Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Kemeja Batik Penuh Kenangan (Spesial Hari Batik Nasional)

2 Oktober 2024   13:52 Diperbarui: 2 Oktober 2024   17:39 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jodi dan kakeknya pun mencari di sekeliling rumah. Di ruang tamu, di loteng, di ruang makan, di kamar mandi, namun tidak ada. Usaha mereka sia-sia. Kakek Jodi kemudian terduduk lesu.

"Sudah, Kek. Kita beli saja kemeja batik yang baru. Di Trusmi ada," kata Jodi.

Tiba-tiba kakek Jodi menangis. Menangis tak karuan.

"Kek, kenapa menangis?" tanya Jodi.

"Kemeja batik itu mungkin sudah usang. Namun sudah lama kakek simpan. Kemeja tersebut sangat berarti untuk kakek. Dulu kemeja ini milik papamu," kata kakek Jodi di sela-sela tangisnya.

"Kenapa, Kek?" tanya Jodi.

"Kemeja itu ada, saat papamu menemani mamamu melahirkan kamu, Di. Saat kamu bayi, papamu tiada, dan beliau menyerahkan kemeja batik ini untuk kakek," kata kakek Jodi. "Bisa dibayangkan, kemeja ini sudah lama kakek pakai dan simpan. Saat kamu lulus SD, kakek memakai kemeja batik ini. Saat kamu baru diterima sebagai siswa SMA, kakek menghadiri upacara penerimaan kamu mengenakan kemeja batik ini. Sekarang kamu sudah kuliah, jurusan kriya, tingkat tiga pula," lanjut beliau. "Dan..."

Kakek Jodi meneteskan air mata lagi.

"Kemeja itu ada, sebagai saksi bisu kepergian mamamu dari dunia ini. Mamamu pergi saat umurmu tiga tahun, dan kemeja itu ada saat mama menitipkan kamu dan Nathan ke rumah kakek," tangis kakek Jodi. "Umur kakek sekarang 75 tahun, dan kakek telah mengenakan kemeja batik ini selama 20 tahun."

Jodi jadi teringat orangtuanya. Dia teringat almarhumah mamanya yang meninggal karena sakit saat Jodi masih berusia tiga tahun. Kakaknya, Nathan, saat itu berusia lima tahun dan alhamdulillah, kini dia telah bekerja sebagai seorang pengelola toko batik pada usia 28 tahun. Tak terasa, Jodi tak mampu membendung air mata yang menetes deras. Dia pun menangis di pelukan kakeknya.

"Jodi kangen sama mama-papa," kata Jodi. "Kemeja batik tersebut penuh kenangan, bukan hanya untuk kakek, tapi juga untuk Jodi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun