Catatan Tercecer, Malaya Ingin Gabung Indonesia Melayu Raya.
Sebentar lagi dalam bulan Agustus ini Indonesia akan merayakan kemerdekaan yang ke 77
Perjuangan kemerdekaan yang "direbut" dengan pengorbanan dan air mata dalam waktu yang panjang. Berbeda dengan Malaysia yang diberikan kemudahan oleh Inggris.
Ada sebuah catatan lain, ketika pemimpin Indonesia ke Malaya, tepatnya di Taiping Perak. Itu adalah atas prakarsa dari Malaya dan bantuan Jepang yang telah mulai kalah dari perang dunia ke 2
Pertemuan di Taiping, Perak dihadiri oleh Ir Sukarno, Bung Hatta, Dr Rajiman Wedyonongrat serta tokoh Malaya (Malaysia ) Ibrahim Jacoob dan dari Jepang yaitu Amakatsu dan Yoici Atakagi.
“Mari kita wujudkan satu Tanah Air untuk seluruh putra Indonesia.” kata Ir Sukarno dalam pertemuan tersebut. Sukarno percaya orang Melayu diidentikkan dengan kebangsaan Indonesia.
Ibrahim sebenarnya sudah memulai Konsepnya di Malaya ketika pada tahun 1930-an. Bangsa Melayu di Malaya, Sumatera, Jawa Kalimantan atau nusantara disatukan menjadi Melayu Raya.
Terlahir pada tahun 1911 di Pahang Ibrahim Jacoob lulus pendidikan Sultan Idris Training College (SITC)
Ibrahim Jakoob meniru tumbuhnya kebangkitan Nasional Indonesia tahun 1920 dan pengagum Sukarno.
Ia dengan berani menulis artikel kritis tentang hak-hak Melayu di koran koran Malaya