Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semua Anak Indonesia Istimewa (Postingan Spesial Hari Anak Nasional)

23 Juli 2022   18:19 Diperbarui: 23 Juli 2022   18:27 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak itu buah cinta kita, bukan untuk disiksa. Jika anak berbuat salah, minimal tegur mereka. Orang tua marah pada anak karena sayang, makin marah makin sayang. Namun, bukan berarti kita dapat berbuat seenaknya dan melampiaskan amarah kita dengan memukul, menendang, atau bahkan menggigit jika mereka nakal atau malas belajar. Atau mengucapkan kata-kata kasar.

Inilah yang terjadi dengan hubungan persahabatan saya dengan Mr. G, sahabat saya di TK-SD-SMP. Selama 16 tahun bersahabat, kami tidak pernah bermusuhan atau bertengkar. Mr. G sudah seperti sosok paman bagi saya. Namun sejak akhir tahun lalu dia menghindar dan menyuruh saya untuk "leave him alone" karena dia sibuk kuliah. 

Dan dia sampai kasar dan berhenti mengakui saya sebagai seorang sahabat baru-baru ini, dengan alasan yang konyol - karena saya menolak mendukung Rusia yang dia dukung.

Anak itu sahabat. Perbedaan teman dan sahabat adalah, teman hanya ada di saat bermain saja. Namun sahabat, selalu ada dalam keadaan apa pun, tebal-tipis, hitam-putih, senang-susah, dll. 

Sahabat tidak mengenal pandangan politik atau ideologi. Jika anak kita sudah tumbuh dewasa dan bahkan berkeluarga, dan kita sudah tua dan keriput, mereka akan selalu ada di hati kita.

Sekian postingan panjang ini.

Saya membuat postingan spesial ini untuk merayakan Hari Anak Nasional. Semoga anak kita dapat menjadi teladan bagi kita semua...

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun