Itu yang diingat Chairil Anwar ketika ia pergi tanpa menamatkan sekolah MULOnya berangkat ke Jakarta mencari ibunya.
puisi.
"Rumahku."
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Kaca jernih dari luar Segala nampak
Kulari dari gedong halaman
Aku tersesat tak dapat jalan.
(Penggalan puisi Chairil Anwar )
puisi pertengkaran dengan ayah
"Perhitungan"
Banyak gores belum terpuruk saja
Rumah kecil putih dengan lampu merah caya
Langit bersih cerah dan purnama raya
Sudah itu tempatku tidak tahu entah dimana
Sekilap pandangan serupa dua klewangan bergeser
Sudah itu berlepasan dengan sedikit heran
Hambus kau
ke Bandung ke Sukabumi aku tak peduli..
(Chairil Anwar)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!