Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Blok Sampah Terapung Disungai Membantu Hewan Laut Tidak Tercemar Plastik

2 Januari 2023   15:55 Diperbarui: 2 Januari 2023   16:38 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat interceptor DKI untuk memusnahkan sampah terutama plastik sungai di Cengkareng: Foto detik. com

Sekarang pasar terbesar untuk produk plastik adalah bahan kemasan. Sampah kemasan menyumbang sekitar setengah dari sampah plastik yang dihasilkan secara global saat ini, dan sebagian besar plastik tidak didaur ulang.

Pada tahun 2015, lebih dari 6,9 miliar ton sampah plastik diproduksi secara global. Hanya 9% dari plastik ini yang didaur ulang, 12% dibakar, dan 79% sisanya berakhir di Tempat Pembuangan sampah atau di sekitar kita.

Plastik diproduksi pada akhir abad ke-19, dan  produksinya meledak pada tahun 1950-an.

Setelah Perang Dunia II, plastik mulai banyak digunakan di berbagai bidang.Saat ini, plastik ada di mana-mana mulai dari mobil, peralatan medis, hingga kemasan makanan.

Umur plastik bervariasi, tetapi sekali dibuang, mereka kebanyakan tidak terurai selama ratusan tahun.

Sejak ditemukannya plastik, manusia telah menghasilkan total 9,2 miliar ton plastik, yang setara dengan berat total 25.000 Gedung Empire State.

Menurut peneliti ilmiah di Australia dan Amerika Serikat , lebih dari 200 kilogram plastik dibuang ke lautan setiap' detik ' di dunia. Setiap tahun, manusia meninggalkan hingga 8 juta ton sampah plastik di lautan.

Alat interceptor DKI untuk memusnahkan sampah terutama plastik sungai di Cengkareng: Foto detik. com
Alat interceptor DKI untuk memusnahkan sampah terutama plastik sungai di Cengkareng: Foto detik. com
Pada bulan Februari tahun ini, seekor paus besar ditemukan terdampar di lepas pantai barat Norwegia.

Paus yang  sudah tidak bisa diselamatkan dan hanya bisa di eutanasia. Namun, ketika manusia mengupas perut paus tersebut, mereka menemukan bahwa perut paus tersebut berisi 30 kantong plastik.

 Sungai KBB Shangrila Karet pada Jumat 31/01/2020 bersih tak ada sampah | Foto: cynthia lova.kompas.com
 Sungai KBB Shangrila Karet pada Jumat 31/01/2020 bersih tak ada sampah | Foto: cynthia lova.kompas.com
Ada juga tali panjang hingga 9 meter, pot bunga dan bahkan lembaran plastik lebih dari 30 meter persegi.

Kantong plastik di perut ikan paus bahkan bisa menutupi seluruh dek kapal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun