Mohon tunggu...
Yudistira SA
Yudistira SA Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sehat atau Masalah?

21 Oktober 2017   16:26 Diperbarui: 21 Oktober 2017   16:38 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sel punca atau stem cell mulai sering didengar setelah tahun 2013 dikarenakan banyak sekali penelitian yang mengungkapkan bahwa sel punca dapat menyembuhkan penyakit. Sel punca berasal dari awal pertumbuhan mahluk hidup, yakni saat masih menjadi embrio. Yang sudah ditemukan adalah sel punca yang berdirefensiasi menjadi insulin dari beta () pankreas sehingga dapat menyembuhkan atau menghentikan sementara penyakit diabetes mellitus.

Ciri sel punca

  • Sel punca adalah sel yang belum berdiferensiasi menjadi sel khusus pada suatu jaringan maupun organ, sehingga sel punca belum memiliki bentuk maupun fungsi yang spesifik. Oleh karena itu, sel punca dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel. Fungsi sel punca pada jaringan dewasa hanya akan terlihat pada kondisi tertentu atau tidak selamanya dapat kita lihat.
  • Sel punca mampu bereplikasi atau memperbanyak diri menjadi karakter yang sama maupun hampir sama dengan sel induknya.

Sifat sel punca

  • Pluripoten

Adalah kemampuan sel untuk berdiferensiasi menjadi sel yang berasal dari lapisan ectoderm, mesoderm, dan endoderm atau yang lebih dikenal dengan 3 lapisan embrional.

  • Multipoten

Adalah kemampuan sel untuk berdiferensiasi menjadi sel untuk suatu golongan, seperti sistem saraf, pembentukan darah (sistem hematopoietik), dan lain-lain.

Jenis sel punca

  • Sel Punca Embrionik (embryonic stem cell)

Sel punca ini terjadi saat masih embrio, yakni sekitar 3 sampai 5 hari. Sel ini bersifat pluripoten. Sebenarnya, dengan sifat ini, sel punca embrionik dapat menyembuhkan segala penyakit. Akan tetapi hal ini menyebabkan tumor.

  • Sel Punca Dewasa (adult stem cell)

Sel punca ini masih tertidur atau inaktif dan belum berdiferensiasi sampai diperlukan. Sel punca ini ditemukan pada jaringan dewasa dan bersifat multipoten. Jadi sel punca ini tidak dapat berdiferensiasi menjadi macam-macam sel. Sehingga kemampuan berdiferensiasnyapun lebih rendah dibanding sel punca embrionik.

Contoh sel punca dewasa adalah sel punca hematopoietik (darah), saraf, kulit, mesenkim, dan jantung.

Sel Punca Hematopoietik (wikimedia.org)
Sel Punca Hematopoietik (wikimedia.org)
Sel Punca Mesenkim (wikimedia.org)
Sel Punca Mesenkim (wikimedia.org)
Esai ini akan membahas pendapat saya mengenai sel punca yang dapat menyembuhkan baik jaringan maupun organ ginjal yang mengalami kerusakan. Seperti yang sudah saya tuliskan sebelumnya, jurnal maupun penelitian mengenai sel punca sudah mulai gencar pada tahun 2013. Disamping itu, perkembangan jaman memunculkan banyak penyakit baru dengan semakin kebalnya suatu penyakit. Seperti yang sudah saya tuliskan lagi, penyakit yang di sembuhkan sementara oleh sel punca adalah diabetes mellitus. Sel punca di transplantasikan dari sumsum tulang belakang dan diberikan ke pankreas. Penyembuhan sementara itu hanya berlangsung selama kurang lebih 3 jam saja.

Kemudian yang akan kita bahas adalah ginjal. Ginjal adalah organ mesenkim yang berfungsi untuk menyaring darah apada urin agar saat buang air kecil tidak mengandung darah. Dari teori yang sudah saya jabarkan diatas, sel punca dewasa dapat berdiferensiasi menjadi sel punca hematopoietik dan sel punca mesenkim. Sel punca hematopoietik berdiferensiasi menjadi sel darah. Bayangkan apabila darah yang disaring di ginjal mengalami kerusakan. Akibatnya jaringan maupun organ ginjal juga dapat mengalami kerusakaan pula. Tidak hanya karena darah yang disaring, tetapi ginjal juga memiliki komponen darah. Dari hal ini, sel punca hematopoietik dapat mengobati sel darah yang rusak dan ikut memperbaiki ginjal maupun merawat ginjal.

Selain sel punca hematopoietik, masih ada sel punca mesenkim. Ginjal merupakan pembentukan dari lapisan embrional terutama lapisan mesenkim. Hal ini cocok dengan jenis sel punca dewasa yang ada. Sehingga sudah pasti dapat memperbaiki jaringan maupun organ ginjal, karena ginjalpun adalah bagian dari mesenkim.

Sebenarnya dari 2 hal ini, sudah mendapatkan kesimpulan bahwa sel punca dapat menyembuhkan jaringan maupun organ ginjal. Akan tetapi, saya akan menambahkan beberapa hal lagi untuk memperkuat pernyataan saya bahwa sel punca dapat menyembuhkan jaringan maupun organ ginjal.

Berikutnya jika ditelaah dari karakteristik atau ciri dari sel punca sendiri. Dikatakan bahwa sel punca dapat berdiferensiasi sesuai keinginannya dan kebutuhaannya seperti jaat ada bagian yang rusak, baik itu jaringan maupun organ. Oleh karena itu, saya menuliskan bahwa sel punca dewasa adalah sel punca yang masih tertidur karena tidak akan aktif apabila tidak dibutuhkan. Maka, bila ada jaringan atau organ yang rusak dapat diperbaiki oleh sel punca dewasa. Jika jaringan dapat disembuhkan maka lama-lama organnya akan dapat disembuhkan atau bila suatu organ dapat disembuhkan maka jaringannyapun dapat ikut disembuhkan. Hal ini dikarenakan organ adalah kumpulan jaringan yang membentuk suatu fungsi tertentu. Jadi jika jaringan dapat di

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jaringan dapat dilihat pada jaringan. Apa bila ingin mengetahui lebih tentang sel dapat dilihat pada sel. Esai saya yang sudah-sudah dapat Anda baca untuk lebih mengetahui mengenai sel maupun jaringan.

Bagaimana cara sel punca mengobati bagian yang rusak?

Hal ini seperti dengan cara menyembuhkan diabetes mellitus, yakni dengan mentransplantasikan sel punca yang ada di sumsum tulang belakang untuk disuntikan pada ginjal. Kemudian sel punca akan berdiferensiasi dengan bagian-bagian ginjal. Setelah berdiferensiasi, sel tersebut dapat menjadi sel-sel berdiferensiasi yang siap untuk mengobati jaringan maupun organ yang rusak terutama pada ginjal.

Efek samping

"Tak ada gading yang tak retak." Karena tidak ada yang sempurna termasuk obat. Oleh karena itu, setelah kita tahu bahwa sel punca dapat mengobati bagian yang rusak, ada perlunya untuk mengetahui efek samping dari pengobatan yang luar biasa ini. Efek samping dari transplantasi sel punca dapat terjadi sesaat maupun berhari-hari setelah proses transplantasi. Jika pada anak-anak, efek sampingnya cenderung lebih cepat hilang dibandingkan orang dewasa.

Efek samping dari transplantasi sel punca tergantung terutama pada:

  • Jenis obat kemoterapi yang digunakan
  • Jika terapi radiasi diberikan sebelum transplantasi
  • jenis transplantasi yang digunakan
  • kesehatan pasien secara keseluruhan

Efek samping yang umum dari transplantasi sel indukInfeksi
Berdarah
Anemia
Penyakit graft-versus-host
Penyakit Veno-oklusif
Masalah sistem pencernaan
Masalah kulit dan rambut
Rasa sakit
Peradangan pada kelenjar parotid
Sindrom engraftment
Sindrom kebocoran kapiler
Masalah paru-paruMasalah ginjal
Masalah saraf dan otot
Kegagalan graft
Penolakan graft
Masalah jantung
Masalah mata
Masalah tiroid
Masalah perkembangan
Masalah kandung kemih
Masalah sistem saraf pusat
Masalah kesuburan
Kanker kedua

(graft : sel induk donor)

Sebenarnya, dari tabel diatas ada banyak sekali efek samping yang terjadi akibat transplantasi sel punca, mulai dari rasa sakit hingga kanker. Dalam kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan beberapa efek samping yang kurang didengar oleh orang awam.

Pertama, penyakit graft versus host. Yang dimaksud adalah penyerangan dari sel yang ada di tubuh pasien kepala sel punca yang ditransplantasikan. Sel pasien menganggap bahwa sel punca yang ditransplantasikan adalah sel asing yang harus diberantas. Untuk mencegahnya dapat dilakukan dengan cara meminum obat kekebalan selama beberapa bulan hingga tahun. Tentunya hal ini cukup merugikan mengingat harga pengobatan yang tidak murah.

Kedua, penyakit veno-oklusif. Penyakit ini membuat pembuluh darah ke hati tersumbat. Pada umumnya hal ini hanya terjadi pada transplantasi sel punca ke organ hati.

Ketiga, peradangan kelenjar parotid. Kelenjar parotid memproduksi air liur. Hal ini menyebabkan pada kedua bagian rahang akan terjadi pembengkakan selama beberapa hari. Untuk mengurangi efek samping ini, dapat dilakukan dengan kompres air dingin.

Keempat, Sindrom engraftment. Sindrom ini membuat pasien merasakan demam, ruam pada kulir, diare, penambahan berat badan, hingga terbentuknya cairan di paru-paru. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan melepaskan zat kimia dari dalam tubuh, yakni sitokin yang merupakan respon terhadap terapi yang menggunakan dosis tinggi.

Kelima, penyakit tiroid. Kelenjar tiroid dapat ditemukan di leher. Kelenjar tiroid ini memproduksi hormon-hormon yang penting untuk tubuh. Hormon tersebut digunakan untuk mengatur metabolisme, pertumbuhan, suhu tubuh, denyut jantung, tekanan darah, dan lain-lain. Biasanya penyakit tiroid yang terjadi pasca transplantasi sel induk adalah hipotiroidisme. Di mana tiroid tidak bisa mencukupi kebutuhan hormon seseorang. Pada orang dewasa, untuk mencegah hal ini, diperlukan kontrol rutin pasca transplantasi sel punca untuk dapat diterapi apabila terjadi hipotiroidisme. Sedangkan untuk anak-anak, akan muncul 3 sampai 4 tahun pasca transplantasi sel punca. Gelaja hipotiroidisme meliputi kelelahan, penambahan berat badan, rambut rontok, kuku rapuh, kulit kering, dan timbul rasa dingin.

Keenam, kanker kedua. Hal ini dimaksudkan apabila pasien sudah mengalami kanker sebelumnya. Dengan melakukan transplantasi sel punca, dapat memunculkan kanker di tempat lain maupun memunculkan kembali kanker yang sudah sembuh. Biasanya kanker yang muncul adalah leukimia, melanoma, kepala dan leher,  otak, hati, tulang, sarkoma, dan limfosit (terutama limfosit sel B).

Dari penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa sel punca dapat mengobati jaringan maupun organ ginjal yang mengalami kerusakan. Sel punca yang dimaksud adalah sel punca mesenkim yang berdiferensiasi dengan organ mesenkim untuk mengobati bagian yang rusak. Selain itu sel punca hematopoietik juga dapat mengobati ginjal dengan mengobati komponen ginjal yakni darah agar menjadi baik dan ginjalpun dapat diobati maupun dijaga kesehatannya. Selain 2 hal tersebut, juga dapat dilihat dari ciri sel punca yang dapat berdifereniasi saat ada bagian yang rusak. Pendapat tersebut tidak luput dari tingkatan kehidupan, yakni organ tersusun dari jaringan dan jaringan tersusun dari sel.

Selain itu, dengan pengobatan yang super ini, bisa didapatkan beberapa efek samping yang terjadi mulai dari yang ringan hingga parah, yaitu rasa sakit hingga kanker.

Sekian esai mengenai pendapat saya dalam topik "Sejauh mana kamu setuju bahwa sel punca dapat mengobati jaringan dan organ pada ginjal yang mengalami kerusakan." Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Sumber referensi :

Irnaningtyas. 2017. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : Erlangga.

-Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017

http://nasional.kompas.com/read/2013/01/23/21015629/Jaringan.Ginjal.Buatan.Dikembangkan.dari.Sel.Punca
https://www.omicsonline.org/open-access/the-spleen-contributes-stem-cells-to-peripheral-blood-stem-cell-transplants-2157-7633.1000253.php?aid=34990
https://stemcells.nih.gov/info/basics/1.htm
https://www.tanyadok.com/acara/penelitian-sel-punca-dan-aplikasinya-di-indonesia

-Diakses pada tanggal 16 Oktober 2017

https://hsci.harvard.edu/kidney-disease-0

-Diakses pada tanggal 20 Oktober 2017

https://www.kompasiana.com/ajuskoto/terapi-sel-punca-tanpa-efek-samping_552ae6a9f17e610f51d62422
https://www.cancer.ca/en/cancer-information/diagnosis-and-treatment/stem-cell-transplant/side-effects-of-stem-cell-transplant/?region=on
https://health.detik.com/read/2013/05/20/072613/2250170/763/ini-efek-samping-transplantasi-stem-cell-yang-paling-banyak-dan-fatal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun