Profil pelajar pancasila yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kebhinekaan global, bergotong royong, serta kreatif akan tercapai dan tertanam dalam jiwa dan prilaku peserta didik jika seluruh warga sekolah sebagai factor biotik sekaligus modal manusia bergerak bersama menanamkan serta membiasakan dalam tingkah laku mereka. Pemimpin mempunyai peran yang urgen untuk memaksimalkan modal manusia untuk menciptakan profil pelajar pancasila dengan mengimplementasikan nilai-nilai guru penggerak seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid.
- Kaitan dengan Modul Visi Guru Penggerak
Visi guru penggerak menciptakan peserta didik yang merdeka dan sekolah yang berpihak pada pada murid terwujud di bawah pimpinan yang mampu menciptakan kondisi tersebut. Pemimpin harus mampu menyusun visi yang terukur, jelas dan mampu mengakomodir segala kepentingan serta menciptakan pendidikan yang berpihak pada murid dengan mengidentifikasi dan memanfaatkan segala sumber daya (asset) yang dimiliki sekolah. Pemimpin menerapkan inkuiri apresiatif dengan tahapan BAGJA untuk memaksimalkan sumber daya (asset) yang dimiliki untuk melakukan perubahan positif dengan menggerakkan seluruh warga sekolah. Perubahan positif yang diharapkan adalah terbiasanya penanaman Budaya positif sekolah.
- Kaitan dengan Modul Pembelajaran Berdiferensiasi, Sosial Emosional, dan Coaching
Pendidik adalah pemimpin pembelajaran yang akan mengkreasi setiap peserta pendidik untuk memiliki keleluasan emosional, intelektual, social, dan spiritual.Â
Keleluasan tersebut tertanam dan terbiasa dalam diri peserta didik sebagai bentuk dari perwujudan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas atau di lingkungan sekolah yang mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi serta social emosional.Â
Pembelajaran yang mempetimbangkan dan memperhatikan kebutuhan belajar peserta didik baik  dari minat, profil atau kesiapan belajar peserta didik.Â
Pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang mejadikan peserta didik mampu mengenali dan mengendalikan emosi yang terjadi pada diri sehingga terbentuk pribadi-pribadi yang mumpuni.Â
Tercapainya itu semua karena peran pemimpin yang mampu mengelola potensi yang ada pada diri setiap peserta didik. Pemimpin yang mampu memaksimalkan keunikkan asset/kekuatan yang dimiliki peserta didik. Pemimpin yang mampu menciptakan kebermaknaan dalam belajar.
Pendidik seyogyanya mampu menciptakan situasi yang mendorong peserta didik untuk melejitkan potensi yang dimilikinya dengan memperhatikan social emosional peserta didik.Â
Proses yang dilakukan untuk melejitkan potensi-potensi peserta didik adalah dengan melakukan proses coaching. Pemimpin pembelajaran yang selalu menggali dan menemukan setiap potensi untuk menyelesaikan setiap apa yang terjadi pada mereka.Â
Menyelasaikan setiap permasalahan dengan kekuatan/sumber daya yang pada diri mereka sendiri.Â
Pendidik hanya mengarahkan dengan pertanyaan efektif dan komunikasi asertif untuk mengembangkan potensi peserta didik secara maksimal.
- Kaitan dengan Modul Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran