Mohon tunggu...
YUDHITA PRATAMA
YUDHITA PRATAMA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Cukupkan yang ada yang ada itu Cukup Jangan mencari yang Tiada.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kandidit Presiden 2024: Antara Harapan dan Tantangan Politik

19 Desember 2023   14:33 Diperbarui: 19 Desember 2023   14:40 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia akan kembali menggelar pemilihan presiden pada tahun 2024. Pemilihan ini akan menjadi ajang perebutan kekuasaan antara para tokoh politik yang memiliki visi dan misi berbeda untuk memimpin negara ini. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kandidat presiden 2024, serta isu dan tantangan politik yang mereka hadapi.

Pemilihan presiden 2024 di Indonesia akan diikuti oleh tiga pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) pada bulan November 2023. Ketiga pasangan tersebut adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Mereka mewakili berbagai latar belakang, ideologi, dan basis dukungan politik.

Para kandidat presiden 2024 dihadapkan dengan berbagai isu dan tantangan politik yang menentukan arah dan kualitas demokrasi di Indonesia. Beberapa isu dan tantangan politik yang penting antara lain adalah:

  • Pandemi Covid-19: Pandemi Covid-19 telah berdampak besar pada kesehatan, ekonomi, dan sosial masyarakat Indonesia. Para kandidat presiden 2024 harus mampu menunjukkan strategi dan kebijakan yang efektif untuk menangani pasca pandemi ini, baik dalam hal penanganan kesehatan, pemulihan ekonomi, maupun perlindungan sosial.
  • Reformasi birokrasi: Reformasi birokrasi merupakan salah satu agenda penting untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas pemerintahan. Para kandidat presiden 2024 harus mampu menawarkan program dan langkah-langkah yang konkret untuk mereformasi birokrasi, baik di tingkat pusat maupun daerah, serta mengatasi masalah korupsi, nepotisme, dan kolusi.
  • Ekonomi digital: Ekonomi digital merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat di Indonesia, terutama di tengah pasca pandemi Covid-19. Para kandidat presiden 2024 harus mampu mengembangkan ekosistem dan regulasi yang mendukung perkembangan ekonomi digital, serta memanfaatkan potensi dan peluang yang ditawarkan oleh teknologi digital untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing bangsa.
  • Hubungan internasional: Hubungan internasional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas dan kemajuan Indonesia. Para kandidat presiden 2024 harus mampu menjaga dan memperkuat hubungan Indonesia dengan negara-negara tetangga, regional, dan global, serta menyeimbangkan kepentingan nasional dan internasional, terutama di tengah dinamika dan ketegangan geopolitik dan geoekonomi.

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) 

Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan segera dilaksanakan di Indonesia. Saat ini, sudah ada beberapa nama yang muncul sebagai calon presiden dari berbagai partai politik. Salah satunya adalah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, yang didukung oleh Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pasangan ini mengusung visi-misi "Indonesia Adil Makmur untuk Semua", yang menekankan pada perubahan sosial, ekonomi, dan politik di negeri ini.

Anies Baswedan adalah Gubernur DKI Jakarta yang masa jabatannya berakhir pada 16 Oktober 2022. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada kabinet Jokowi-Jusuf Kalla dari tahun 2014 hingga 2016. Ia juga pernah menjadi Rektor Universitas Paramadina dari tahun 2007 hingga 2015. Ia lahir di Kuningan, Jawa Barat pada 7 Mei 1969 dari keluarga akademisi. Ia merupakan cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang pejuang kemerdekaan dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Muhaimin Iskandar adalah Wakil Ketua DPR RI periode 2019-2024. Ia juga merupakan Wakil Ketua MPR RI periode 2018-2019 dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia periode 2009-2014. Ia lahir di Jombang, Jawa Timur pada 24 September 1966 dari keluarga pedagang. Ia merupakan anak dari Muhammad Iskandar, seorang pengajar di Pondok Pesantren Manbaul Ma'arif.

Kelebihan pasangan Anies-Muhaimin antara lain:

  • Karisma: Anies Baswedan dikenal sebagai seorang pemimpin yang memiliki karisma tinggi dan mampu membangun koneksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang.
  • Pengalaman: Muhaimin Iskandar memiliki pengalaman luas dalam bidang politik, terutama dalam hal mengurus urusan desa. Ia juga pernah menjadi Ketua Umum PKB sejak tahun 2005 hingga sekarang.
  • Visi: Pasangan Anies-Muhaimin memiliki visi yang jelas untuk memajukan Indonesia menjadi negara adil makmur untuk semua. Mereka juga memiliki misi yang terdiri dari delapan jalan perubahan, yaitu:
    • Mengentaskan kemiskinan dengan memperluas kesempatan berusaha dan menciptakan lapangan kerja;
    • Mewujudkan upah berkeadilan;
    • Menjamin kemajuan ekonomi berbasis kemandirian dan pemerataan;
    • Mendukung korporasi Indonesia berhasil di negeri sendiri dan bertumbuh di kancah global;
    • Mewujudkan keadilan ekologis berkelanjutan untuk generasi mendatang;
    • Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
    • Menegakkan demokrasi yang berkualitas; dan
    • Menjaga kedaulatan negara.

Kekurangan pasangan Anies-Muhaimin antara lain:

  • Kontroversialitas: Pasangan Anies-Muhaimin sering menuai kontroversi karena isu-isu sensitif seperti politik identitas, agama, atau kekerasan. Beberapa lawan politik mereka bahkan menuduh mereka lekat dengan ormas radikal atau intoleran.
  • Koalisi: Pasangan Anies-Muhaimin bergabung dengan koalisi antara Nasdem-PKS-PKB yang belum sempurna karena masih ada beberapa partai lain yang belum bergabung atau belum memberikan dukungan kuat. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi mereka untuk memperkuat basis massa mereka.
  • Persaingan: Pasangan Anies-Muhaimin harus bersaing dengan pasangan calon lain yang juga memiliki basis massa besar, seperti Prabowo-Gibran (Gerindra-PAN), dan Ganjar-Mahfud (Golkar-Golkar).

Pasangan ini merupakan salah satu dari tiga pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden yang telah ditetapkan oleh KPU RI pada bulan November 2023. Mereka mewakili koalisi antara Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Dukungan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berasal dari berbagai pihak, baik dari kalangan politik, agama, maupun masyarakat. Berikut adalah beberapa  dukungan yang mereka terima:

  • Keluarga besar Ponpes Lirboyo: Keluarga besar Ponpes Lirboyo, Kediri, Jawa Timur mengumumkan dukungan kepada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. Mereka mengatakan bahwa pasangan ini memiliki visi dan misi yang sesuai dengan cita-cita Ponpes Lirboyo, yaitu membangun Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.
  • Jubir AMIN: Jubir AMIN sebut dukungan Ponpes Lirboyo bakal jadi booster untuk menangkan Anies-Muhaimin. Ia mengatakan bahwa pasangan ini memiliki basis massa yang kuat di Jawa Timur dan Jawa Barat, serta memiliki kinerja yang baik sebagai gubernur DKI Jakarta.
  • Tamsil Linrung: Tamsil Linrung optimis menangkan Anies-Muhaimin di Sumatera Selatan. Ia mengklaim akan memenangkan pasangan calon nomor urut 1 di Sumatera Selatan dengan dukungan dari masyarakat setempat, terutama dari kalangan pemuda.
  • Gerakan Desa Bersatu: Gerakan Desa Bersatu memberikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024. Mereka mengatakan bahwa pasangan ini memili konsep yang luar biasa untuk memajukan desa dan menjaga kedaulatan desa.
  • Ijtima Ulama: Ijtima Ulama memberikan dukungan kepada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon yang membawa suara umat Islam. Mereka mengatakan bahwa visi dan misi mereka memiliki kedekatan secara psikologis dengan keulamaan.

 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Pemilihan presiden 2024 akan menjadi ajang pilihan umum yang penting bagi Indonesia. Dua nama yang sering disebut-sebut sebagai calon presiden adalah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Keduanya memiliki latar belakang dan visi misi yang berbeda, serta potensi dukungan dari berbagai kelompok masyarakat. Namun, mereka juga menghadapi tantangan politik yang tidak mudah diatasi.

Prabowo Subianto adalah seorang politisi, pengusaha, dan mantan perwira tinggi militer Indonesia. Ia lahir pada 17 Oktober 1951 di Jakarta, dari keluarga Jawa Banyumasan-Minahasa. Ia menempuh pendidikan dan karier militer selama 28 tahun sebelum beralih ke dunia bisnis dan politik. Ia menjadi Menteri Pertahanan sejak 2019, serta Ketua Umum Partai Gerindra sejak 2014. Ia juga pernah mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2014 dan 2019, namun kalah dari Joko Widodo.

Visi misi Prabowo Subianto sebagai calon presiden adalah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang kuat, mandiri, adil, dan sejahtera. Ia menekankan pentingnya memperkuat pertahanan negara, membangun infrastruktur strategis, meningkatkan kesejahteraan rakyat, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Ia juga mengusung konsep "Indonesia Maju", yang menggabungkan nilai-nilai nasionalisme, patriotisme, religiusitas, dan humanisme.

Gibran Rakabuming Raka adalah seorang politisi dan pengusaha Indonesia yang menjabat sebagai Wali Kota Surakarta sejak 2021. Ia lahir pada 1 Oktober 1987 di Surakarta, dari pasangan Joko Widodo dan Iriana. Ia menyelesaikan pendidikan manajemen di Singapore dan Australia, serta mendirikan usaha kuliner seperti Chilli Pari dan Markobar. Ia juga merupakan pendiri aplikasi pencari pekerja lepas Kerjaholic.

Visi misi Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden adalah untuk mendukung Prabowo Subianto dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Maju. Ia ingin membantu Prabowo dalam mengembangkan potensi daerah-daerah di Indonesia, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ia juga ingin berkontribusi dalam memperbaiki sistem pemerintahan yang lebih transparan, akuntabel, partisipatif, dan inklusif.

Kelebihan Prabowo Subianto sebagai pasangan bakal capres-cawapres adalah:

  • Memiliki pengalaman militer yang luas dan prestasi yang gemilang.
  • Memiliki jaringan politik yang kuat di berbagai partai besar.
  • Memiliki popularitas yang tinggi di kalangan masyarakat sipil.
  • Memiliki visi misi yang jelas dan komprehensif.

Kelemahan Prabowo Subianto sebagai pasangan bakal capres-cawapres adalah:

  • Memiliki reputasi kontroversial karena dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia saat memimpin operasi militer di Timor Timur.
  • Memiliki sikap keras kepala terhadap lawan-lawannya.
  • Memiliki ketergantungan terhadap dukungan partai-partai koalisi.
  • Memiliki kesulitan dalam menarik simpati pemilih muda.

Kelebihan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan bakal cawapres adalah:

  • Memiliki latar belakang bisnis yang sukses dan inovatif.
  • Memiliki kualitas pendidikan manajemen dari luar negeri.
  • Memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan berbagai kalangan masyarakat.
  • Memiliki integritas moral yang tinggi.

Kelemahan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan bakal cawapres adalah:

  • Tidak memiliki pengalaman politik sebelumnya.
  • Tidak memiliki basis massa atau basis partai sendiri.

Ganjar Pranowo - Mahfud MD

Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan menjadi ajang perebutan kuasa antara dua pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) yang memiliki visi-misi dan profil yang berbeda. Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD merupakan salah satu pasangan yang menarik perhatian publik, baik dari kalangan politisi maupun masyarakat. Namun, apa saja harapan dan tantangan politik yang dihadapi oleh pasangan ini?

 Ganjar Pranowo adalah Gubernur Jawa Tengah sejak tahun 2013. Ia berasal dari Partai Gerindra, salah satu partai politik terbesar di Indonesia. Ganjar dikenal sebagai sosok yang dekat dengan rakyat, sederhana, dan bebas hutang. Ia juga memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknik sipil dan perencanaan pembangunan.

Mahfud MD adalah seorang hukum politik dan penegak keadilan yang berasal dari Madura. Ia lahir di Surabaya pada 14 Februari 1965. Ia menempuh pendidikan hukum di Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada. Ia juga memiliki gelar doktor hukum dari Universitas Oxford, Inggris.

Mahfud MD memiliki karier yang panjang dan beragam di bidang hukum, politik, dan media. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada periode 2014-2019, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada periode 2019-2020, serta Ketua Umum Partai Demokrat pada periode 2020-2023.

Visi misi Ganjar Pranowo sebagai capres-cawapres adalah "Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari". Dalam visi misi ini, Ganjar mengusung delapan program unggulan, yaitu:

  • Mempercepat pembangunan manusia Indonesia unggul yang berkualitas, produktif, dan berkepribadian.
  • Mempercepat penguasaan sains dan teknologi melalui percepatan riset dan inovasi (R & I) berdikari.
  • Mempercepat pembangunan ekonomi berdikari berbasis pengetahuan dan nilai tambah.
  • Mempercepat pembangunan infrastruktur berdikari berbasis digitalisasi.
  • Mempercepat pembangunan sosial budaya berdikari berbasis inklusivitas.
  • Mempercepat pembangunan lingkungan hidup berdikari berbasis keberlanjutan.
  • Mempercepat pembangunan pertahanan keamanan nasional berdikari berbasis profesionalisme.
  • Mempercepat pembangunan demokrasi partisipatif berdikari berbasis transparansi.

Kelebihan Ganjar Pranowo sebagai capres-cawapres adalah:

  • Ia memiliki basis massa partai Gerindra yang cukup besar, terutama di Jawa Tengah.
  • Ia memiliki elektabilitas tinggi di kalangan pemilih muda, terutama generasi Z.
  • Ia memiliki integritas, kredibilitas, dan kejujuran yang tinggi dalam menjalankan tugasnya sebagai gubernur.
  • Ia memiliki pengalaman dalam mengelola daerah dengan baik, terutama dalam hal penanganan pandemi Covid-19.

Kekurangan Ganjar Pranowo sebagai capres-cawapres adalah:

  • Ia kurang populer di kalangan pemilih laki-laki, terutama generasi X.
  • Ia kurang memiliki basis massa partai lain selain Gerindra, sehingga sulit untuk mendapatkan koalisi atau dukungan dari partai-partai lain.
  • Ia kurang memiliki visi-misi yang jelas tentang isu-isu strategis seperti hubungan internasional, kebijakan ekonomi makro, atau reformasi birokrasi.

Potensi dukungan Ganjar Pranowo dari kelompok masyarakat adalah:

  • Kelompok masyarakat Islam (NU), terutama dari Jawa Timur. NU merupakan basis pemilih terbesar kedua di Indonesia setelah Partai Demokrat. Mahfud MD merupakan anggota NU sejak tahun 1998 hingga sekarang. Mahfud juga dikenal sebagai pakar hukum politik dan penegak keadilan. Dengan dipilihnya Mahfud sebagai cawapres Ganjar Pranowo, maka kekurangan elektoral Ganjar bisa tertutupi. 
  • Dukungan Senior Muda GMKI dan Pemuda Kristen: Mendapat dukungan dari organisasi kemasyarakatan Kristen terbesar di Indonesia, yaitu GMKI dan Pemuda Kristen Indonesia (PKI). Dukungan ini diungkapkan dalam deklarasi yang diselenggarakan di Gedung Joang '45 di Menteng, Jakarta Pusat. Dukungan ini diyakini akan menambah kekuatan Ganjar-Mahfud dalam memenangkan Pilpres 2024.
  • Relawan Sandi Uno Gaet Dukungan untuk Ganjar-Mahfud lewat Workshop Lapangan Kerja di Jakbar: Relawan Aksi Jaringan Sandi Uno for Ganjar Jakbar menggelar workshop penciptaan lapangan kerja untuk menggaet dukungan bagi Ganjar-Mahfud. Workshop ini dilaksanakan di Jalan Jakbar, Jakarta Timur, pada hari Senin, 18 Desember 2023. Workshop ini bertujuan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang visi-misi dan program-program Ganjar-Mahfud.
  •  Relawan Cogan Siap Menangkan Ganjar-Mahfud Md di Pilpres 2024. Ratusan anggota relawan yang menamakan kelompoknya sebagai Corong Ganjar (Cogan) Indonesia mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan capres dan cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Pilpres 2024. Deklarasi ini disampaikan pada hari Rabu, 17 Desember 2023, dalam acara deklarasi yang diadakan di Gedung Sate Jakarta Timur. Deklarasi ini menunjukkan komitmen dan solidaritas dari para relawan Cogan dalam mendukung kemenangan Ganjar-Mahfud.
  • Dukungan dari Masyarakat Aceh di Pilpres 2024. Pasangan capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud mendapatkan sejumlah dukungan dari para relawan dan kelompok masyarakat di berbagai daerah, salah satunya dari Daerah Istimewa (DI) Aceh. Organisasi relawan Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) Provinsi Aceh secara resmi mengumumkan dan menyatakan dukungan secara penuh kepada pasangan tersebut pada awal bulan November 2023. Alasan utama dukungan adalah karena Mahfud MD merupakan putera asli kelahiran Madura.
  • 3 Kelompok Masyarakat Madura Pendukung Ganjar Pranowo--Mahfud MD. Pasangan capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud mendapatkan dukungan dari tiga kelompok masyarakat Madura, yaitu Ikatan Keluarga Madura (Ikama), Himpunan Generasi Muda Madura (Higemura), dan Himpunan Mahasiswa Madura (Himmad). Ketiga kelompok tersebut secara bersama-sama menyatakan dukungan kepada pasangan tersebut dengan alasan-alasan seperti dedikasi, integritas, kejujuran, pengalaman, visi-misi, program-program, serta identitas budaya. 

Dari ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden  tersebut, kita dapat melihat bahwa mereka memiliki harapan dan tantangan politik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara harus bijak dalam memilih pemimpin kita di Pilpres 2024. Kita harus mempertimbangkan visi-misi mereka secara menyeluruh, serta analisis kinerja mereka secara objektif. Kita juga harus menghormati hak-hak politik kita sendiri maupun orang lain untuk menyampaikan pendapatnya secara damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun