Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Money

Pertanian Vertikal Apa itu>

5 April 2024   13:47 Diperbarui: 5 April 2024   13:52 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu perusahaan di Indonesia iFarm membangun pertanian vertikal di Bali ( Foto: semaraknews.com)

Menanam buah dan sayur lebih bermanfaat untuk tanaman vertikal terutama didaerah tropis. 

Selada dan stroberi memiliki harga yang lebih tinggi di pasar dunia dibandingkan gandum, sehingga lebih sesuai dengan biaya energinya. 

Tomat atau paprika juga cocok untuk dijual ke pengecer saat tanaman masih muda.

Untuk menjaga biaya energi serendah mungkin , harus atau dirancang lampu LED khusus yang mengkonsumsi hampir 18 watt per lampu. Meskipun konsumsinya dua kali lebih besar dibandingkan lampu LED konvensional, konsumsi ini jauh lebih rendah dibandingkan konsumsi yang disebabkan oleh sebagian industri.

Menurut ilmuwan, ide untuk menggabungkan sinar matahari dan pencahayaan buatan untuk mengurangi konsumsi energi bisa dilaksanakan.

Apa anda tertarik dengan budidaya tanaman Vertikal , harus belajar dengan tekun dan sungguh sungguh dan melihat mereka yang berhasil. 

Tulisan ini mungkin memiliki penjelasan terbatas karena ruang dan waktu. 

Selamat mencoba.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun