Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenali Indonesiamu! Episode 18: Potensi yang Perlu Digali Dalam dari Nusa Tenggara Barat (Tidak Hanya Lombok)

26 Oktober 2024   00:46 Diperbarui: 9 November 2024   21:10 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Plecing kangkung. (sumber: detikFood)
Plecing kangkung. (sumber: detikFood)

Selanjutnya adalah sate ikan tanjung, makanan khas Tanjung, Lombok Utara. Sesuai namanya, makanan ini dibuat dari daging ikan yang dipotong dadu, dilumuri saus, dan dibakar.

Sate ikan tanjung. (sumber: IDN Times NTB)
Sate ikan tanjung. (sumber: IDN Times NTB)

Terakhir adalah ebatan, makanan khas suku Sasak, sejenis urap sayur yang terdiri atas pare, daun singkong, irisan terung, kacang panjang, dll.

Ebatan, urap sayur khas Lombok. (sumber: Edisi.ID)
Ebatan, urap sayur khas Lombok. (sumber: Edisi.ID)

4. #TEKANAN (Teman Makan Anda): Burung Puyuh Tak Berekor
Cerita daerah NTB yang akan saya ceritakan sebagai teman menyantap makanan khas NTB kali ini berjudul "Burung Puyuh Tak Berekor". Tentunya cerita ini akan saya ceritakan dengan kata-kata saya sendiri.

Konon, burung puyuh memiliki ekor. Begitulah ceritanya. Namun semuanya berubah karena seekor binatang.

Alkisah, adalah seekor musang bernama Muso. Muso terkenal sangat culas. Hampir semua bangsa binatang menjadi korban keculasannya. Dia juga seekor binatang yang sangat malas, tetapi rakus.

Suatu hari, para binatang hutan berkumpul. Mereka membahas kehadiran Muso di kampung mereka yang damai. Tetapi, semenjak Muso datang, masyarakat hutan menjadi cemas. Muso selalu membuat onar dan menipu ke sana kemari untuk mendapat makanan yang banyak. Oleh karena itu, tak segan-segan dia menempuh segala cara.

Pernah, Muso menipu seorang induk ayam dengan mengatakan bahwa rumahnya mengalami kebakaran. Setelah si induk ayam melongok ke rumahnya, rumahnya baik-baik saja, tidak ada kebakaran. Setiap kali Muso mengatakan rumah Induk Ayam kebakaran, dia melahap habis anak-anaknya, sampai Induk Ayam menyadari anaknya tinggal dua ekor, dan kemudian habis.

Hampir semua binatang pernah jadi korban tipu muslihat Muso. Maka, setelah sesi rapat dengan semua binatang yang pernah jadi korban tipuan Muso, dipanggillah Puyuh, si burung puyuh. Konon katanya, burung puyuh adalah musuh bebuyutan musang. Para binatang pun mendengarkan nasihat Puyuh untuk mengatur siasat mengusir Muso.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun