Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Nature

Solusi Mengatasi Bahaya Gunung Api

25 Mei 2024   09:15 Diperbarui: 25 Mei 2024   09:48 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan erupsi Gunung Ruang dari pesisir pantai Pulau Tagulandang. foto: Ongki Kumambong/BBC News

Indonesia tidak lepas dari bahaya gempa dan gunung api karena terletak didaerah bahaya yang disebut cincin api.

Akhir akhir ini gunung Ruang yang terletak di Pulau Sulawesi meletus dan seluruh penduduk yang mungkin terkena dampaknya diungsikan.

Gunung Ruang memiliki pola erupsi sekali dalam 30 tahun  meletus
Tahun  1974 dan  tahun  2002.

 Kali ini, erupsi terjadi tahun 2024 atau belum sampai 30 tahun .

”...mungkin sisa magma dari yang di 2002 itu belum keluar semua,  kita perlu waspada,” kata Mirzam ahli vulkanologi dari ITB.

Bahaya erupsi gunung Ruang adalah tsunami vulkanik ketika lava jatuh kelaut dati kedua sisi gunung.

Setelah gunung Ruang terjadi lagi letusan gunung Marapi di Sumatera Barat.

Bahaya yang tidak diduga adalah terjadinya banjir bandang atau lahar dingin di beberapa tempat  di kaki Gunung dan aliran sungai.

Korban terakhir yang tercatat adalah 62 orang dan beberapa  hilang..

Berdasarkan analisis  BMKG hujan masih berpotensi terjadi dan bencana serupa. 

Dilakukan modifikasi cuaca untuk menghentikan hujan agar banjir lahar dingin susulan tidak terjadi, yaitu penyebaran garam di awan  agar hujan tidak  terjadi  didaerah bencana.

Diperkirakan aliran  sungai  dari Gunung Marapi, masih banyak endapan material vulkanik yang jumlahnya sekitar satu juta meter kubik.

Pembangunan Sabo Dam mengatasi lahar (Dok. Kementerian PUPR /kompas.com)
Pembangunan Sabo Dam mengatasi lahar (Dok. Kementerian PUPR /kompas.com)
Solusi gunung Marapi lainnya adalah pembuatan sabo dam seperti yang digunakan di Gunung Merapi Jawa Tengah. 

Berbagai cara digunakan para ahli untuk mengatasi bahaya lahar gunung berapi

Tahun 1935  gunung berapi Mauna Loa di Hawaii  meletus dan ancaman lahar panas bagi kota dibawahnya.

Aliran  deras menuju kota Hilo sangat membahayakan penduduk.

Thomas A. Jaggar, ahli vulkanologi di Hawaiian Volcano Observatory, mengusulkan menjatuhkan bom di dekat kawah mengalihkan aliran lava panas. 

Ledakan bom diharapkan  akan menciptakan celah baru agar aliran lahar tidak menuju kota.

Bom berhasil  membuat aliran   di kawah mengubah lintasan lava tidak ke kota padat penduduk. 

 Namun  ada persoalan budaya termasuk faktor agama bagi penduduk sekitar gunung berapi. 

Gunung berapi  sering kali memiliki ikatan kuat dengan “penduduk lokal yang tidak menyukai campur tangan ” merusak gunung. 

Banyak penduduk asli Hawaii memandang kehancuran gunung akibat bom  sebagai pelecehan terhadap keyakinan mereka.

 Pada tahun 1984, Mauna Loa meletus kembali mengancam Hilo. 

Gubernur Hawaii saat itu, George Ariyoshi, secara terbuka menyatakan bahwa bom tidak akan digunakan lagi intuk mengalihkan aliran lahar.

Gunung Etna di pulau Sisilia Italia  tahun 1991 hampir  delapan ton bahan peledak ditanam untuk mengebor lubang di sepanjang gunung. 

Teorinya adalah membuat parit lava besar secepatnya menyelamatkan kota Etna.

Berkat cara ini, Zafferana Etnea, sebuah kota dengan populasi 9.500 jiwa, selamat dari terjangan lava panas.

Masalah bom menjadi dilema para ahli yang melihat
supervolcano Yellowstone .

Gunung Yellowstone disebut sebut sebagai  “tong mesiu” terbesar di dunia.

Gunung Berapi Super Yellowstone, yang terletak di Taman Nasional Yellowstone di Wyoming, AS, salah satu gunung berapi paling berbahaya didunia. 

 Gunung  ini aktif sepanjang tahun dan  terdapat magma panas di  supervolcano Yellowstone.

Diameternya adalah   sekitar 70 kilometer dengan tebal 10 kilometer di bawah kawah gunung.

 Suhu magma  ini memiliki energi yang cukup besar  membentuk  warna indah di Kawah Super Yellowstone

Dibandingkan dengan gunung  besat lainnya seperti Gunung St. Helena, daya ledak supervolcano Yellowstone bisa 1.000 hingga 3.000 kali lebih kuat. 

Letusan gunung berapi Super Yellowstone sebanding dengan bom nuklir jika meletus. 

Cairan yang mengalir bisa mencapai puluhan juta derajat

Aliran suhu sekitar 900-1200 derajat saja   sudah bisa  membakar seluruh  permukaan tanah menjadi hitam pekat.

Magma gunung Super Yellowstone: sumber Discovery
Magma gunung Super Yellowstone: sumber Discovery
Ketika magma bertemu dengan air laut, akan terjadi penguapannya menghasilkan gas beracun.

Abu dan gas  mengandung belerang dan klorin akan naik ke ketinggian bersama angin membentuk hujan asam  merusak tanaman di seluruh dunia. 

Gunung Api Super Yellowstone tidak diragukan lagi merupakan bom waktu yang mengintai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun