2. Peserta yang tidak  masuk BPJS karena mereka mampu untuk membayar fasilitas kesehatan yang lebih baik dari bpjs.
Mereka bayar sendiri
kalau sakit, atau ikut asuransi swasta meski Iuran cukup besar bisa jadi dijamin perusahaan besar dan bumn yang menjamin karyawannya lebih baik dari bpjs.
Keduanya ini yang mungkin jadi sasaran bpjs untuk segera masuk.
Golongan ini meski mampu, seharusnya masuk untuk azas atau prinsip "gotong royong" membantu yang mampu kepada yang tidak mampu, menolong yang sakit bagi yang tidak sakit.
Terlepas dari Kepatuhan masuk BPJS, saya kira golongan kedua ini perlu untuk menjadi perhatian.
Apakah ada fasilitas bagi yang mampu, tidak mau direpotkan dengan "tetek bengek" administrasi dan prosedur di BPJS Kesehatan?
Kalau sakit tinggal datang ke dokter atau fasilitas kesehatan yang ditunjuk dengan menunjukan kartu bukti kepesertaan atau asuransi.
Ada Asuransi dan perusahaan besar dan bumn yang tidak perlu rujukan untuk berobat di dokter spesialis dirumah sakit "beken" dimana fasilitas bpjs tidak
diterima.Â
( saya termasuk sudah dijamin perusahaan yang lebih baik dari bpjs)
Penyakit THT, Mata, Â Anak Anak dan Kebidanan contohnya, tidak memerlukan rujukan sementara di bpjs harus melalui PPK TK.I atau rujukan berjenjang.
Menurut saya, pemerintah atau bpjs  kesehatan perlu memikirkan golongan kedua ini untuk diberikan kemudahan agar mereka tertarik untuk ikut bpjs kesehatan.