Mohon tunggu...
Yudi Kresnasurya
Yudi Kresnasurya Mohon Tunggu... Lainnya - PRIBADI BIASA

BERSYUKURLAH MAKA ENGKAU BAHAGIA

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Antara Susi dan Nadiem

12 Desember 2019   14:51 Diperbarui: 12 Desember 2019   15:06 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Nadiem memang sangat hebat dalam pengembangan usaha bisnis murni dengan memanfaatkan teknologi masa kini, namun untuk pengembangan dunia pendidikan masih belum teruji.

Inilah yang membuat sebagian kalangan terutama para praktisi di dunia pendidikan terkejut akan penunjukan beliau sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Respon ini hampir mirip ketika Bu Susi ditunjuk sebagai Mneteri Kelautan dan Perikanan sebelumnya.

Perlu disadari bahwa Presiden Jokowi menginginkan adanya perubahan yang bersifat inovatif termasuk dalam bidang pendidikan, sehingga beliau memilih para pembantunya yang dianggap mampu merealisasikan keinginannya tersebut.

Ditambah tantangan zaman milenial sehingga pemikiran para pembelajar serta kebutuhan dalam proses belajar mengajar juga berkembang cepat, sehingga dibutuhkan manajer yang handal dan memahami hal ini. Di sinilah letak posisi Pak Nadiem yang dianggap Presiden mempunyai pemikiran yang inovatif dalam mengembangkan bidang pendidikan di Indonesia.

Perlu menjadi catatan penting, bahwa dalam dunia pendidikan tidak semata soal bagaimana memilih dan mengantarkan materi pendidikan yang tepat.

Terlebih di Indonesia masalah dunia pendidikan sangatlah komplek mulai dari perbedaan kultur wilayah pendidikan, sarana dan prasarana, media pembelajaran, ketersediaan para pengajar, kondisi geografis, serta masih banyak lagi yang semua bercampur aduk saling mempengaruhi. Di sinilah peran seorang Pak Nadiem diharapkan mampu mengelola secara baik semua permasalahan tersebut.

Kalau dulu Bu Susi memang pendidikan formalnya tidak tinggi namun pengalaman kerjanya sangat sesuai dengan bidang yang ditanganinya, sehingga ketika ditunjuk menjadi menteri beliau langsung sigap mengeluarkan aturan - aturan.

Sekarang Pak Nadiem seorang master lulusan luar negeri, seorang intelektual, pemikir yang inovatif namun pengalaman bidang pendidikan masih minim sedang ditantang untuk mampu mengembangkan potensi yang dia punya untuk mengangkat dunia pendidikan Indonesia.

Dulu Bu Susi bisa mengelola para Doktor dan Profesor untuk bekerja bersama dengannya, maka kini Pak Nadiem juga harus bisa mengelola para Doktor dan Profesor bidang Pendidikan bekerja bersamanya.

Bu Susi dan Pak Nadiem mempunyai beberapa kesamaan, diantaranya tidak mempunyai beban partai karena keduanya berasal dari profesional, dan keduanya sudah membuktikan mereka adalah orang -- orang yang sudah berhasil dalam riwayat pekerjaan sebelumnya sehingga tidak perlu lagi tergoda harta yang selama ini menjadi sandungan bagi banyak pejabat.

Semoga Pak Nadiem mampu mengikuti jejak Bu Susi, yaitu dimana pada akhirnya masyarakat akan menilai kerja Pak Nadiem juga dianggap berhasil, bahkan bisa lebih lagi. Untuk Bu Susi , terima kasih atas semua yang telah ibu kerjakan....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun