Mohon tunggu...
yudi hermawanto
yudi hermawanto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pecinta buku, belajar sedikit menulis, dan suka film fiksi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Penegakan Disiplin Menuju Sekolah Ramah Anak

26 Agustus 2022   15:24 Diperbarui: 28 Agustus 2022   07:45 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelanggaran disiplin tentu harus ditangani, karena konsekuensi-konsekuensi tertentu manakala ia tidak ditaati. Bahwa ada risiko yang terjadi apabila kesepakatan itu dilanggar. 

Si Pelanggar menyadari bahwa apa yang telah dilakukannya itu berakibat tertentu. Di dalam disiplin juga tak ada yang namanya toleransi, karena justru akan memperlemah atau membuat pelaku menjadi permisif atas perilaku indisiplinernya serta memberikan peluang-peluang untuk dilanggar. 

Penegakan disiplin adalah upaya untuk memberi pemahaman bahwa siapapun wajib bertanggung jawab atas perbuatan yang sengaja dipilih untuk dikerjakan. Tentu ketegasan ini tidak identik dengan legalisasi kekerasan, karena merupakan upaya membangun kesadaran bahwa pelanggar akan menghadapi banyak orang yang ada dalam lingkungan tempat dia berada. 

Sehingga diharapkan ia akan berusaha memperbaiki perilakunya agar dapat diterima oleh lingkungannya tersebut. Bentuk pemberian hukuman dalam penegakan disiplin harus mampu menumbuhkan karakter positif, memperkaya pengalaman jasmani dan rohaninya, serta bermanfaat bagi diri pribadi dan orang lain. Bukan sekadar menakuti, memalukan, atau tindakan yang membawa dampak negatif bagi pelanggar disiplin

Konsisten. 

Disiplin harus dilakukan secara konsisten, terus menerus, sebagai bagian dari penguatan karakter. Apabila dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan penuh kesadaran, ditambah adanya penghargaan bagi pelaksanaannya, disiplin akan menjadi hal yang menarik, yang lambat laun akan meningkatkan kesadaran dirinya untuk bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun