Mohon tunggu...
YUDIONO
YUDIONO Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Magister Agribisnis / Direktorat Program Pascasarjana / Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa Magister Agribisnis / Direktorat Program Pascasarjana / Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Budidaya Tanaman Sayuran dengan Sistem Vertikultur

19 November 2021   11:19 Diperbarui: 24 November 2021   20:47 1938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Budidaya Sayuran Dengan Vertikultur | Dokumentasi pribadi

Kita sering kali mengalami kondisi di mana harga sayuran seperti bawang merah, cabe, tomat dan sebagainya terkandang harganya melonjak cukup drastis hingga berpengaruh pada tingkat konsumsi sayuran. 

Hal ini sangat dirasakan oleh konsumen yang notabene ibu-ibu rumah tangga, sering kali mengeluhkan akan lonjakan harga sayuran tersebut apalagi kondisi di tengah pandemi, yang dampaknya sangat dirasakan masyarakat. 

Dengan adanya kondisi seperti ini, tidak menyurutkan semangat kami untuk terus memikirkan kira-kira apa yang bisa kita kerjakan untuk mengatasi hal tersebut.

Sayuran merupakan salah satu kebutuhan pangan yang cukup strategis untuk menunjang kesehatan keluarga, apalagi pada masa-masa pertumbuhan. 

Hal ini sejalan dengan manfaat sayuran terhadap pertumbuhan baik untuk balita maupun orang dewasa. Alternatif yang dapat diusahakan terutama bagi masyarakat perkotaan dengan kondisi kepadatan penduduk yang luar biasa, bagaimana kita bisa menanam sayuran di sekitar halaman rumah dengan cara memaksimalkan kondisi yang ada. 

Salah satunya yaitu dengan membudidayakan sayuran menggunakan sistem budidaya vertikultur atau bertingkat.  

Apa saja yang dibutuhkan, bagaimana caranya dan bagaimana perawatannya?

Berikut sedikit ulasan terkait budidaya tanaman sayuran dengan cara vetikultur.

Pertama mari kita pahami dulu apa itu vertikultur. Berdasarkan pengertiannya vertikultur berasal dari kata vertikal atau tegak lurus. Atau bisa diartikan menanam tanaman sayuran dengan cara bertingkat. 

Banyak macam atau model menanam tanaman sayuran dengan cara budidaya bertingkat bergantung pada lokasi tempat kita membudidayakannya. 

Bisa dilaksanakan di dalam ruangan terbuka atau di luar di sekitar halaman rumah baik dipagar maupun menempel di tembok bangunan.

Kedua bahan apa saja yang diperlukan untuk bercocok tanam secara vertikultur. Bahan yang perlu disiapkan di antaranya adalah tempat media tanam. 

Hal ini menjadi sangat menarik karena kita bisa memanfaatkan barang barang bekas yang sebelumnya hanya dilihat sebagai sampah plastik tidak berguna. 

Dengan sedikit sentuhan, sampah-sampah itu akan bermanfaat selain untuk mengurangi dampak sampah plastik juga akan menambah estetika lingkungan dengan menghidupkan halaman-halaman rumah menjadi lebih menarik. 

Beberapa contoh sampah plastik yang bisa digunakan sebagai tempat media tanam sayuran adalah plastik bekas kemasan minyak goreng, timba bekas cat, botol bekas air mineral, polybag atau talang pvc. 

Bahan-bahan tersebut bisa kita bersihkan dulu dari residu yang ada baik minyak, kotoran atau bekas sisa cat sampai betul betul bersih dan siap digunakan.

Ketiga media tanam, media tanam yang baik untuk sayuran di antaranya adalah tanah, sekam bakar, cocopead, kompos dan pupuk organik. Bahkan kita bisa mencampur beberapa media tanam sekaligus dengan komposisi imbang satu banding satu, selain untuk mencukupi nutrisi tanaman sayuran, media tanam tersebut juga sangat bagus untuk perkembangan tanaman yang akan di budidayakan. 

Terdapat beberapa unsur penting dalam budidaya tanaman sayuran. Kebutuhan nutrisi tanaman sayuran bisa dicukupi oleh unsur hara mikro dan makro yang terdapat dalam media tanam tersebut maupun dengan tambahan unsur-unsur yang dibutuhkan. 

Hal ini dapat dilakukan dengan penambahan nutrisi tanaman menggunkaan pupuk organik cair maupun pupuk organik padat granul yang sudah banyak tersedia di toko-toko pertanian terdekat.

Keempat, terkait pemilihan jenis-jenis tanaman sayuran yang akan dibudidayakan. Tanaman sayuran memiliki jenis yang beraneka ragam, mulai dengan tanaman sayuran daun seperti seledri, kangkung, selada, sawi hijau, sawi daging, bayam hijau, bayam merah dan sebagainya. 

Untuk tanaman sayuran buah bisa cabe rawit, cabe merah kriting, tomat, terong dan seterusnya. Bahkan untuk tanaman sayur bunga seperti kubis, bunga kol dan brokoli juga masih bisa ditanam dengan cara vertikultur menggunakan polybag. Tentunya tempat media dan ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan media tanam dan nutrisi sayuran tersebut. 

Untuk jenis tanaman, ada baiknya memilih jenis-jenis tanaman dengan nilai ekonomis tinggi, mudah dibudidayakan, mudah dirawat, serta memiliki umur relatif pendek.

Setelah bahan-bahan yang diperlukan sudah disiapkan, mulailah kita berkebun dan bercocok tanam disekitar halaman rumah di sela-sela waktu luang sepulang bekerja atau pengisi waktu liburan.  

Untuk model vertikultur yang dipilih tentunya disesuaikan dengan lokasi atau halaman rumah masing-masing. 

Model yang dapat digunakan pada sistem budidaya vertikultur, yaitu rak bertingkat seperti tangga atau model segitiga, dapat juga disusun menempel di tembok bagian luar rumah, atau disusun di antara space pagar rumah maupun disusun menggantung. 

Dengan prinsip diusahakan tanaman cukup menerima sinar matahari.

Perawatan atau pemeliharaan tanaman sayuran disesuaikan dengan kondisi pertumbuhan tanaman. Pemeliharaan ini yang utama adalah menyiraman. 

Penyiraman dapat dilaksanakan setidaknya sehari satu kali dengan melihat perkembangan kondisi tanaman tentunya. Jika dirasa kurang atau media tanam kering, dapat ditambah penyiraman sampai dua kali penyiraman dalam satu hari misalkan pagi dan sore hari. 

Penambahan nutrisi pada tanaman dilakukan dengan pertimbangan teknis kebutuhan nutrisi pada tanaman. 

Untuk unsur makro bisa menggunakan tambahan nutrisi pupuk organik berbahan dasar kohe (kotoran hewan) di mana pupuk organik dengan bahan dasar kohe banyak mengandung unsur N (Nitrogen) yang dibutuhkan saat masa pertumbuhan bagi tanaman. 

Sementara untuk kebutuhan unsur lain seperti P (fosfat) dan K (Kalium) dapat dicukupi dengan memberikan pupuk organik/kompos yang berbahan dasar daun daunan dan jerami padi dan sebagainya.

Bagaimana jika tanaman sayuran vertikultur kita terkena serangan hama dan penyakit?

Untuk pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karena yang kita budidayakan untuk konsumsi keluarga ada baiknya kita menghindari penggunaan pestisida. Atau pengendalian hama penyakit menggunakan pestisida kita jadikan alternatif terakhir. 

Lalu bagaimana kita dapat pengantisipasi tanaman agar tidak terserang hama dan penyakit?

Kita dapat melakukan atau menjaga tanaman sayuran kita tetap dalam kondisi sehat terkontrol tidak kekurangan air, mencukupkan kebutuhan nutrisinya serta melengkapi unsur-unsur yang dibutuhanan untuk menunjang tanaman sayuran itu tetap hidup. 

Dan jika masih terserang hama atau penyakit, kita dapat menggunakan pestisida nabati yang berasal dari bahan-bahan yang ada di sekitar kita. Misalkan larutan tembakau, ekstrak daun pepaya, ekstrak serai, rendaman daun mimba, dan ekstrak bawang putih.

Beberapa manfaat yang kita dapatkan dengan membudiayakan tanaman sayuran dengan sistem vertikultur, yang pertama adalah mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat sampah plastik dengan memanfaatkannya menjadi tempat media tanam sayuran.

Kedua memaksimalkan fungsi lahan di sekitar rumah meskipun sempit tetapi tetap dapat menghasilkan/produktif,

Ketiga mengurangi dampak inflasi yang disebabkan oleh fuktuasi harga sayuran yang mengalami peningkatan tanpa bisa diprediksi. 

Yang terakhir dan merupakan manfaat paling bisa dirasakan adalah untuk mencukupi kebutuhan sayuran keluarga dengan sayuran sehat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup terutama di daerah perkotaan dengan berbagai macam dinamikanya. 

Selamat mencoba, salam sehat dengan mengkonsumsi sayuran organik. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun