Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenali Indonesiamu! Episode 14: Yang Indah dari Jawa Tengah

28 September 2024   16:28 Diperbarui: 8 Oktober 2024   19:39 1506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Yang ketujuh adalah dialek Blora. Dialek Blora masih serumpun dengan dialek Muria, dan dituturkan di bagian timur Grobogan, Rembang, dan Blora. Jadi bisa disimpulkan, Grobogan adalah poliglot, karena di utara, barat, timur, dan selatan, mereka berbicara dengan dialek Mataraman, Semarangan, Muriaan, dan Blora. Saya sengaja membahas ini di section sosial-budaya.


Dan yang terakhir adalah dialek bahasa Jawa yang paling susah dimengerti, yaitu bahasa Pekalongan. Dialek ini dituturkan di Pekalongan, bagian timur Pemalang, dan Batang. Yang membuat dialek ini susah dimengerti adalah adanya kosakata yang tidak ditemukan di dialek bahasa Jawa lain, dan juga dialek bahasa Pekalongan di Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan berbeda.

Saya pernah singgah di Pekalongan saat pulang dari Jogja akhir 2015 lalu, namun belum mulai memperhatikan perbedaan dialek antarkota di Jawa Tengah, jadi tidak sadar kalau bahasa Pekalongan berbeda dengan dialek Jogja-Solo. Bila di Jogja atau Solo kita mengenal "sekarepmu" untuk kata "terserah", di Pekalongan kita mengenal "pak ora'o".


Lagi-lagi, setiap provinsi di Indonesia punya senjata untuk bertarung dan rumah untuk bernaung. Senjata tradisional Jawa Tengah adalah senjata yang agaknya hampir semua provinsi punya, yaitu keris. Pada 25 November 2005, keris diakui oleh UNESCO sebagai Karya Agung Dunia Warisan Kemanusiaan dan Warisan Tak Benda. Oleh karena itu, 25 November, di samping diperingati sebagai Hari Guru Nasional, diperingati juga sebagai Hari Keris Nasional.

Keris, senjata tradisional Jawa Tengah yang diakui oleh UNESCO. (sumber: Tribrata News - Polri)
Keris, senjata tradisional Jawa Tengah yang diakui oleh UNESCO. (sumber: Tribrata News - Polri)
Adapun rumah tradisional Jawa Tengah adalah rumah Joglo. Dibangun dengan kayu jati, rumah Joglo mempunyai filosofi yang sangat mendalam. Rumah Joglo terdiri atas:
- pendopo, area terdepan yang berfungsi menerima tamu dan kerap digunakan untuk acara-acara adat;
- pringgitan, kerap dipakai untuk pertunjukan wayang kulit;
- dalem, rumah pokok yang digunakan untuk keluarga;
- senthong, ruang tertutup yang digunakan sebagai kamar tidur, dapur, kamar mandi, hasil pertanian, dll.;
- gandok, bagian rumah yang berada di samping dan umumnya menempel pada bangunan bagian belakang;
- kuncung, terletak di lokasi bagian samping atau depan pendopo;
- pawon atau dapur;
- lumbung, tempat menyimpan padi;
- dan kandhang, tempat tinggal ternak seperti wedhus, lembu, bebek, dan pitik.

Rumah Joglo, rumah adat Jawa Tengah. (sumber: Indonesia Kaya)
Rumah Joglo, rumah adat Jawa Tengah. (sumber: Indonesia Kaya)

Musik dan tari merupakan secebis kecil dari budaya Jawa yang masih lestari hingga kini. Sure, kita mengenal Didi Kempot sebagai maestro musik campursari yang berakar di Solo, tetapi kita hanya akan membahas lagu tradisional Jawa Tengah. Lagu-lagu seperti "Cublak-cublak suweng", "Gundul-gundul pacul", dan "Suwe ora jamu" menjadi lagu daerah Jawa Tengah yang klasik, dan juga menjadi lagu anak-anak.




Lagu daerah Jawa Tengah dan Jogja sebenarnya sama, namun untuk lagu tradisional Jawa lainnya akan kita bahas di episode selanjutnya yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, seperti "Gambang suling" dan "Lir-ilir".

Tarian tradisional Jawa dikenal karena menunjukkan kelemahlembutan, kebijaksanaan, dan juga sarat makna. Beberapa tarian tradisional Jawa Tengah yang terkenal adalah tari Gatotkaca gandrung, tari gambyong, dan tari serimpi.




Kesenian Jawa lainnya yang masih lestari di Jawa Tengah adalah seni wayang kulit dan wayang orang. Ki Manteb Soedharsono dari Solo merupakan salah seorang maestro wayang kulit ternama Indonesia. Karena keterampilannya dalam memainkan wayang, beliau dikenal sebagai "Dalang Setan". Beliau juga dianggap sebagai pelopor perpaduan seni pedalangan dengan peralatan musik modern. Sayangnya beliau telah meninggal pada 2 Juli 2021 lalu.



Setelah meresapi anggunnya tarian dan kesenian tradisional Jawa, pasti perut kita lapar. Oleh karena itu, kita akan mengintip makanan lezat apa sajakah yang menjadi ciri khas Jawa Tengah. Sama seperti Jawa Barat, tidak ada hanya satu, tetapi banyak sekali makanan khas Jawa Tengah. Kita akan intip satu persatu.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun