"Aku akan mencari jalan untuk kita bertemu, tidak akan menyerah. "
"Apa yang Ucu akan lakukan." Tanya Ida.
"Lihat saja nanti," jawab Ucu.
Â
Ucu tidak mau memberitahu. Ida juga tidak tahu. Sampai suatu ketika.
Ida bersibuk sibuk dengan pekerjaannya di Bank tempat dia mulai bekerja.
Menjelang siang, seorang pemuda masuk. Ida tidak terlalu memperhatikan karena ia sibuk dengan para penabung baru.
"Aku juga menabung, " sebuah suara menghentikan gerakan Ida ketika tiba giliran.
"Kak Ucu," kata Ida
"Saya Daeng Ucu ingin membuka buku tabungan baru," Ucu tersenyum dengan sedikit tertawa. Mau tak mau Ida juga tertawa.
"Mengapa ada keinginan menabung?" Tanya Ida.
"Untuk berjumpa kamu," Ucu berkata dengan suara serak.
"Menabung setiap hari, " kata Ucu pula masih dengan senyum khasnya.
 "Saya setiap hari  akan menabung supaya bisa berjumpa ," Ucu mengulangi kata kembali tersenyum.
Ida juga terpaksa tersenyum. Ia merasa lucu jika lelaki itu menabung cuma untuk bertemu dia.
"Isikan data ini dan KTP," kata Ida.
"Tolong diisikan," suara Ucu.
"Sebaiknya nasabah," kata Ida. Ucu mengangkat bahu.
Ida mengisi data Ucu kekertas formulir.
"Tanda tangani disini," kata Ida setelah selesai.