Mohon tunggu...
yudi howell
yudi howell Mohon Tunggu... Freelancer - Active Social Media User

Female, live in Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hubungan Kita

11 Mei 2020   06:28 Diperbarui: 11 Mei 2020   06:45 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu kita bertemu tanpa tahu apa-apa. Seperti selembar kertas putih, tanpa setetes tinta. Bertemumu pun tanpa sengaja. Kamu duduk manis di ujung pintu mendengar kotbah pendeta tanpa membiarkan suara sekeliling mengganggumu. 

Mataku pun terarahmu karena teman sebelah memintaku memotretmu. Aku adalah fotografer amatiran tapi hasil selalu dibilang profesional. Kemana-mana kamera adalah tentenganku dan selalu jeli menemukan objek kamera. Tapi waktu itu, tidak tahu, aku mengabaikanmu, tak mengendus kehadiranmu. Sampai teman sebelahku mengejutkanku.

 "Tuh..ada objek bagus" katanya menatap jauh ke arahmu., "Di ujung timur, dekat pintu keluar." 

"Yang mana? Apa?" tanyaku sembari mengikuti arah tatap mata temenku. Sebentar melintas di biji mataku, lelaki muda berkemeja biru. Biru. Astaga itu warna kesukaanku, "Cowok? Kemeja biru?" tanyaku tetap tak yakin. Aku cuma fokus pada warna kemejanya.

"Iya. Gimana?" tanya temenku, "Coba. Zoom..kameramu."

Kuputar lensa kameraku untuk memperbesar sosok cowok berkemeja biru itu. Satu...dua...tiga...dan...wajahnya telah memenuhi layar, tepat di tengah, fokus tanpa objek pengganggu. Astaga.....Ada lelaki ganteng berkemeja biru, yang kutemu di tengah jemaat merayakan ibadah minggu pertama. 

Tak pernah aku terpesona seperti ini. Biasanya lalu lalang cowok ganteng dan teman-temanku yang berteriak-teriak histeris, cuma aku yang tidak. Teman-temanku bahkan sering bertanya, seperti apa cowok yang aku suka. Sering pula kujawab, "Aku tidak tahu. Aku belum pernah menemukannya."

Tapi kali itu, aku menemukanmu. Entah bagaimana Tuhan membuat naskah kehidupanku. Perkenalan kita pun tidak dirancang. Aku kehilangan tutup lensa kameraku, dan kamu yang menemukan.

"Ini yang kamu cari?" katamu datar. Tepat di depanku, tepat di depan wajahku.

"Ya." jawabku. Hanya itu. Karena aku tidak bisa berkata-kata lagi. Kehabisan oksigen karena tiba-tiba aku tidak bisa bernapas. Seperti jantungku sudah berhenti. Kamu lalu menyerahkan tutup lensaku, dengan senyum kamu bertanya, "Fotografer perusahaan ini? Maaf kalau saya tidak tahu. Saya Michael, karyawan baru."

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun