiferensiasi dengan organ mesenkim untuk mengobati bagian yang rusak. Selain itu sel punca hematopoietik juga dapat mengobati ginjal dengan mengobati komponen ginjal yakni darah agar menjadi baik dan ginjalpun dapat diobati maupun dijaga kesehatannya. Selain 2 hal tersebut, juga dapat dilihat dari ciri sel punca yang dapat berdifereniasi saat ada bagian yang rusak. Pendapat tersebut tidak luput dari tingkatan kehidupan, yakni organ tersusun dari jaringan dan jaringan tersusun dari sel.

Selain itu, dengan pengobatan yang super ini, bisa didapatkan beberapa efek samping yang terjadi mulai dari yang ringan hingga parah, yaitu rasa sakit hingga kanker.

Sekian esai mengenai pendapat saya dalam topik "Sejauh mana kamu setuju bahwa sel punca dapat mengobati jaringan dan organ pada ginjal yang mengalami kerusakan." Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Sumber referensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun