Mohon tunggu...
Yudi Kresnasurya
Yudi Kresnasurya Mohon Tunggu... Lainnya - PRIBADI BIASA

BERSYUKURLAH MAKA ENGKAU BAHAGIA

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Antara Susi dan Nadiem

12 Desember 2019   14:51 Diperbarui: 12 Desember 2019   15:06 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu pun prinsip hidupnya dalam bekerja khususnya di sektor kelautan dan perikanan penuh dengan etos kerja yang cekatan. Ketika begitu beliau diangkat jadi Menteri Kelautan dan Perikanan, tidak perlu lama, kebijakannya banyak yang menggemparkan.

Salah satunya adalah merealisakan penenggelaman kapal -- kapal illegal fishing. Begitu banyak kapal -- kapal illegal fishing yang ditenggelamkan membuat ngeri para pelaku illegal fishing untuk melakukan aksinya lagi di Laut Indonesia. Bu Susi tidak pernah tawar menawar dalam kebijakannya tersebut.

Pokoknya setelah status hukum kapal tersebut sudah pasti dinyatakan bersalah, siap -- siap ditenggelamkan. Kebijakan ini sempat menjadi perdebatan sengit, bukan hanya di kelas masyarakat saja, tetapi juga ditingkat elit. Namun Bu Susi tak goyah untuk melaksanakan kebijakannnya tersebut.

Selain penenggelaman kapal banyak lagi produk -- produk aturan yang dibuat selama Bu Susi menjadi Menteri. Diantaranya pelarangan alat tangkap ikan berupa Cantrang. Kebijakan ini sempat membuat banyak nelayan Cantrang khususnya di Jawa protes dan turun ke jalan agar Bu Susi mau menarik kembali kebijakan tersebut.

Namun Bu Susi tetap kekeuh, setidaknya hanya menunda kebijakan tersebut. Banyak aturan yang dibuatnya memang menuai kontroversi terutama bagi para pengusaha perikanan, namun Bu Susi berkilah bahwa aturan -- aturan yang dibuat sudah seharusnya diadakan demi perbaikan perikanan Indonesia.

Pada akhirnya masyarakat juga yang menilai bahwa Bu Susi sudah bekerja sesuai dengan kewajibannya, sehingga mereka sangat pro akan kebijakan -- kebijakan yang dikeluarkan oleh Bu Susi.

Ketika periode kedua Presiden Jokowi, nama Bu Susi tidak lagi menjadi salah seorang Menteri, banyak masyarakat yang merasa kehilangan. Entah Bu Susi yang memang menolak untuk diangkat kembali atau memang tidak dipilih oleh Presiden.

Apapun itu di mata masyarakat sosok Bu Susi merupakan salah satu Menteri yang dianggap berhasil dalam melaksanakan kerjanya di pemerintahan walaupun pada awalnya dipandang remeh.

Sekarang beralih ke Sosok Nadiem Makarim. Sosok yang sudah fenomenal berkat pendirian perusahaan on line yang bergerak di bidang jasa transportasi.

Sosok yang satu ini menjadi lebih fenomenal karena kemudian diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Pak Nadiem, tidak seperti Bu Susi. Beliau menyabet gelar master dari salah satu universitas sangat terkenal di negeri Paman Sam.

Yang membuat masyarakat terkejut terhadap penunjukan beliau sebagai Menteri Pendidikan adalah karena beliau dianggap tidak mempunyai rekam jejak yang mumpuni di bidang pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun