Setelah bahan-bahan yang diperlukan sudah disiapkan, mulailah kita berkebun dan bercocok tanam disekitar halaman rumah di sela-sela waktu luang sepulang bekerja atau pengisi waktu liburan. Â
Untuk model vertikultur yang dipilih tentunya disesuaikan dengan lokasi atau halaman rumah masing-masing.Â
Model yang dapat digunakan pada sistem budidaya vertikultur, yaitu rak bertingkat seperti tangga atau model segitiga, dapat juga disusun menempel di tembok bagian luar rumah, atau disusun di antara space pagar rumah maupun disusun menggantung.Â
Dengan prinsip diusahakan tanaman cukup menerima sinar matahari.
Perawatan atau pemeliharaan tanaman sayuran disesuaikan dengan kondisi pertumbuhan tanaman. Pemeliharaan ini yang utama adalah menyiraman.Â
Penyiraman dapat dilaksanakan setidaknya sehari satu kali dengan melihat perkembangan kondisi tanaman tentunya. Jika dirasa kurang atau media tanam kering, dapat ditambah penyiraman sampai dua kali penyiraman dalam satu hari misalkan pagi dan sore hari.Â
Penambahan nutrisi pada tanaman dilakukan dengan pertimbangan teknis kebutuhan nutrisi pada tanaman.Â
Untuk unsur makro bisa menggunakan tambahan nutrisi pupuk organik berbahan dasar kohe (kotoran hewan) di mana pupuk organik dengan bahan dasar kohe banyak mengandung unsur N (Nitrogen) yang dibutuhkan saat masa pertumbuhan bagi tanaman.Â
Sementara untuk kebutuhan unsur lain seperti P (fosfat) dan K (Kalium) dapat dicukupi dengan memberikan pupuk organik/kompos yang berbahan dasar daun daunan dan jerami padi dan sebagainya.
Bagaimana jika tanaman sayuran vertikultur kita terkena serangan hama dan penyakit?
Untuk pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karena yang kita budidayakan untuk konsumsi keluarga ada baiknya kita menghindari penggunaan pestisida. Atau pengendalian hama penyakit menggunakan pestisida kita jadikan alternatif terakhir.Â