***
Kita sudah terpisah tiga tahun dan ini adalah bulan ke lima menuju enam kita berinteraksi semu. Pandemi Covid-19 memaksamu bertahan di sana, dan tak boleh kembali. Media kita hanyalah media komunikasi virtual.Â
Aku tidak tahu lagi kini bagaimana melampiaskan rinduku karena tak  cukup dengan kata. Ini kesekian kali juga kamu online tapi tidak membalas pesanku, bahkan menutup audio atau videocallku dengan alasan sedang meeting, sedang di jalan, sedang makan, signal tidak bagus, putus-putus..entahlah.Â
Aku tidak tahu harus berkata apa, toh aku tidak punya hak apa pun untuk memarahimu. Aku ini siapa. buatmu. Aku tahu, pekerjaanmu luar biasa bagus dan itu pasti memakan banyak waktumu. Tapi yang lebih kutahu, aku bukan lagi prioritasmu. Padahal aku sangat rindu.Â
Benar apa katamu dulu. Kata perpisahan betul-betul menjadi terakhir yang kamu berikan padaku, setelah itu tak sempat lagi. Aku berharap pandemi ini segera berakhir, dengan demikian kamu bisa pulang dan kulepas rinduku. Walau kutahu, kamu tidak akan kembali seperti kamu dulu dengan aku.Â
Yogyakarta, 11 Mei 2020
(Untukmu yang telah pergi jauh)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H