Percobaan padi hibrida telah terbukti berhasil di 40 negara melalui kerjasama dengan tim penelitinya.
Budidaya telah mencapai lebih dari 7 juta hektar hanya di 10 negara srperti India, Vietnam dan Bangladesh.
Padi hibrida juga telah berhasil di Mesir dan beberapa negara Afrika seperti Nigeria, Guinea, Mozambik, Liberia, Senegal dan Madagaskar.
Ia menghasilkan benih padi hibrida generasi terbaik pada tahun 1973, dan mencapai kesuksesan besar.
Ia  menerima Penghargaan dari pemerintahnya  pada tahun 1981.
Pada tahun 1985, ia menerbitkan penelitian tentang padi hibrida melalui FAO .
Ia memenangkan banyak penghargaan internasional. Yang paling menonjol adalah Science Prize dari UNESCO dalam dua tahun berturut-turut, 1986 dan 1987, dan World Food Prize dari FAO pada tahun 2004.
Kekayaannya diperkirakan secara lokal dan global sekitar 100 miliar yuan Tiongkok.
Sahamnya ada di Bursa Efek Tiongkok dengan nama "Longping Hi-Tech,"
Saat ini dia diusulkan agar  menerima Nobel, disebut sebagai bapak Padi Tiongkok.
Lalu seperti apa kerjasama yang dikembangkan Indonesia dan China di Kalimantan Tengah.