Mohon tunggu...
Yudi Hardi Susilo
Yudi Hardi Susilo Mohon Tunggu... Apoteker - Master of Clinical Pharmacy

Pernah belajar tentang obat dan racun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memori Kalibiru

30 Desember 2016   08:39 Diperbarui: 30 Desember 2016   08:46 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tumben banyak mobil ambulan pagi-pagi sudah ribut. Aku berjalan gontai karena masih mengantuk, dan mencoba mencari informasi dari mister Tan tentang mobil ambulan yang tidak biasanya pagi ini.

"Ada bom."kata mister Tan.

Bom?? Lagiii?? Tahun lalu di bulan yang sama juga ada ledakan bom di negeri ini. Aku duduk di ruang tamu apartemen dan melihat mister Tan yang dengan serius masih mengikuti berita di televisi.

Breaking News : At least two bomb have exploded in Hua Hin this morning to add to the bombs last night in which one was killed and 19 injured. There are reports of bombings and fires in other provinces as well.

Hua Hin ...? Televisi itu bilang kejadiannya di Hua Hin ...? sepertinya nama itu tidak asing aku dengar .... aduhhh masih ga inget juga dan mataku masih belum sempurna membuka mata kemudian aku pun balik ke kamar .... ingin rasanya melanjutkan mimpi tadi malam huffttt .... Kalibiru oh Kalibiru .

Badanku masih lemah. Semangatku masih belum terkumpul. Siang ini aku ada janji dengan profesorku di kampus. Namanya Mister Kriddakorn Chappuis. Ada yang bilang dia punya hubungan darah dengan Charyl Chappuis pemain sepak bola Thailand yang tampan wajahnya itu. Profesorku juga gak kalah tampan, masih muda umurnya cuma lebih tua 5 tahun dari aku dan single. Konsultasi dengannya 3 hari yang lalu, aku diajak ke makan malam di Central World dengan mobilnya. Profesor Kridda, panggilanku padanya, begitu romantis memilih tempat makan malam. Entah sudah di rencanakan sebelumnya atau belum, aku tidak tahu. Namun, karena rasa lapar waktu itu aku begitu menikmati makanan yang ternyata menjadi makanan kesukaannya juga. 

"Drrrrrtttt!!Drrrrrrtttt!!" suara apa lagi itu.

Rupanya suara getar ponselku yang ada di meja. Siapa sih yang telepon pagi-pagi begini ...

E...e..mak? Emak menelpon? Aduhh hatiku jadi gak enak. Angkat tidak ya .... angkat .... tidak.... aduhh... bingunng.

"Halo mak ..?"akhirnya aku terima telpon dari emak.

"Nuun, gimana kabarmuuu?Emak dengar ditipi ada bom di sana yaa?"Emak bertanya dengan nada khawatir. Rupanya berita bom sudah sampai di tanah air sehingga emak langsung mencemaskan anak perempuannya yang merantau di negeri orang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun