Terowongan SMART memiliki 4 mode berbeda.
Model pertama,  kalau tidak Ada Banjir, terowongan SMART berfungsi sebagai  jalan raya biasa dan kendaraan lewat.
Model kedua, jika 'banjir sedang" air dialihkan ke terowongan dan terowongan tetap terbuka untuk sarana lalu lintas.
Model ke tiga, jika banjir besar terjadi terowongan SMART ditutup dan mobil yang tersisa di terowongan segera dievakuasi.
Model ke empat, jika banjir berhenti lebih awal, terowongan jalan raya akan dibuka kembali untuk penggunaan lalu lintas.
Model ke lima, banjir parah, terowongan jalan tol semuanya akan mulai terisi air banjir, menutup terowongan dan menghalangi mobil masuk.
Semua air hujan yang masuk ke SMART Tunnel turun ke Kolam Retensi  sebelum dialirkan ke sungai.( laut Agak jauh dari KL)
Dari Sungai Kerayong  kemudian  air dihubungkan ke Sungai Klang, seterusnya ke Selat Malaka atau ke laut.
Apakah Jakarta bisa melaksanakan? Tampaknya juga bisa dan idenya disebut Proyek Jakarta Integrated Tunnel (JIT) Itu berita dari tempo tahun 2020.
Terowongan bawah tanah ruas Pasar Minggu-Manggarai untuk luapan sungai Ciliwung.
Ruas ke 2 dari Ulujami ke Tanah Abang untuk menampung aliran sungai Pesanggrahan.
Belum jelas apa proyek ini bisa direalisasikan atau disetujui karena terbentur dengsn biaya.
Semoga terlaksana !!!