Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenali Indonesiamu! Episode 14: Yang Indah dari Jawa Tengah

28 September 2024   16:28 Diperbarui: 8 Oktober 2024   19:39 1586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillahirrahmanirrahim.

Ketika saya menulis postingan ini, saya baru saja pulang dari liburan di Kota Semarang. Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah. Dan episode serial "Kenali Indonesiamu" kali ini sangat appropriate, karena sesuai janji, setelah kita berkenalan dengan keramahtamahan Provinsi Jawa Barat, kita akan meneroka Jawa Tengah. Banyak sekali yang akan kita bahas, jadi doakan semoga saya tidak terkena mental menulis postingan ini.

Mungkin pembahasan Jawa Tengah hanya semudah mengatakan "Oh, Jawa Tengah adalah tanahnya orang Jawa," tetapi, eits, pembahasan kita lebih dari itu. Seperti yang saya tulis di bagian akhir episode sebelumnya yaitu Jawa Barat, tidak semua orang Jawa sama. Ada orang Jawa dari kota ini, orang Jawa dari kota itu, dll. Dan dialek bahasa Jawa yang mereka tuturkan benar-benar berbeda satu sama lain. Ups, tetapi itu pembahasan nanti.

Data singkat Provinsi Jawa Tengah:
Ibukota: Semarang
Luas: 32.800,69 km2
Populasi: 38.280.887 jiwa (terbanyak penduduknya ketiga di Indonesia)
Demografi:
- Agama: 97,26% Islam, 2,54% Kristen, 0,14% Buddha, 0,04% Hindu, 0,02% Konghucu, 0,01% lainnya
- Suku bangsa: Jawa
- Bahasa: Jawa
Slogan pariwisata: Jateng Gayeng
Lagu daerah: "Cublak-cublak suweng", "Gundul-gundul pacul", "Suwe ora jamu", dll.
Rumah adat: rumah Joglo
Senjata tradisional: keris
Flora identitas: bunga kantil
Fauna identitas: burung kepodang emas
Puncak tertinggi: Gunung Slamet (3.432 mdpl)
Sungai terpanjang: Sungai Bengawan Solo (600 km)
Makanan khas: buntil, tempe mendoan, ampyang, dll.
Cerita rakyat: Timun Mas, dll.
Pahlawan nasional: R.A. Kartini, Jenderal Soedirman, Jenderal Urip Sumohardjo, K.H. Samanhudi, dll.

Jawa Tengah adalah salah satu dari delapan provinsi pertama di Indonesia. Beribukota di Semarang, provinsi ini berbatasan dengan Jawa Barat di barat, Samudera Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan, Jawa Timur di timur, dan Laut Jawa di utara. Di Jawa Barat, mereka berbatasan langsung dengan Kabupaten Ciamis, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, dan Kota Banjar. Di Daerah Istimewa Yogyakarta, mereka berbatasan langsung dengan Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Gunungkidul. Dan di Jawa Timur, mereka berbatasan dengan Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Bojonegoro, dan Kabupaten Tuban.

Hingga tahun 1905, Jawa Tengah terdiri atas lima wilayah atau gewesten, yaitu Semarang, Kedu, Pati, Banyumas, dan Pekalongan. Adapun Surakarta saat itu masih merupakan daerah swapraja kerajaan (vorstenland) yang berdiri secara mandiri dan terdiri atas dua wilayah, yaitu Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran.

Melalui undang-undang pada tahun 1950, melalui undang-undang, ditetapkanlah pembentukan kabupaten dan kotamadya di Jawa Tengah yang meliputi 29 kabupaten dan enam kota. Nanti kita akan bahas kemudian.

Terlebih dahulu kita akan memulai perjumpaan kita dengan Jawa Tengah dengan meneroka provinsi ini dari segi alam dan ekonomi. Bentang alam Jawa Tengah indah dan beraneka ragam, mulai dari kawasan Pantura yang memiliki dataran rendah yang sempit. Di kawasan Brebes selebar 40 km dari pantai, sedangkan di Kota Semarang hanya selebar 4 km. Daerah di kawasan ini memiliki iklim yang relatif panas karena dekat pantai, dan karena cuacanya hangat year-round, cocok untuk mengamati bintang pada malam hari atau berjemur di pantai.

Pantai Losari di Brebes, salah satu pantai terpenting di Kawasan Pantura Jateng. (sumber: Pesonakota.com)
Pantai Losari di Brebes, salah satu pantai terpenting di Kawasan Pantura Jateng. (sumber: Pesonakota.com)

Di selatan kawasan Pantura Jateng, terdapat Pegunungan Kapur Utara dan Pegunungan Kendeng, yaitu pegunungan kapur yang membentang dari sebelah timur Semarang mulai dari ujung barat daya Kota Pati hingga kemudian ke timur hingga perbatasan Lamongan dan Bojonegoro. Di sinilah masyarakatnya menambang batu kapur yang dijadikan bahan baku bangunan. Batu kapur juga digunakan sebagai bahan baku kapur tulis yang digunakan guru kita dulu untuk menulis materi.

Pegunungan Kendeng di Kabupaten Pati, di mana masyarakatnya menambang batu kapur. (sumber: Mitrapost.com)
Pegunungan Kendeng di Kabupaten Pati, di mana masyarakatnya menambang batu kapur. (sumber: Mitrapost.com)

Jawa Tengah memiliki dua rangkaian pegunungan utama, yaitu Pegunungan Serayu Utara dan Pegunungan Serayu Selatan. Rangakaian Pegunungan Serayu Utara membentuk rantai pegunungan yang menghubungkan rangkaian Bogor di Jawa Barat dengan Pegunungan Kendeng di Pati. Lebar rangkaian pegunungan ini sekitar 30-50 km; di sinilah kita bisa menemui Gunung Slamet, puncak tertinggi di Jawa Tengah. Gunung-gunung tertinggi dan terpenting lainnya di Jawa Tengah mencakup Gunung Ungaran, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Prau, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu.

Berikut adalah tujuh puncak tertinggi di Jawa Tengah:

1. Gunung Slamet (3.428 mdpl)
Lokasi: Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Brebes

Gunung Slamet, puncak tertinggi di Jawa Tengah yang menjulang tinggi di lima daerah di wilayah Ngapak. (sumber: ANTARA News)
Gunung Slamet, puncak tertinggi di Jawa Tengah yang menjulang tinggi di lima daerah di wilayah Ngapak. (sumber: ANTARA News)

2. Gunung Sumbing (3.371 mdpl)
Lokasi: Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Wonosobo

Gunung Sumbing menjulang tinggi di antara Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Wonosobo. (sumber: IDN Times Jateng)
Gunung Sumbing menjulang tinggi di antara Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Wonosobo. (sumber: IDN Times Jateng)
3. Gunung Lawu (3.265 mdpl)
Lokasi: Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah); Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi (Jawa Timur)

Gunung Lawu memisahkan Jawa Tengah dan Jawa Timur di antara Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Magetan. (sumber: gunung.id)
Gunung Lawu memisahkan Jawa Tengah dan Jawa Timur di antara Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Magetan. (sumber: gunung.id)

4. Gunung Merbabu (3.145 mdpl)
Lokasi: Kabupaten Semarang, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Boyolali

Sebagian wilayah Gunung Merbabu telah dijadikan taman nasional. (sumber: Liputan6.com)
Sebagian wilayah Gunung Merbabu telah dijadikan taman nasional. (sumber: Liputan6.com)

5. Gunung Sindoro (3.136 mdpl)
Lokasi: Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo

Gunung Sindoro adalah surga bagi pendaki gunung. Letaknya di antara Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo. (sumber: Good News from Indonesia)
Gunung Sindoro adalah surga bagi pendaki gunung. Letaknya di antara Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo. (sumber: Good News from Indonesia)

6. Gunung Merapi (2.986 mdpl)
Lokasi: Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Magelang (Jawa Tengah); Kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta)

Gunung Merapi masih aktif hingga kini dan masih berpotensi meletus. (sumber: iNews Portal)
Gunung Merapi masih aktif hingga kini dan masih berpotensi meletus. (sumber: iNews Portal)
7. Gunung Prau (2.565 mdpl)
Lokasi: Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Wonosobo

Gunung Prau terletak di kawasan Dataran Tinggi Dieng, di antara Kendal dan Wonosobo. (sumber: Travel Buddies)
Gunung Prau terletak di kawasan Dataran Tinggi Dieng, di antara Kendal dan Wonosobo. (sumber: Travel Buddies)
Dari sisi hidrologis, Jawa Tengah juga memiliki sungai-sungai yang penting, seperti Bengawan Silugonggo, Sungai Pemali, Kali Comal, dan Kali Bodri. Sungai-sungai bermuara di Laut Jawa. Adapun sungai-sungai yang bermuara di Samudera Hindia di antaranya adalah Kali Serayu, Sungai Bogowonto, Sungai Luk Ulo, dan Kali Progo. Namun, sungai yang terpanjang adalah Sungai Bengawan Solo (572 km), yang berhulu di Pegunungan Sewu. Sungai ini diabadikan sebagai judul salah satu lagu karya Pak Gesang Martohartono, maestro keroncong Indonesia.

Sungai Bengawan Solo, sungai terpanjang di Jawa Tengah. (sumber: ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Sungai Bengawan Solo, sungai terpanjang di Jawa Tengah. (sumber: ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Jawa Tengah juga sarat akan danau dan waduk penting, yang berfungsi untuk mengairi daerah persekitaran mereka agar tidak terdampak kekeringan. Di antaranya adalah:
- Danau Gunung Rowo (Pati)
- Waduk Gajah Mungkur (Wonogiri)
- Danau Rawa Pening (Semarang)
- Waduk Kedungombo (Boyolali, Grobogan, Sragen)
- Waduk Cacaban (Tegal)
- Waduk Penjalin (Brebes)
- Waduk Malahayu (Brebes)
- Waduk Wadaslintang (Kebumen, Wonosobo)
- Waduk Gembong (Pati)
- Waduk Sempor (Kebumen)
- Waduk Mrica (Banjarnegara)

Rawa Pening yang indah di Kabupaten Semarang. (sumber: TripAdvisor)
Rawa Pening yang indah di Kabupaten Semarang. (sumber: TripAdvisor)

Setiap provinsi di Indonesia pasti memiliki flora dan fauna tertentu yang menjadi identitas provinsi tersebut. Untuk Jawa Tengah, flora identitasnya yaitu bunga kantil atau cempaka putih (Magnolia alba). Kuncup bunga kantil kerap kali dipakai di upacara-upacara tradisional Jawa. Bunga yang secara botanis merupakan hasil persilangan dari bunga Magnolia champaca dan Magnolia montana ini biasa dipakai sebagai hiasan ronce, sesajen, dan diletakkan di daun telinga pengantin Jawa atau pendeta.

Bunga kantil, flora identitas Jawa Tengah. (sumber: Wolipop - detik.com)
Bunga kantil, flora identitas Jawa Tengah. (sumber: Wolipop - detik.com)

Adapun fauna identitas Jawa Tengah adalah burung kepodang emas (Oriolus chinensis). Burung ini dapat Anda temukan di uang koin pecahan Rp200. Burung ini sering dipergunakan untuk tradisi mitoni, yaitu upacara tujuh bulan kehamilan dalam masyarakat Jawa. Warna dominan burung kepodang emas adalah kuning dan hitam.

Burung kepodang emas, fauna identitas Jawa Tengah yang ada di uang koin Rp200. (sumber: IDN Times Jateng)
Burung kepodang emas, fauna identitas Jawa Tengah yang ada di uang koin Rp200. (sumber: IDN Times Jateng)
Dari segi transportasi, Jawa Tengah dilalui beberapa ruas jalan nasional yang meliputi lintas utara (menghubungkan Jakarta-Semarang-Pati-Tuban-Surabaya); lintas tengah (menghubungkan Jakarta-Tegal-Purwokerto-Yogyakarta-Surakarta-Ngawi-Surabaya); lintas selatan (menghubungkan Bandung-Cilacap-Yogyakarta-Surakarta-Ngawi-Surabaya); dan jalur Semarang-Solo.

Faktanya, Jawa Tengah merupakan provinsi pertama yang mengoperasikan jalur kereta api, yakni pada tahun 1867 di Semarang dengan rute Semarang--Tanggung yang berjarak 26 km, atas permintaan Raja Willem I untuk keperluan militer di Semarang maupun hasil bumi ke Gudang Semarang. Stasiun Semarang Tawang merupakan salah satu stasiun kereta api terpenting di Jawa Tengah. Ketika pergi berlibur dengan keluarga ke Semarang pada tahun 2017, saya turun di stasiun ini.

Stasiun Semarang Tawang, salah satu stasiun terpenting di Jawa Tengah. (sumber: Visit Jawa Tengah)
Stasiun Semarang Tawang, salah satu stasiun terpenting di Jawa Tengah. (sumber: Visit Jawa Tengah)
Adapun untuk transportasi udara atau pesawat terbang, Jawa Tengah dapat mengandalkan dua bandara utama: Bandara Ahmad Yani di Semarang dan Bandara Adi Sumarmo di Solo. Kedua bandara ini melayani penerbangan domestik dan mancanegara. Selain itu ada juga Bandara Dewandaru di Jepara, Bandara Tunggulwulung di Cilacap, Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, dan Bandara Ngloram di Cepu, Blora.

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, salah satu bandara tersibuk dan terpenting di Jawa Tengah. (sumber: ANTARA News)
Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, salah satu bandara tersibuk dan terpenting di Jawa Tengah. (sumber: ANTARA News)

Walaupun kini ada Jalan Tol Trans-Jawa yang memudahkan dalam perjalanan mobil, jika ingin metode perjalanan yang lebih praktis dan mempersingkat waktu, penerbangan Jakarta-Semarang atau Jakarta-Solo dapat ditempuh dalam waktu 45-50 menit saja.

Masyarakat Jawa Tengah yang inovatif pandai memanfaatkan hasil alam mereka sebagai sumber perekonomian dan kekayaan mereka. Sekitar 20% dari wilayah Provinsi Jawa Tengah adalah hutan; Rembang, Blora, dan Grobogan adalah penghasil kayu jati. Saya pernah, lho, pergi ke Blora dua kali untuk melihat hutan kayu jati. Pohon jati memiliki kebiasaan meranggas atau menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan.

Hutan jati di Blora. (sumber: Epaper Media Indonesia)
Hutan jati di Blora. (sumber: Epaper Media Indonesia)

Di Jawa Tengah juga terdapat sejumlah industri besar dan menengah. Contoh:
- Kudus adalah penghasil kretek dan rokok;
- Cilacap merupakan sentra industri semen;
- Solo, Pekalongan, Juwana, dan Lasem merupakan sentra industri batik yang kental bernuansa klasik;
- Cepu adalah daerah penghasil minyak bumi yang cukup signifikan;
dll.

Kudus jamak dikenal sebagai daerah penghasil kretek berkualitas tinggi. Bahkan ada serial di Netflix yang berjudul
Kudus jamak dikenal sebagai daerah penghasil kretek berkualitas tinggi. Bahkan ada serial di Netflix yang berjudul "Gadis Kretek", berlatar tempat Kudus. (sumber: ANTARA News)

Sekarang kita akan berkenalan dengan 35 kabupaten dan kota yang membentuk Provinsi Jawa Tengah. Seperti di episode kemarin, kita juga akan membeberkan beberapa fakta penting tentang kabupaten atau kota tersebut.

** KABUPATEN **

1. Kabupaten Banjarnegara (Banjarnegara):
- Kecamatan Banjarmangu
- Kecamatan Banjarnegara
- Kecamatan Batur
- Kecamatan Bawang
- Kecamatan Kalibening
- Kecamatan Karangkobar
- Kecamatan Madukara
- Kecamatan Mandiraja
- Kecamatan Pagedongan
- Kecamatan Pagentan
- Kecamatan Pandanarum
- Kecamatan Pejawaran
- Kecamatan Punggelan
- Kecamatan Purwanegara
- Kecamatan Purworejo Klampok
- Kecamatan Rakit
- Kecamatan Sigaluh
- Kecamatan Susukan
- Kecamatan Wanadadi
- Kecamatan Wanayasa

Banjarnegara merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang mana wilayahnya mencakup bagian dari Dataran Tinggi Dieng yang terkenal itu. Penduduknya bertutur dalam bahasa Jawa Ngapak (dialek Banyumas). Beberapa tempat wisata di daerah Dieng dapat dijumpai di sini, seperti kompleks Candi Arjuna dan Kawah Sikidang.

Candi Arjuna, salah satu kompleks bangunan candi Hindu yang terletak di Kabupaten Banjarnegara. (sumber: Nurul Sufitri's Blog)
Candi Arjuna, salah satu kompleks bangunan candi Hindu yang terletak di Kabupaten Banjarnegara. (sumber: Nurul Sufitri's Blog)
Ups, kita hampir saja lupa membahas Dataran Tinggi Dieng. Dataran Tinggi Dieng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di antara Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Masih di daerah Dieng, tempat wisata lainnya yang berada di Dieng sisi Banjarnegara adalah Telaga Merdada. Telaga Merdada memiliki luas 25 hektare, terluas di daerah Dieng, dengan ketinggian 2.045 mdpl. Di sekelilingnya terdapat Bukit Pangonan dan Bukit Semurup, menambah keindahan telaga ini.

Telaga Merdada, telaga terluas di Dataran Tinggi Dieng yang terletak di sisi Banjarnegara. (sumber: Indonesia Kaya)
Telaga Merdada, telaga terluas di Dataran Tinggi Dieng yang terletak di sisi Banjarnegara. (sumber: Indonesia Kaya)

Ada tempat wisata di Dieng yang hanya terdapat di sisi Banjarnegara, namun ada juga yang hanya terletak di sisi Wonosobo. Namun itu pembahasan nanti, karena kita membahasnya sesuai urutan abjad.

2. Kabupaten Banyumas (Purwokerto):
- Kecamatan Ajibarang
- Kecamatan Banyumas
- Kecamatan Baturaden
- Kecamatan Cilongok
- Kecamatan Gumelar
- Kecamatan Jatilawang
- Kecamatan Kalibagor
- Kecamatan Karanglewas
- Kecamatan Kebasen
- Kecamatan Kedungbanteng
- Kecamatan Kembaran
- Kecamatan Kemranjen
- Kecamatan Lumbir
- Kecamatan Patikraja
- Kecamatan Pekuncen
- Kecamatan Purwojati
- Kecamatan Purwokerto Barat
- Kecamatan Purwokerto Selatan
- Kecamatan Purwokerto Timur
- Kecamatan Purwokerto Utara
- Kecamatan Rawalo
- Kecamatan Sokaraja
- Kecamatan Somagede
- Kecamatan Sumbang
- Kecamatan Sumpiuh
- Kecamatan Tambak
- Kecamatan Wangon

Banyumas merupakan bagian dari wilayah budaya Banyumasan, yang berkembang di Jawa Tengah bagian barat. Di sinilah papa saya lahir. Gunung Slamet, puncak tertinggi di Jawa Tengah, terletak di bagian utara kabupaten ini, dan mereka berbagi puncak tersebut dengan Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Purbalingga.

Di sini, kita dapat menjumpai salah satu tempat wisata yang indah di kaki Gunung Slamet, yaitu Baturraden. Di tempat ini kita dapat berendam air panas di Pancuran Pitu dan Pancuran Telu yang diyakini dapat menyembuhkan penyakit kulit. Kita juga bisa menjumpai berbagai macam binatang di Taman Kaloka Widya Mandala, yang juga terletak di kawasan lokawisata Baturraden.

Baturraden, salah satu tempat wisata indah di kaki Gunung Slamet, Kabupaten Banyumas. (sumber: arifsetiawan.com)
Baturraden, salah satu tempat wisata indah di kaki Gunung Slamet, Kabupaten Banyumas. (sumber: arifsetiawan.com)

Kota Purwokerto, ibukota Kabupaten Banyumas, juga merupakan rumah bagi salah satu perguruan tinggi terpenting di Jawa Tengah, yaitu Universitas Jenderal Soedirman, atau yang disingkat Unsoed. Unsoed merupakan kampus tertua kedua di Jawa Tengah setelah Universitas Diponegoro di Kota Semarang.

Kampus Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) di Kota Purwokerto, ibukota Kabupaten Banyumas. (sumber: Quipper Campus)
Kampus Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) di Kota Purwokerto, ibukota Kabupaten Banyumas. (sumber: Quipper Campus)

3. Kabupaten Batang (Batang):
- Kecamatan Bandar
- Kecamatan Banyuputih
- Kecamatan Batang
- Kecamatan Bawang
- Kecamatan Blado
- Kecamatan Gringsing
- Kecamatan Kandeman
- Kecamatan Limpung
- Kecamatan Pecalungan
- Kecamatan Reban
- Kecamatan Subah
- Kecamatan Tersono
- Kecamatan Tulis
- Kecamatan Warungasem
- Kecamatan Wonotunggal

Menurut saya, Kabupaten Batang adalah tempat yang sangat underrated di Jawa Tengah. Ketika orang umum disuruh menyebutkan nama-nama kabupaten dan kota di Jawa Tengah, kecil kemungkinan orang menyebutkan nama Batang atau saudara kembarnya di timur, yaitu Kendal. Namun, bagi Anda yang suka berwisata ke tempat-tempat yang kurang terkenal, Anda wajib mengunjungi Batang. Baru saja kemarin, ketika pulang dari Semarang, saya melintasi Kota Batang setelah keluar dari Gerbang Tol Kandeman karena saat itu jalan tol sedang macet, jadi kami menghindari macet.

Salah satu tempat wisata di Batang yang wajib dikunjungi adalah Agrowisata Pagilaran. Di sini, Anda dapat menjumpai petani teh yang menanam dan memanen teh sebagai sumber kekayaan mereka. Agrowisata Pagilaran terletak di kaki Gunung Kamulyan, Kecamatan Blado, sekitar 35 km sebelah selatan Kota Batang.

Sejuknya perkebunan teh di kawasan Agrowisata Pagilaran, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang. (sumber: Disparpora Batang)
Sejuknya perkebunan teh di kawasan Agrowisata Pagilaran, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang. (sumber: Disparpora Batang)
4. Kabupaten Blora (Blora):
- Kecamatan Banjarejo
- Kecamatan Blora
- Kecamatan Bogorejo
- Kecamatan Cepu
- Kecamatan Japah
- Kecamatan Jati
- Kecamatan Jepon
- Kecamatan Jiken
- Kecamatan Kedungtuban
- Kecamatan Kradenan
- Kecamatan Kunduran
- Kecamatan Ngawen
- Kecamatan Randublatung
- Kecamatan Sambong
- Kecamatan Todanan
- Kecamatan Tunjungan

Pada tahun 2008 dan 2012, seperti yang disebutkan di pembahasan Jawa Tengah dari segi alam dan ekonomi, saya berkesempatan untuk pergi dari Jogja ke Blora, salah satu kabupaten di bagian timur Jawa Tengah, untuk menengok penanaman hutan jati di sana. Mungkin Cepu menjadi hal pertama yang terlintas dalam benak Anda ketika seseorang menyebutkan "Blora", bahkan saya punya teman kuliah, perempuan, yang berasal dari Cepu. Namun, ups, Blora memiliki tempat wisata lain yang tak kalah seru, salah satunya Waduk Greneng di Kecamatan Tunjungan.

Berjarak kira-kira 12 km ke arah barat laut dari pusat Kota Blora, Waduk Greneng berfungsi sebagai irigasi pertanian.

Waduk Greneng, waduk terbesar di Kabupaten Blora. (sumber: Radar Bojonegoro)
Waduk Greneng, waduk terbesar di Kabupaten Blora. (sumber: Radar Bojonegoro)
Blora juga merupakan salah satu tempat di Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur, tepatnya dengan tiga kabupaten: Ngawi, Tuban, dan Bojonegoro. Penduduknya bertutur dalam bahasa Jawa dialek Aneman atau Pantura Timur, salah satu dialek yang susah dipahami dengan beberapa kosakata yang tidak ada di dialek Jawa standar, yaitu dialek Jogja-Solo.

5. Kabupaten Boyolali (Boyolali):
- Kecamatan Ampel
- Kecamatan Andong
- Kecamatan Banyudono
- Kecamatan Boyolali
- Kecamatan Cepogo
- Kecamatan Gladagsari
- Kecamatan Juwangi
- Kecamatan Karanggede
- Kecamatan Kemusu
- Kecamatan Klego
- Kecamatan Mojosongo
- Kecamatan Musuk
- Kecamatan Ngemplak
- Kecamatan Nogosari
- Kecamatan Sambi
- Kecamatan Sawit
- Kecamatan Selo
- Kecamatan Simo
- Kecamatan Tamansari
- Kecamatan Teras
- Kecamatan Wonosamodro
- Kecamatan Wonosegoro

Boyolali disebut Kota Susu karena wilayah ini merupakan daerah penghasil susu segar terbesar di Pulau Jawa. Susu sapi berkualitas tinggi diperah untuk nantinya diproses menjadi pelbagai produk susu yang lezat seperti keju dan es krim. Susu mengandung banyak protein, kalsium, dan vitamin D. Kalsium dan vitamin D elok untuk pembentukan dan penguatan tulang dan gigi, sedangkan protein elok untuk pertumbuhan anak-anak yang sedang tumbuh besar.

Orang Boyolali terobsesi dengan susu sapi, mereka bahkan punya patung sapi raksasa, Patung Lembu Suro di Kemiri, Kecamatan Mojosongo. Everywhere you go in Boyolali, Anda akan menemukan banyak patung sapi, dari yang kecil sampai yang besar.

Patung Lembu Suro di Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Orang Boyolali memang terobsesi dengan susu sapi, sehingga kota mereka dijuluki Kota Susu. (sumber: Visit Jawa Tengah)
Patung Lembu Suro di Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Orang Boyolali memang terobsesi dengan susu sapi, sehingga kota mereka dijuluki Kota Susu. (sumber: Visit Jawa Tengah)
Boyolali bisa dibilang Wisconsin-nya Jawa. Negara bagian Wisconsin juga merupakan daerah penghasil susu dan produk susu terbesar di Amerika Serikat. Mereka bahkan punya taman hiburan tematik yang didedikasikan untuk pengolahan produk susu, yaitu Cepogo Cheese Park di Dusun Genting, Kecamatan Cepogo.

Cepogo Cheese Park, taman hiburan yang didedikasikan secara khusus untuk pengolahan produk susu, di Dusun Genting, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. (sumber: Radar Jogja)
Cepogo Cheese Park, taman hiburan yang didedikasikan secara khusus untuk pengolahan produk susu, di Dusun Genting, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. (sumber: Radar Jogja)

Asrama Haji Donohudan juga terletak di Boyolali. Di sinilah para jemaah haji asal Jawa Tengah menginap dan dilayani sebelum berangkat ke Tanah Suci Makkah untuk beribadah ke rumah Allah SWT.

Asrama Haji Donohudan. (sumber: Pemprov Jawa Tengah)
Asrama Haji Donohudan. (sumber: Pemprov Jawa Tengah)

6. Kabupaten Brebes (Brebes):
- Kecamatan Banjarharjo
- Kecamatan Bantarkawung
- Kecamatan Brebes
- Kecamatan Bulakamba
- Kecamatan Bumiayu
- Kecamatan Jatibarang
- Kecamatan Kersana
- Kecamatan Ketanggungan
- Kecamatan Larangan
- Kecamatan Losari
- Kecamatan Paguyangan
- Kecamatan Salem
- Kecamatan Sirampog
- Kecamatan Songgom
- Kecamatan Tanjung
- Kecamatan Tonjong
- Kecamatan Wanasari

Brebes merupakan salah satu tempat di Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat, tepatnya dengan Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan. Daerah ini jamak dikenal sebagai penghasil telur asin terbaik di Indonesia. Telur asin biasanya dibuat dari telur bebek, bukan telur ayam, karena telur ayam berkulit tipis sehingga jika dibuat telur asin, asinnya di luar nalar. Telur asin yang dibuat dari telur bebek memiliki tingkat keasinan yang pas dan tidak membuat darah tinggi.

Penjual telur asin di Brebes. (sumber: iNews Portal)
Penjual telur asin di Brebes. (sumber: iNews Portal)

Setiap wisatawan yang melakukan perjalanan pulang dari Jogja atau Semarang lewat jalan tol, dapat beristirahat di Rest Area Heritage Km 260B. Tempat istirahat ini dibangun di bekas sebuah pabrik gula, yang kini menjajakan hidangan-hidangan lezat untuk mengisi perut pelancong yang lapar. Tentunya bagi yang Muslim, mereka juga bisa singgah di sini untuk salat.

Rest Area Heritage Km 260B yang dibangun di bekas sebuah pabrik gula di Banjaratma, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. (sumber: Momopurururu)
Rest Area Heritage Km 260B yang dibangun di bekas sebuah pabrik gula di Banjaratma, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. (sumber: Momopurururu)
7. Kabupaten Cilacap (Cilacap):
- Kecamatan Adipala
- Kecamatan Bantarsari
- Kecamatan Binangun
- Kecamatan Cilacap Selatan
- Kecamatan Cilacap Tengah
- Kecamatan Cilacap Utara
- Kecamatan Cimanggu
- Kecamatan Cipari
- Kecamatan Dayeuhluhur
- Kecamatan Gandrungmangu
- Kecamatan Jeruklegi
- Kecamatan Kampung Laut
- Kecamatan Karangpucung
- Kecamatan Kawunganten
- Kecamatan Kedungreja
- Kecamatan Kesugihan
- Kecamatan Kroya
- Kecamatan Majenang
- Kecamatan Maos
- Kecamatan Nusawungu
- Kecamatan Patimuan
- Kecamatan Sampang
- Kecamatan Sidareja
- Kecamatan Wanareja

Faktanya, dari ketika saya kecil hingga tahun 2014, saya dan keluarga tiap ke Jogja selalu melewati Cilacap, karena saat itu jalan tol belum diresmikan. Biasanya kami lewat Majenang, kemudian makan di Restoran Taman Pringsewu, kemudian setelah perut terisi kami melanjutkan perjalanan lewat Kroya dan Maos.

Cilacap merupakan salah satu tempat di Jawa Tengah di mana bahasa Sunda dituturkan, lantaran berbatasan langsung dengan empat kabupaten dan kota di Jawa Barat, yaitu Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Kuningan, dan Kota Banjar.

Pulau Nusakambangan, sebuah pulau yang tertutup dan menyimpan lembaga pemasyarakatan (lapas) Kelas I, berada di Kabupaten Cilacap. Nusakambangan dapat disebut Alcatraz-nya Indonesia; Pulau Alcatraz di San Francisco, California, Amerika Serikat juga merupakan tempat narapidana mendekam di masa lalu.

Pulau Nusakambangan, pulau yang dihuni para narapidana di Kabupaten Cilacap. (sumber: Jateng Solopos)
Pulau Nusakambangan, pulau yang dihuni para narapidana di Kabupaten Cilacap. (sumber: Jateng Solopos)

All that aside, tempat wisata lainnya di Cilacap juga tidak kalah seru, seperti Pantai Teluk Penyu. Dari sini kita bisa melihat Pulau Nusakambangan dari kejauhan.

Pantai Teluk Penyu. (sumber: Visit Jawa Tengah)
Pantai Teluk Penyu. (sumber: Visit Jawa Tengah)

8. Kabupaten Demak (Demak):
- Kecamatan Bonang
- Kecamatan Demak
- Kecamatan Dempet
- Kecamatan Gajah
- Kecamatan Guntur
- Kecamatan Karanganyar
- Kecamatan Karangawen
- Kecamatan Karangtengah
- Kecamatan Kebonagung
- Kecamatan Mijen
- Kecamatan Mranggen
- Kecamatan Sayung
- Kecamatan Wedung
- Kecamatan Wonosalam

Bagi Anda yang pernah belajar sejarah Indonesia saat kelas 1 SMA pasti pernah mendapat materi pembelajaran mengenai kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Di masa Islamisasi dan kerajaan Islam di Indonesia, Demak merupakan tempat penting, karena merupakan tempat berdirinya sebuah kesultanan penting di Indonesia. Setiap tanggal 28 Maret selalu diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Demak; hal ini merujuk pada peristiwa penobatan Raden Fatah menjadi Sultan Demak yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal 1425 Saka (dikonversikan menjadi 28 Maret 1503). Berarti saat ini, Kabupaten Demak sudah 521 tahun!

Masjid Agung Demak merupakan salah satu peninggalan terbesar Kesultanan Demak. Masjid ini diyakini dibangun oleh Wali Songo, yaitu penyebar agama Islam di Pulau Jawa, pada masa kekuasaan Raden Fatah. Dalam lokasi kompleks masjid ini, terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak, termasuk Raden Fatah. Adapun gaya arsitektur Masjid Agung Demak mengusung gaya arsitektur Jawa Kuno, dengan atap masjid yang lebih menyerupai atap rumah adat Jawa.

Masjid Agung Demak, peninggalan bersejarah masa Kesultanan Demak. (sumber: CNN Indonesia)
Masjid Agung Demak, peninggalan bersejarah masa Kesultanan Demak. (sumber: CNN Indonesia)

9. Kabupaten Grobogan (Purwodadi):
- Kecamatan Brati
- Kecamatan Gabus
- Kecamatan Geyer
- Kecamatan Godong
- Kecamatan Grobogan
- Kecamatan Gubug
- Kecamatan Karangrayung
- Kecamatan Kedungjati
- Kecamatan Klambu
- Kecamatan Kradenan
- Kecamatan Ngaringan
- Kecamatan Penawangan
- Kecamatan Pulokulon
- Kecamatan Purwodadi
- Kecamatan Tanggungharjo
- Kecamatan Tawangharjo
- Kecamatan Tegowanu
- Kecamatan Toroh
- Kecamatan Wirosari

Grobogan merupakan rumah bagi salah satu tempat wisata fenomena alam yang unik dan sulit dijumpai di daerah lain, yaitu Bledug Kuwu. Gunung api lumpur ini menyimpan daya tarik tersendiri, yaitu letupan-letupan lumpur yang mengandung garam dan berlangsung terus-menerus secara berkala, setiap 2-3 menit.

Bledug Kuwu, fenomena gunung api lumpur di Kabupaten Grobogan. Lumpurnya mengandung garam. (sumber: detik.com)
Bledug Kuwu, fenomena gunung api lumpur di Kabupaten Grobogan. Lumpurnya mengandung garam. (sumber: detik.com)

Selain itu, Grobogan juga merupakan rumah bagi api abadi Mrapen, yang terletak di Mrapi, Manggarmas, Kecamatan Godong. Api abadi ini merupakan hasil dari aktivitas geologis alami, di mana gas secara alamiah menembus permukaan dan terbakar. Bahkan hujan pun tidak akan memadamkan api abadi Mrapen.

Api abadi Mrapen yang terus menerus menyala walaupun terkena hujan. (sumber: Kemenpora)
Api abadi Mrapen yang terus menerus menyala walaupun terkena hujan. (sumber: Kemenpora)

10. Kabupaten Jepara (Jepara):
- Kecamatan Bangsri
- Kecamatan Batealit
- Kecamatan Donorojo
- Kecamatan Jepara
- Kecamatan Kalinyamatan
- Kecamatan Karimunjawa
- Kecamatan Kedung
- Kecamatan Keling
- Kecamatan Kembang
- Kecamatan Mayong
- Kecamatan Mlonggo
- Kecamatan Nalumsari
- Kecamatan Pakis Aji
- Kecamatan Pecangaan
- Kecamatan Tahunan
- Kecamatan Welahan

Jepara jamak dikenal sebagai tanah kelahiran Raden Ajeng Kartini, salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berjuang untuk emansipasi wanita Indonesia. Beliau lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879 dan meninggal di Rembang pada 17 September 1904. Museum RA Kartini di Jepara dibangun untuk menghormati jasa beliau.

Museum RA Kartini di Jepara, dibangun untuk menghormati jasa Ibu Kartini, pahlawan emansipasi wanita Indonesia. (sumber: Liputan6.com)
Museum RA Kartini di Jepara, dibangun untuk menghormati jasa Ibu Kartini, pahlawan emansipasi wanita Indonesia. (sumber: Liputan6.com)
But definitely try not to miss out on Kepulauan Karimunjawa. Tempat wisata bahari ini letaknya berada beberapa kilometer dari dataran utama Kabupaten Jepara. Menurut saya Kepulauan Karimunjawa sangat underrated, dan jika dibandingkan dengan Kepulauan Seribu di Jakarta, Raja Ampat di Papua Barat Daya, dan Wakatobi di Sulawesi Tenggara, akomodasi yang mereka tawarkan lebih banyak. Kita bisa menyelam atau snorkeling, mungkin naik perahu motor. Dan sepertinya Anda akan senang berlibur ke sana.

Hampir seluruh wilayah Karimunjawa ditetapkan sebagai taman nasional untuk melindungi satwa langka yang terancam punah, seperti elang laut, penyu, dll.

Taman Nasional Karimunjawa terletak beberapa kilometer sebelah utara dataran utama Kabupaten Jepara. (sumber: Visit Jawa Tengah)
Taman Nasional Karimunjawa terletak beberapa kilometer sebelah utara dataran utama Kabupaten Jepara. (sumber: Visit Jawa Tengah)

11. Kabupaten Karanganyar (Karanganyar):
- Kecamatan Colomadu
- Kecamatan Gondangrejo
- Kecamatan Jaten
- Kecamatan Jatipuro
- Kecamatan Jatiyoso
- Kecamatan Jenawi
- Kecamatan Jumapolo
- Kecamatan Jumantono
- Kecamatan Karanganyar
- Kecamatan Karangpandan
- Kecamatan Kebakkramat
- Kecamatan Kerjo
- Kecamatan Matesih
- Kecamatan Mojogedang
- Kecamatan Ngargoyoso
- Kecamatan Tasikmadu
- Kecamatan Tawangmangu

Faktanya, ketika pergi ke Solo di awal tahun 2015 untuk berlibur dengan keluarga, saya sempat ke Karanganyar. Kabupaten ini adalah salah satu yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur, tepatnya di Magetan dan Ngawi. Gunung Lawu memisahkan Jawa Tengah dan Jawa Timur di antara Karanganyar dan Magetan.

Salah satu tempat wisata terbaik di Karanganyar yaitu kawasan wanawisata Tawangmangu. Tempat wisata yang berada di kaki Gunung Lawu ini sangat indah dan menyejukkan mata. Di Tawangmangu, terdapat air terjun Grogojan Sewu yang menjadi primadona bagi wisatawan yang pergi melancong ke sini.

Air Terjun Grojogan Sewu di kawasan wanawisata Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. (sumber: Badan Otorita Borobudur)
Air Terjun Grojogan Sewu di kawasan wanawisata Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. (sumber: Badan Otorita Borobudur)

Di Karanganyar juga terdapat Candi Sukuh. Candi ini unik karena walaupun merupakan kompleks candi Hindu, bentuknya lebih menyerupai kompleks kuil Maya yang dijumpai di Amerika Latin, seperti Chichen Itza di Meksiko dan Tikal di Guatemala. Usia candi ini 600 tahun, yang dipersembahkan untuk kelahiran dan kehidupan baru, yang terdiri dari piramida dan patung.

Candi Sukuh, candi Hindu berbentuk kuil Maya di Tambak, Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. (sumber: iNews Jateng)
Candi Sukuh, candi Hindu berbentuk kuil Maya di Tambak, Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. (sumber: iNews Jateng)

Candi Hindu lainnya yang terletak di Karanganyar adalah Candi Cetho. Candi ini terletak di lereng Gunung Lawu dan diduga kuat dibangun pada masa-masa akhir era Majapahit pada masa pemerintahan Raja Brawijaya V. Bentuknya menyerupai Pura Besakih di Bali. Inilah salah satu tempat wisata yang saya kunjungi saat ke Solo awal tahun 2015 kemarin.

Candi Cetho. (sumber: Visit Jawa Tengah)
Candi Cetho. (sumber: Visit Jawa Tengah)

12. Kabupaten Kebumen (Kebumen):
- Kecamatan Adimulyo
- Kecamatan Alian
- Kecamatan Ambal
- Kecamatan Ayah
- Kecamatan Bonorowo
- Kecamatan Buayan
- Kecamatan Buluspesantren
- Kecamatan Gombong
- Kecamatan Karanganyar
- Kecamatan Karanggayam
- Kecamatan Karangsambung
- Kecamatan Kebumen
- Kecamatan Klirong
- Kecamatan Kutowinangun
- Kecamatan Kuwarasan
- Kecamatan Mirit
- Kecamatan Padureso
- Kecamatan Pejagoan
- Kecamatan Petanahan
- Kecamatan Prembun
- Kecamatan Poncowarno
- Kecamatan Puring
- Kecamatan Rowokele
- Kecamatan Sadang
- Kecamatan Sempor
- Kecamatan Sruweng

Ada banyak tempat wisata yang dapat dikunjungi di Kebumen, beberapa di antaranya Pantai Ayah, Pantai Petanahan, Gua Jatijajar, dan Benteng van der Wijck. Salah satunya yaitu Gua Jatijajar, adalah sebuah situs geologi yang terbentuk dari proses alamiah. Ada banyak stalaktit dan stalagmit dalam gua ini, yaitu formasi geologis yang terbentuk ketika air melarutkan batu kapur dan mineral lainnya.

Gua Jatijajar, salah satu tempat wisata andalan di Kabupaten Kebumen. (sumber: Badan Otorita Borobudur)
Gua Jatijajar, salah satu tempat wisata andalan di Kabupaten Kebumen. (sumber: Badan Otorita Borobudur)

Benteng Van der Wijck juga merupakan salah satu tempat wisata andalan di Kebumen. Benteng ini adalah benteng pertahanan Hindia Belanda yang dibangun sekitar tahun 1820 dan menjadi saksi bisu pergolakan rakyat Kebumen melawan penjajah Belanda, dalam Perang Diponegoro (1825-1830).

Benteng Van der Wijck. (sumber: IDN Times)
Benteng Van der Wijck. (sumber: IDN Times)

13. Kabupaten Kendal (Kendal):
- Kecamatan Brangsong
- Kecamatan Boja
- Kecamatan Cepiring
- Kecamatan Gemuh
- Kecamatan Kaliwungu
- Kecamatan Kaliwungu Selatan
- Kecamatan Kangkung
- Kecamatan Kendal
- Kecamatan Limbangan
- Kecamatan Ngampel
- Kecamatan Plantungan
- Kecamatan Pageruyung
- Kecamatan Patean
- Kecamatan Patebon
- Kecamatan Pegandon
- Kecamatan Ringinarum
- Kecamatan Rowosari
- Kecamatan Singorojo
- Kecamatan Sukorejo
- Kecamatan Weleri

Kendal! Di antara semua kabupaten dan kota di Jawa Tengah, Kendal adalah salah satu yang memiliki kawasan industri yang tingkat kemajuannya setara Kawasan Industri Karawang. Seperti di Karawang, di sinilah orang-orang Kendal yang inovatif memanfaatkan buah tangan mereka untuk memajukan industri berat Indonesia.

Kendal Industrial Park, bukti bahwa Kendal adalah salah satu kabupaten termaju secara ekonomi di Jawa Tengah. (sumber: Kendal Industrial Park)
Kendal Industrial Park, bukti bahwa Kendal adalah salah satu kabupaten termaju secara ekonomi di Jawa Tengah. (sumber: Kendal Industrial Park)

Jembatan Merah Kalikuto yang terletak di Jalan Tol Trans-Jawa dibangun untuk menghubungkan antara Kabupaten Kendal dan Kabupaten Batang.

Jembatan Merah Kalikuto. (sumber: Visual - Republika)
Jembatan Merah Kalikuto. (sumber: Visual - Republika)

14. Kabupaten Klaten (Klaten):
- Kecamatan Bayat
- Kecamatan Cawas
- Kecamatan Ceper
- Kecamatan Delanggu
- Kecamatan Gantiwarno
- Kecamatan Jatinom
- Kecamatan Jogonalan
- Kecamatan Juwiring
- Kecamatan Kalikotes
- Kecamatan Karanganom
- Kecamatan Karangdowo
- Kecamatan Karangnongko
- Kecamatan Kebonarum
- Kecamatan Kemalang
- Kecamatan Klaten Selatan
- Kecamatan Klaten Tengah
- Kecamatan Klaten Utara
- Kecamatan Manisrenggo
- Kecamatan Ngawen
- Kecamatan Pedan
- Kecamatan Polanharjo
- Kecamatan Prambanan
- Kecamatan Trucuk
- Kecamatan Tulung
- Kecamatan Wedi
- Kecamatan Wonosari

Klaten merupakan salah satu kabupaten yang berbatasan langsung dengan Daerah Istimewa Yogyakarta tepatnya Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunung Kidul. Di sinilah dapat dijumpai Candi Sojiwan, yang terletak di kompleks Candi Prambanan.

Candi Sojiwan. (sumber: Arkadewi Tour)
Candi Sojiwan. (sumber: Arkadewi Tour)

15. Kabupaten Kudus (Kudus):
- Kecamatan Bae
- Kecamatan Dawe
- Kecamatan Gebog
- Kecamatan Jati
- Kecamatan Jekulo
- Kecamatan Kaliwungu
- Kecamatan Kudus
- Kecamatan Mejobo
- Kecamatan Undaan

Mungkin Anda mengenal Kudus karena serial Netflix berjudul "Gadis Kretek" yang dibintangi oleh aktris Dian Sastrowardoyo itu. Kudus memang dijuluki Kota Kretek karena dianggap sebagai daerah penghasil kretek atau rokok terbaik di Indonesia. Merek kretek yang paling terkenal di Indonesia antara lain Bentoel, Djarum, Gudang Garam, dan Wismilak, dan mereka dibuat hanya dari tembakau dan cengkeh berkualitas tinggi. Mereka bahkan membangun Museum Kretek yang didedikasikan untuk sumber penghasilan kebanggaan mereka.

Museum Kretek di Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, didedikasikan untuk perkembangan industri kretek yang sangat pesat di Tanah Jawa. (sumber: detik.com)
Museum Kretek di Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, didedikasikan untuk perkembangan industri kretek yang sangat pesat di Tanah Jawa. (sumber: detik.com)

Tempat wisata yang menjadi ikon tersendiri bagi Kudus adalah Masjid Menara Kudus, masjid yang dibangun oleh Sunan Kudus sejak tahun 1549 Masehi. Masjid Menara Kudus adalah contoh akulturasi budaya Islam dan Hindu-Buddha dalam proses pengislaman di Pulau Jawa. Selain untuk beribadah, peziarah yang datang ke Masjid Menara Kudus juga menyempatkan diri untuk berziarah ke makam Sunan Kudus, yang merupakan salah satu dari sembilan Wali Songo, penyebar agama Islam di Pulau Jawa.

Masjid Menara Kudus, salah satu contoh akulturasi budaya Islam dan Hindu-Buddha. (sumber: Atourin)
Masjid Menara Kudus, salah satu contoh akulturasi budaya Islam dan Hindu-Buddha. (sumber: Atourin)

16. Kabupaten Magelang (Mungkid):
- Kecamatan Bandongan
- Kecamatan Borobudur
- Kecamatan Candimulyo
- Kecamatan Dukun
- Kecamatan Grabag
- Kecamatan Kajoran
- Kecamatan Kaliangkrik
- Kecamatan Mertoyudan
- Kecamatan Mungkid
- Kecamatan Muntilan
- Kecamatan Ngablak
- Kecamatan Ngluwar
- Kecamatan Pakis
- Kecamatan Salam
- Kecamatan Salaman
- Kecamatan Sawangan
- Kecamatan Secang
- Kecamatan Srumbung
- Kecamatan Tegalrejo
- Kecamatan Tempuran
- Kecamatan Windusari

Di Kabupaten Magelang, kita dapat menjumpai salah satu landmark yang merupakan ikon tersendiri, tidak hanya bagi Pulau Jawa, tetapi juga bagi seluruh Indonesia. Adalah Candi Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia yang seringkali salah disangka berada di Jogja. Bahkan saluran YouTube Expedia mengatakan dengan gamblang bahwa Borobudur berada di Jogja, padahal letaknya 40 km di sebelah barat laut Jogja. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.

Candi Borobudur memiliki tiga tingkat, yaitu Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu. Dari puncaknya kita bisa melihat matahari terbit dari ufuk timur jika kita datang pagi-pagi. Borobudur telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1991 dan juga sebagai cagar budaya Indonesia.

Candi Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia yang terletak di Magelang. (sumber: Borobudur Park)
Candi Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia yang terletak di Magelang. (sumber: Borobudur Park)
Selain itu, daerah Muntilan di Kabupaten Magelang juga merupakan sentra industri patung dan pahatan batu terbaik di Indonesia. Film "Anak-anak Borobudur" berlatar tempat di sebuah desa di dekat Candi Borobudur. Ceritanya tentang Amat, seorang anak dari pemahat patung yang bisu-tuli. Film yang disutradarai oleh Arswendo Atmowiloto ini dibintangi oleh Adadiri Tanpalang, Djenar Maesa Ayu, Alexandra Gottardo, Adi Kurdi, Christine Hakim, Butet Kartaredjasa, Nungki Kusumastuti, dll.

Kerajinan pahat batu Muntilan tiada duanya. (sumber: Berita Magelang)
Kerajinan pahat batu Muntilan tiada duanya. (sumber: Berita Magelang)

17. Kabupaten Pati (Pati):
- Kecamatan Batangan
- Kecamatan Cluwak
- Kecamatan Dukuhseti
- Kecamatan Gabus
- Kecamatan Gembong
- Kecamatan Gunungwungkal
- Kecamatan Jaken
- Kecamatan Jakenan
- Kecamatan Juwana
- Kecamatan Kayen
- Kecamatan Margorejo
- Kecamatan Margoyoso
- Kecamatan Pati
- Kecamatan Pucakwangi
- Kecamatan Sukolilo
- Kecamatan Tambakromo
- Kecamatan Tayu
- Kecamatan Tlogowungu
- Kecamatan Trangkil
- Kecamatan Wedarijaksa
- Kecamatan Winong

Salah satu produk kudapan kacang tanah ternama di Indonesia, yaitu Dua Kelinci, memiliki pabrik dan kantor pusat di Pati. Saat ini Dua Kelinci menjadi sponsor utama untuk klub sepak bola asal Spanyol, Real Madrid.

Kantor pusat PT. Dua Kelinci, salah satu perusahaan kudapan ternama Indonesia, terletak di Pati. (sumber: INFOBRAND.ID)
Kantor pusat PT. Dua Kelinci, salah satu perusahaan kudapan ternama Indonesia, terletak di Pati. (sumber: INFOBRAND.ID)
Pati memiliki semboyan "Bumi Mina Tani". Semboyan ini menggambarkan cita-cita pemerintah awal Kabupaten Pati yang ingin memajukan dan mensejahterakan warganya dengan hasil bumi berupa perikanan dan pertanian. Bahkan untuk merayakan industri perikanan, di Kota Pati berdiri Tugu Bandeng. Masyarakat Pati memang hidup dengan memancing ikan di laut lepas, salah satunya bandeng.

Tugu Bandeng, perayaan industri perikanan di Pati. (sumber: Semarangpos.com)
Tugu Bandeng, perayaan industri perikanan di Pati. (sumber: Semarangpos.com)

18. Kabupaten Pekalongan (Kajen):
- Kecamatan Bojong
- Kecamatan Buaran
- Kecamatan Doro
- Kecamatan Kajen
- Kecamatan Kandangserang
- Kecamatan Karanganyar
- Kecamatan Karangdadap
- Kecamatan Kedungwuni
- Kecamatan Kesesi
- Kecamatan Lebakbarang
- Kecamatan Paninggaran
- Kecamatan Petungkriyono
- Kecamatan Siwalan
- Kecamatan Sragi
- Kecamatan Talun
- Kecamatan Tirto
- Kecamatan Wiradesa
- Kecamatan Wonokerto
- Kecamatan Wonopringgo

Satu hal yang harus Anda ketahui tentang Pekalongan, yang merupakan pembahasan nanti, adalah daerah ini adalah daerah di Jawa Tengah di mana dialek bahasa Jawanya paling susah dimengerti di antara dialek-dialek Jawa lain. Namun mereka juga sarat akan tempat wisata yang bagus. Salah satunya adalah Black Canyon Petungkriyono, yang merupakan surga bagi pecinta wisata air dengan sumber mata air yang sangat jernih.

Black Canyon Petungkriyono. (sumber: Visit Jawa Tengah)
Black Canyon Petungkriyono. (sumber: Visit Jawa Tengah)
19. Kabupaten Pemalang (Pemalang):
- Kecamatan Ampelgading
- Kecamatan Bantarbolang
- Kecamatan Belik
- Kecamatan Bodeh
- Kecamatan Comal
- Kecamatan Moga
- Kecamatan Pemalang
- Kecamatan Petarukan
- Kecamatan Pulosari
- Kecamatan Randudongkal
- Kecamatan Taman
- Kecamatan Ulujami
- Kecamatan Warungpring
- Kecamatan Watukumpul

Pemalang, terletak di kawasan pantai utara Jawa Tengah, merupakan ujung timur dari daerah Ngapak Lor. Ngapak Lor adalah dialek bahasa Jawa Ngapak yang dituturkan di Brebes, Tegal, dan Pemalang. Dialek Pekalongan merupakan dialek tersendiri dalam bahasa Jawa, tidak ngapak tidak pula bandek, sehingga sangat susah dimengerti, bahkan ada banyak kosakata dialek Pekalongan yang tidak ada dalam kamus orang Jogja, Solo, atau Semarang.

Salah satu objek wisata di Kabupaten Pemalang adalah Telaga Rengganis, di Kecamatan Watukumpul.

Telaga Rengganis, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang. (sumber: Desa Cawet)
Telaga Rengganis, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang. (sumber: Desa Cawet)

20. Kabupaten Purbalingga (Purbalingga):
- Kecamatan Bobotsari
- Kecamatan Bojongsari
- Kecamatan Bukateja
- Kecamatan Kaligondang
- Kecamatan Kalimanah
- Kecamatan Karanganyar
- Kecamatan Karangjambu
- Kecamatan Karangmoncol
- Kecamatan Karangreja
- Kecamatan Kejobong
- Kecamatan Kemangkon
- Kecamatan Kertanegara
- Kecamatan Kutasari
- Kecamatan Mrebet
- Kecamatan Padamara
- Kecamatan Pengadegan
- Kecamatan Purbalingga
- Kecamatan Rembang

Berkat model AI yang baru dan seru keluaran Google, yaitu Gemini, saya berhasil menemukan fakta menarik tentang Purbalingga yang tidak banyak orang tahu. Di antaranya adalah selain dikenal sebagai tempat kelahiran Jenderal Soedirman, Purbalingga memiliki sejarah panjang terkait militer. Banyak perwira tinggi TNI berasal dari daerah ini, sehingga dijuluki Kota Perwira. Bahkan banyak tempat di Purbalingga yang dibangun untuk mengenang sang panglima besar.

Monumen Tempat Kelahiran Jenderal Soedirman di Purbalingga. (sumber: detik.com)
Monumen Tempat Kelahiran Jenderal Soedirman di Purbalingga. (sumber: detik.com)

21. Kabupaten Purworejo (Purworejo):
- Kecamatan Bagelen
- Kecamatan Banyuurip
- Kecamatan Bayan
- Kecamatan Bener
- Kecamatan Bruno
- Kecamatan Butuh
- Kecamatan Gebang
- Kecamatan Grabag
- Kecamatan Kaligesing
- Kecamatan Kemiri
- Kecamatan Kutoarjo
- Kecamatan Loano
- Kecamatan Ngombol
- Kecamatan Pituruh
- Kecamatan Purwodadi
- Kecamatan Purworejo

Purworejo merupakan salah satu tempat di Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya Kabupaten Kulon Progo. Purworejo juga terkenal sebagai salah satu sentra peternakan kambing etawa terbesar di Indonesia, tepatnya di Kecamatan Kaligesing. Susu kambing etawa dari Purworejo memiliki kualitas tinggi dan banyak dicari. 

Peranakan kambing etawa Kaligesing, kambing yang menjanjikan. Purworejo dikenal sebagai salah satu sentra kambing etawa terbesar di Indonesia. (sumber: RRI)
Peranakan kambing etawa Kaligesing, kambing yang menjanjikan. Purworejo dikenal sebagai salah satu sentra kambing etawa terbesar di Indonesia. (sumber: RRI)

Purworejo memiliki slogan "Purworejo Berirama", yang merupakan singkatan dari "Bersih, Indah, Rapi, Aman, dan Makmur".

Alun-alun Purworejo. (sumber: Visit Jawa Tengah)
Alun-alun Purworejo. (sumber: Visit Jawa Tengah)

22. Kabupaten Rembang (Rembang):
- Kecamatan Bulu
- Kecamatan Gunem
- Kecamatan Kaliori
- Kecamatan Kragan
- Kecamatan Lasem
- Kecamatan Pamotan
- Kecamatan Pancur
- Kecamatan Rembang
- Kecamatan Sale
- Kecamatan Sarang
- Kecamatan Sedan
- Kecamatan Sluke
- Kecamatan Sulang
- Kecamatan Sumber

Kecamatan Lasem di Rembang sering disebut sebagai "Tiongkok Kecil" karena memiliki komunitas Tionghoa yang besar dan budaya yang sangat kental. Arsitektur bangunan tua, kuliner khas, dan tradisi masyarakat Tionghoa di Lasem sangat menarik untuk dijelajahi.

Tiongkok Kecil di Lasem, Rembang. (sumber: Tangsel Daily)
Tiongkok Kecil di Lasem, Rembang. (sumber: Tangsel Daily)

Meskipun lebih dikenal di Jepara, ternyata ada juga makam RA Kartini di Rembang. Makam ini menyimpan kisah tersendiri tentang kehidupan Kartini dan menjadi salah satu tujuan wisata religi dan sejarah. Di sinilah orang berziarah untuk menghormati jasa salah satu pahlawan emansipasi wanita di Indonesia.

Makam RA Kartini, salah satu pahlawan emansipasi wanita Indonesia, di Rembang. (sumber: ANTARA News)
Makam RA Kartini, salah satu pahlawan emansipasi wanita Indonesia, di Rembang. (sumber: ANTARA News)

Saya orangnya memang tidak terlalu religius, tetapi sesekali saya suka melihat video ceramah-ceramah dai moderat asal Tatar Jawa yang masih melestarikan bahasa Jawa saat berdakwah. Faktanya, Rembang memiliki banyak pesantren dan ulama terkenal, seperti KH Maimun Zubair (Mbah Moen) dan KH Mustofa Bisri (Gus Mus). Hal ini menjadikan Rembang sebagai pusat studi Islam yang penting di Jawa Tengah. Gus Baha, salah satu dai favorit saya, berasal dari Rembang, lho. Saya menyukai beliau karena beliau masih melestarikan bahasa Jawa saat menyampaikan materi keagamaan, secara lugas dan interaktif dengan jamaahnya.

Gus Baha, salah satu dai kondang asal Rembang. (sumber: Indonesian Inside)
Gus Baha, salah satu dai kondang asal Rembang. (sumber: Indonesian Inside)

Insya Allah, jika saya pensiun kelak, saya ingin pensiun di Rembang. Saya tidak tahu mengapa Rembang, tetapi saya ingin hidup bersahaja saat pensiun di sana, jauh dari ingar-bingar kehidupan kota metropolitan.

23. Kabupaten Semarang (Ungaran):
- Kecamatan Ambarawa
- Kecamatan Bancak
- Kecamatan Bandungan
- Kecamatan Banyubiru
- Kecamatan Bawen
- Kecamatan Bergas
- Kecamatan Bringin
- Kecamatan Getasan
- Kecamatan Jambu
- Kecamatan Kaliwungu
- Kecamatan Pabelan
- Kecamatan Pringapus
- Kecamatan Suruh
- Kecamatan Susukan
- Kecamatan Sumowono
- Kecamatan Tengaran
- Kecamatan Tuntang
- Kecamatan Ungaran Barat
- Kecamatan Ungaran Timur

Baru saja kemarin, ketika berkaryawisata ke Semarang dengan keluarga, kami mengunjungi salah satu tempat wisata baru di Kecamatan Bawen, yaitu Dusun Semilir. Dusun Semilir memiliki wahana-wahana yang seru dan tentunya ramah keluarga. Semua wahana di sini harganya terjangkau, dan pilihan jajanan yang dijajakan di sini banyak sekali dengan harga yang terjangkau pula. Letaknya di Jalan Soekarno-Hatta No. 49, Ngemplak, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Dusun Semilir, salah satu tempat wisata terbaru di Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. (sumber: detik.com)
Dusun Semilir, salah satu tempat wisata terbaru di Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. (sumber: detik.com)

Di Kabupaten Semarang, salah satu tempat wisata yang bagus adalah Museum Kereta Api Ambarawa. Kita bisa belajar tentang perkembangan teknologi kereta api dari waktu ke waktu, mulai dari lokomotif tenaga batu bara hingga sekarang kereta api bertenaga diesel. Namun yang seru adalah, kita bisa merasakan sensasi naik kereta api kuno dengan mengikuti perjalanan wisata yang disediakan oleh museum. Dalam perjalanan kereta wisata ini, kita dapat melihat pemandangan sawah dan gunung, hingga ke Rawa Pening.

Museum Kereta Api Ambarawa. (sumber: Sudut Wisata)
Museum Kereta Api Ambarawa. (sumber: Sudut Wisata)

Tempat wisata lainnya di Kabupaten Semarang yang pernah saya kunjungi di tahun 2017 adalah kompleks Candi Gedongsongo. Ini adalah kompleks bangunan candi Hindu yang ditemukan oleh Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 M). Letaknya di lereng Gunung Ungaran, Kecamatan Bandungan.

Candi Gedongsongo. (sumber: Pengda Kota Semarang Ini)
Candi Gedongsongo. (sumber: Pengda Kota Semarang Ini)

24. Kabupaten Sragen (Sragen):
- Kecamatan Gemolong
- Kecamatan Gesi
- Kecamatan Gondang
- Kecamatan Jenar
- Kecamatan Kalijambe
- Kecamatan Karangmalang
- Kecamatan Kedawung
- Kecamatan Masaran
- Kecamatan Miri
- Kecamatan Mondokan
- Kecamatan Ngrampal
- Kecamatan Plupuh
- Kecamatan Sambirejo
- Kecamatan Sambungmacan
- Kecamatan Sidoharjo
- Kecamatan Sragen
- Kecamatan Sukodono
- Kecamatan Sumberlawang
- Kecamatan Tangen
- Kecamatan Tanon

Sragen dikenal dengan situs Sangiran, yang diyakini sebagai situs di mana manusia pertama di Indonesia, manusia Jawa (Pithecanthropus erectus), ditemukan. Kini, dapat dijumpai Museum Purbakala Sangiran sebagai sarana edukasi mengenai manusia purba Indonesia.

Museum Purbakala Sangiran di Sragen. (sumber: Direktori Museum Online di Indonesia)
Museum Purbakala Sangiran di Sragen. (sumber: Direktori Museum Online di Indonesia)

25. Kabupaten Sukoharjo (Sukoharjo):
- Kecamatan Baki
- Kecamatan Bendosari
- Kecamatan Bulu
- Kecamatan Gatak
- Kecamatan Grogol
- Kecamatan Kartasura
- Kecamatan Mojolaban
- Kecamatan Nguter
- Kecamatan Polokarto
- Kecamatan Sukoharjo
- Kecamatan Tawangsari
- Kecamatan Weru

Selain terkenal dengan batiknya, Sukoharjo juga diakui oleh UNESCO sebagai pusat pembuatan gamelan dunia. Kualitas gamelan dari Sukoharjo sangat dihargai, bahkan banyak digunakan dalam pertunjukan-pertunjukan internasional. Desa Wirun di Kecamatan Mojolaban merupakan sentra industri kerajinan gamelan dan mebel di Sukoharjo.

Desa Wirun, sentra industri kerajinan gamelan dan mebel di Sukoharjo. (sumber: Indonesia Senang Dot Com)
Desa Wirun, sentra industri kerajinan gamelan dan mebel di Sukoharjo. (sumber: Indonesia Senang Dot Com)

Sukoharjo secara resmi ditetapkan sebagai Kabupaten Jamu pada tahun 2015 dan sebagai Destinasi Wisata Jamu pada tahun 2019. Hal ini menunjukkan kekayaan tradisi jamu di daerah ini dan potensi besarnya dalam pengembangan wisata kesehatan. Patung Jamu Gendong yang berdiri di sini merupakan simbol bahwa di Sukoharjo masih terdapat desa-desa yang terkenal sebagai sentra industri jamu. Bahkan di era modern seperti ini, masih ada mbok jamu gendong yang menjajakan barang dagangannya, dengan minuman seperti beras kencur dan kunyit asam.

Patung Jamu Gendong, perayaan industri jamu di Sukoharjo. (sumber: Soloraya - Solopos.com)
Patung Jamu Gendong, perayaan industri jamu di Sukoharjo. (sumber: Soloraya - Solopos.com)

26. Kabupaten Tegal (Slawi):
- Kecamatan Adiwerna
- Kecamatan Balapulang
- Kecamatan Bojong
- Kecamatan Bumijawa
- Kecamatan Dukuhturi
- Kecamatan Dukuhwaru
- Kecamatan Jatinegara
- Kecamatan Kedungbanteng
- Kecamatan Kramat
- Kecamatan Lebaksiu
- Kecamatan Margasari
- Kecamatan Pagerbarang
- Kecamatan Pangkah
- Kecamatan Slawi
- Kecamatan Suradadi
- Kecamatan Talang
- Kecamatan Tarub
- Kecamatan Warureja

Lebih detail tentang Tegal akan kita bahas di pembahasan mengenai Kota Tegal di artikel ini, tetapi pada dasarnya Kabupaten Tegal adalah episentrum budaya dan bahasa Ngapak Lor, yaitu dialek bahasa Jawa Ngapak yang dituturkan di Brebes, Tegal, dan Pemalang.

Kabupaten Tegal sering disebut sebagai "surganya warteg". Warteg (warung tegal) yang terkenal dengan menu nasi campur murah meriah memang banyak berasal dari daerah ini. Cocok untuk mengisi perut di akhir bulan bagi Anda yang bekerja. Untuk minumannya, Teh Poci, salah satu merek teh terkenal di Indonesia, berdiri di Slawi. Bahkan ada Tugu Poci di Slawi yang menjadi simbol kekayaan pabrik teh di Tegal.

Tugu Poci di Slawi, ibukota Kabupaten Tegal. (sumber: DPRD Kabupaten Tegal)
Tugu Poci di Slawi, ibukota Kabupaten Tegal. (sumber: DPRD Kabupaten Tegal)

Meski sering dianggap sama, Kota Tegal dan Kabupaten Tegal adalah dua entitas yang berbeda. Kabupaten Tegal memiliki wilayah yang lebih luas dan pusat pemerintahannya berada di Slawi. 

27. Kabupaten Temanggung (Temanggung):
- Kecamatan Bansari
- Kecamatan Bejen
- Kecamatan Bulu
- Kecamatan Candiroto
- Kecamatan Gemawang
- Kecamatan Jumo
- Kecamatan Kaloran
- Kecamatan Kandangan
- Kecamatan Kedu
- Kecamatan Kledung
- Kecamatan Kranggan
- Kecamatan Ngadirejo
- Kecamatan Parakan
- Kecamatan Pringsurat
- Kecamatan Selopampang
- Kecamatan Temanggung
- Kecamatan Tembarak
- Kecamatan Tlogomulyo
- Kecamatan Tretep
- Kecamatan Wonoboyo

Temanggung dan Wonosobo adalah saudara kembar identik yang memiliki banyak persamaan: mereka sama-sama di daerah plat AA (yang meliputi Magelang dan beberapa tempat lain di bekas Karesidenan Kedu), sama-sama di dataran tinggi, sama-sama dingin, dan sama-sama menjadi surga bagi pecinta alam. Selain keindahan alam pegunungan, Temanggung juga memiliki sejumlah air terjun yang masih alami dan tersembunyi. Tempat-tempat ini menjadi surga bagi para pendaki dan pecinta alam yang ingin menikmati keindahan alam yang masih asli.

In fact, Temanggung memiliki salah satu tempat wisata alam yang sempurna bagi Anda yang mau melihat sunrise atau mentari terbit, yaitu Posong. Di Posong kita bisa menjumpai petani tembakau yang membudidayakan tanaman yang menjadi bahan baku pembuatan rokok ini. Tembakau yang mereka tanam berkualitas tinggi.

Wisata Alam Posong di Temanggung. (sumber: IDN Times)
Wisata Alam Posong di Temanggung. (sumber: IDN Times)

28. Kabupaten Wonogiri (Wonogiri):
- Kecamatan Baturetno
- Kecamatan Batuwarno
- Kecamatan Bulukerto
- Kecamatan Eromoko
- Kecamatan Girimarto
- Kecamatan Giritontro
- Kecamatan Giriwoyo
- Kecamatan Jatipurno
- Kecamatan Jatiroto
- Kecamatan Jatisrono
- Kecamatan Karangtengah
- Kecamatan Kismantoro
- Kecamatan Manyaran
- Kecamatan Ngadirojo
- Kecamatan Nguntoronadi
- Kecamatan Paranggupito
- Kecamatan Pracimantoro
- Kecamatan Puhpelem
- Kecamatan Purwantoro
- Kecamatan Selogiri
- Kecamatan Sidoharjo
- Kecamatan Slogohimo
- Kecamatan Tirtomoyo
- Kecamatan Wonogiri
- Kecamatan Wuryantoro

Wonogiri adalah salah satu daerah di Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Jawa Timur, tepatnya dengan Kabupaten Pacitan. Wonogiri memiliki keragaman budaya yang kaya, terutama di daerah perbatasan dengan Jawa Timur. Tradisi, kesenian, dan bahasa daerahnya memiliki ciri khas yang menarik untuk dipelajari. 

Sebagian besar wilayah Wonogiri merupakan kawasan karst dengan banyak gua dan sungai bawah tanah. Fenomena alam ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para peneliti dan pecinta alam. Bahkan ada museum yang didedikasikan untuk fenomena alam kawasan karst di Wonogiri ini.

Museum Karst Indonesia di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. (sumber: Joglojateng.com)
Museum Karst Indonesia di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. (sumber: Joglojateng.com)
29. Kabupaten Wonosobo (Wonosobo):
- Kecamatan Garung
- Kecamatan Kalibawang
- Kecamatan Kalikajar
- Kecamatan Kaliwiro
- Kecamatan Kejajar
- Kecamatan Kepil
- Kecamatan Kertek
- Kecamatan Leksono
- Kecamatan Mojotengah
- Kecamatan Sapuran
- Kecamatan Selomerto
- Kecamatan Sukoharjo
- Kecamatan Wadaslintang
- Kecamatan Watumalang
- Kecamatan Wonosobo

Bicara soal Wonosobo, saya ingin sharing sejenak. Bulan Juli lalu, mama saya pergi ke Wonosobo dengan teman-temannya. Mungkin di antara Anda ketika disebutkan nama "Wonosobo" pasti teringat akan Dataran Tinggi Dieng dengan berbagai tempat wisatanya. Mungkin juga ada yang teringat akan Gunung Sindoro dan Sumbing. Tetapi, eits, pesona Wonosobo lebih dari sekedar tempat wisata alam di Dieng.

Sure, mungkin di Dieng kita tahu Candi Arjuna, Telaga Warna, Telaga Pengilon, dll., tetapi di Wonosobo, mereka bercocok tanam beberapa tanaman yang tumbuh dengan baik di dataran tinggi, seperti teh dan juga kentang. Perkebunan teh Tambi terletak di sebelah barat lereng Gunung Sindoro dengan ketinggian 1.350 mdpl, di Desa Tambi, Kecamatan Kejajar.

Kebun Teh Tambi di Wonosobo. (sumber: IDN Times)
Kebun Teh Tambi di Wonosobo. (sumber: IDN Times)

** KOTA **

30. Kota Magelang:
- Kecamatan Magelang Selatan
- Kecamatan Magelang Tengah
- Kecamatan Magelang Utara

Magelang dijuluki "Kota Sejuta Bunga". Hal ini dikarenakan Magelang dikelilingi oleh pegunungan yang hijau dan dilengkapi dengan pelbagai macam taman bunga yang indah. Hal tersebut semakin terbukti dengan adanya Taman Kyai Langgeng, yang merupakan taman wisata satu-satunya di Kota Magelang yang mana luas seluruhnya meliputi 28 hektare, dengan letak sekitar 1 kilometer dari pusat kota ke arah selatan.

Taman Kyai Langgeng, taman wisata untuk keluarga di Kota Magelang. (sumber: TripAdvisor)
Taman Kyai Langgeng, taman wisata untuk keluarga di Kota Magelang. (sumber: TripAdvisor)

Selain itu, Magelang juga memiliki kawasan Pecinan. Namanya Jalan Pemuda atau yang sering disebut Jalan Malioboro-nya Magelang. Di sinilah orang berbelanja dan menjajakan jajanan secara murah meriah, dengan banyak toko dan minimarket serta restoran yang berdiri di sisi kiri dan kanan jalan sepanjang 1,5 kilometer ini.

Jalan Pemuda atau Pecinan Magelang. (sumber: ANTARANews.com)
Jalan Pemuda atau Pecinan Magelang. (sumber: ANTARANews.com)

Seperti Kota Cimahi di Jawa Barat, Kota Magelang juga merupakan tempat berdirinya sejumlah lembaga pendidikan militer dan satuan militer di Jawa Tengah. Karena mencetak banyak perwira tinggi, Magelang disebut juga Kota Militer. Bicara soal militer, Magelang memiliki museum yang didedikasikan untuk jasa dan pengabdian Jenderal Soedirman. Namanya Museum Soedirman. Letaknya di Jalan Ade Irma Suryani No. C7, Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara.

Museum Sudirman. (sumber: Visit Jawa Tengah)
Museum Sudirman. (sumber: Visit Jawa Tengah)

31. Kota Pekalongan:
- Kecamatan Pekalongan Barat
- Kecamatan Pekalongan Selatan
- Kecamatan Pekalongan Timur
- Kecamatan Pekalongan Utara

Banyak yang menyebut Pekalongan dengan sebutan Kota Cheater. Mengapa? Karena di komunitas game online seperti Point Blank atau Grand Theft Auto, orang Pekalongan mendapatkan reputasi sebagai pembuat cheatcode yang ulung. Cheatcode adalah kode yang memudahkan gamer dalam memainkan sebuah game online.

Namun, tidak ada yang lupa bahwa Pekalongan juga dijuluki Kota Batik. Hal ini tidak terlepas dari sejarah bahwa sejak puluhan dan ratusan tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. Pekalongan bertahan dari pasang-surut batik juga karena pengusaha Pekalongan mampu membuat batik dengan selera pasar. Batik yang mereka buat berkualitas internasional, setara batik Solo dan batik kota lain. Bahkan, untuk merayakan batik, berdiri Museum Batik Pekalongan, yang terletak di Jalan Jetayu No. 3, Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.

Museum Batik Pekalongan, perayaan salah satu komoditas utama Kota Pekalongan. (sumber: ANTARANews.com)
Museum Batik Pekalongan, perayaan salah satu komoditas utama Kota Pekalongan. (sumber: ANTARANews.com)

Banyak yang bilang bahwa dialek Pekalongan adalah dialek yang paling susah dimengerti di antara dialek bahasa Jawa lainnya. Ups, tetapi itu pembahasan kemudian.

32. Kota Salatiga:
- Kecamatan Argomulyo
- Kecamatan Sidorejo
- Kecamatan Sidomukti
- Kecamatan Tingkir

Pada 6 April 2023 lalu, Kota Salatiga mendapatkan penghargaan sebagai Kota Tertoleran kedua se-Indonesia dalam Indeks Kota Toleran (IKT) Tahun 2022. Tidak salah lagi, di Salatiga, penduduknya hidup rukun dan damai, terlepas dari agama dan suku bangsanya. Kehidupan masyarakatnya yang majemuk selalu dalam kedamaian dan kerukunan serta menjaga toleransi antarumat beragama. Hal tersebut sesuai dengan nilai yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila, yaitu persatuan Indonesia, dan semboyan negara kita, Bhinneka Tunggal Ika - berbeda-beda tetapi tetap satu.

Alun-alun Pancasila Salatiga. (sumber: Wikimedia Commons)
Alun-alun Pancasila Salatiga. (sumber: Wikimedia Commons)

Selain toleran, Salatiga memiliki penampakan yang sangat cantik. Bahkan Gerbang Tol Salatiga juga disebut sebagai gerbang tol terindah di Indonesia, karena dilatari keindahan pemandangan Gunung Merbabu yang menjulang tinggi.

Gerbang Tol Salatiga, gerbang tol terindah di Indonesia. (sumber: Grid.ID)
Gerbang Tol Salatiga, gerbang tol terindah di Indonesia. (sumber: Grid.ID)

33. Kota Semarang:
- Kecamatan Banyumanik
- Kecamatan Candisari
- Kecamatan Gajahmungkur
- Kecamatan Gayamsari
- Kecamatan Genuk
- Kecamatan Gunungpati
- Kecamatan Mijen
- Kecamatan Ngaliyan
- Kecamatan Pedurungan
- Kecamatan Semarang Barat
- Kecamatan Semarang Selatan
- Kecamatan Semarang Timur
- Kecamatan Semarang Utara
- Kecamatan Tembalang
- Kecamatan Tugu

Seperti biasa, jika kita sudah membicarakan ibukota suatu provinsi di Indonesia, akan banyak sekali yang kita bahas. Dan saya ingin sekalian sharing mengenai pengalaman saya di Kota Semarang baru-baru ini. Kami berangkat dari kampus ITB pada Sabtu, 15 September 2024, jam 9 malam, dan baru sampai di sana keesokan sorenya, karena singgah di Dusun Semilir, yang terletak di Bawen, Kabupaten Semarang, terlebih dahulu.

Kota Semarang adalah ibukota Jawa Tengah. Di sinilah pusat aktivitas politik dan ekonomi Jawa Tengah. Di sini banyak ditemui bangunan-bangunan era kolonial Belanda, yang dapat dijumpai di Kota Lama. Ini adalah suatu kawasan di Semarang yang menjadi pusat perdagangan pada abad ke-19 dan ke-20.

Kota Lama Semarang. (sumber: Berita Daerah)
Kota Lama Semarang. (sumber: Berita Daerah)

Saat ini, ada beberapa bangunan di Kota Lama Semarang yang dialihfungsikan, seperti:
- gedung bekas De Javasche Bank yang saat ini menjadi Semarang Kreatif Galeri;
- gedung bekas kantor Pengadilan Pemerintahan Hindia Belanda yang pernah menjadi rumah dinas pendeta Gereja Imanuel dan pada 2006 menjadi rumah makan mewah bergaya Sunda;
- gedung Marba;
- gedung Spiegel yang saat ini digunakan sebagai bar dan bistro;
- gedung bekas Van Drop yang saat ini menjadi Dream Museum Zone;
- gedung Marabunta yang kini menjadi gedung serbaguna;
- gedung keuangan PAPAK yang dulunya merupakan gedung Balai Kota;
- Bank Mandiri Kantor Cabang Mpu Tantular, yang dulunya merupakan gedung Societiet De Harmonie;
- Gereja Blenduk yang dibangun pada abad ke-18 dan hingga kini masih berfungsi sebagai tempat ibadah;
- dan Jembatan Berok yang dibangun pada abad ke-17 dan hingga kini masih kokoh berdiri.

Gereja Blenduk dibangun pada ke-18 dan, dengan nama resmi GPIB Immanuel Semarang, masih berfungsi sebagai tempat ibadah. (sumber: IDN Times)
Gereja Blenduk dibangun pada ke-18 dan, dengan nama resmi GPIB Immanuel Semarang, masih berfungsi sebagai tempat ibadah. (sumber: IDN Times)

Bangunan lama lainnya yang menjadi ikon tersendiri Kota Semarang adalah Lawang Sewu, yang merupakan bekas bangunan perkantoran yang terletak di seberang Tugu Muda. Dulu, Lawang Sewu merupakan kantor pusat Nederlansch-Indische Spoorweg Maatschappij (Maskapai Kereta Api Hindia Belanda), yang saat ini berstatus sebagai PT. KAI (Kereta Api Indonesia). Nama Lawang Sewu dalam bahasa Jawa berarti "bangunan berpintu seribu", walaupun jika dihitung pintu dalam bangunan ini hanya berjumlah 429 buah. Bangunan inilah yang saya kunjungi saat ke Semarang kemarin.

Lawang Sewu, bangunan berpintu 429 buah di seberang Tugu Muda, Semarang. (sumber: Visit Jawa Tengah)
Lawang Sewu, bangunan berpintu 429 buah di seberang Tugu Muda, Semarang. (sumber: Visit Jawa Tengah)

Selain itu ada banyak juga tempat lainnya yang saya tidak sempat kunjungi namun sangat ingin kunjungi di Semarang. Salah satunya adalah Museum Ranggawarsita, di Jalan Abdulrahman Saleh No. 1, Kalibanteng Kidul, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Museum ini menyimpan dan menampilkan koleksi kekayaan budaya dari seluruh daerah di Jawa Tengah.

Museum Ranggawarsita. (sumber: Idsejarah)
Museum Ranggawarsita. (sumber: Idsejarah)

Museum lainnya yang terpenting di Semarang adalah Museum Rekor Indonesia, yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 275, Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Museum ini dibangun pada 27 Januari 1990 oleh Jaya Suprana sebagai perayaan rekor-rekor yang pernah dipecahkan oleh orang Indonesia sepanjang masa.

Museum Rekor Indonesia. (sumber: Indonesia Kaya)
Museum Rekor Indonesia. (sumber: Indonesia Kaya)

Semarang memang sarat akan bangunan kolonial dan museum tempat disimpannya barang-barang bersejarah, namun saat ini kota yang dijuluki Kota Atlas ini adalah kota modern. Semarang dijuluki Kota Atlas karena memiliki semboyan "ATLAS" (Aman, Tertib, Lancar, Asri, dan Sehat). Kota yang terkenal akan lumpianya ini merupakan rumah bagi dua perguruan tinggi ternama Indonesia, yaitu Universitas Diponegoro dan Universitas Islam Negeri Walisongo.

Kampus Universitas Diponegoro. (sumber: Quipper Campus)
Kampus Universitas Diponegoro. (sumber: Quipper Campus)

Kampus Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. (sumber: Quipper Campus)
Kampus Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. (sumber: Quipper Campus)

Ngomong-ngomong soal UIN Walisongo, salah satu tempat yang saya kunjungi saat berkunjung ke Semarang kemarin tidak jauh dari kompleks kampus UIN Walisongo. Adalah Planetarium dan Observatorium KH. Zubair Umar Al-Jailani, tempat wisata edukasi astronomi. Planetarium ini mendapatkan namanya dari Kiai Zubair, seorang ulama ahli falak yang memiliki reputasi internasional. Dalam Islam, ilmu falak diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari lintasan benda langit seperti matahari, bulan, bintang-bintang, planet-planet, dll.

Planetarium UIN Walisongo. (sumber: detikcom)
Planetarium UIN Walisongo. (sumber: detikcom)
Dan juga, Semarang merupakan rumah bagi sejumlah mal modern, seperti Paragon Mall. Kota ini memang tempat sejarah dan modernitas berbaur.

Paragon Mall, salah satu mal terbesar. (sumber: Pollux Mall Paragon)
Paragon Mall, salah satu mal terbesar. (sumber: Pollux Mall Paragon)
34. Kota Surakarta:
- Kecamatan Banjarsari
- Kecamatan Jebres
- Kecamatan Laweyan
- Kecamatan Pasar Kliwon
- Kecamatan Serengan

Jika Semarang merupakan pusat kegiatan politik dan ekonomi Jawa Tengah, maka Surakarta atau Solo merupakan pusat kegiatan budayanya. Solo dijuluki "The Spirit of Java" karena dikenal sebagai pusat kebudayaan Jawa. Budaya Jawa seperti wayang orang Sriwedari dan tradisi Grebeg Maulud setiap Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di kompleks Keraton Surakarta Hadiningrat masih lestari di sini.

Kita mulai perjalanan kita di Solo dengan mengunjungi Keraton Surakarta Hadiningrat. Keraton ini didirikan oleh Sri Susuhunan Pakubuwono II sekitar tahun 1743-1744 sebagai pengganti Keraton Kartasura yang porak poranda akibat Geger Pecinan pada tahun 1743. Keraton yang terletak di Jalan Kamandungan, Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon ini adalah kediaman keluarga kerajaan, namun saat ini, terbuka untuk umum sebagai salah satu ikon wisata budaya di Solo.

Keraton Kasunanan Surakarta. (sumber: PortalIstana.id)
Keraton Kasunanan Surakarta. (sumber: PortalIstana.id)

Pura Mangkunegaran merupakan cagar budaya lainnya yang ada di Solo. Ini adalah istana resmi Kadipaten Mangkunegaran dan tempat kediaman para adipati Mangkunegaran. Letaknya di Jalan Ronggowarsito, Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.

Pura Mangkunegaran, istana resmi Kadipaten Mangkunegaran. (sumber: Universitas Gadjah Mada)
Pura Mangkunegaran, istana resmi Kadipaten Mangkunegaran. (sumber: Universitas Gadjah Mada)

Seperti yang dijelaskan, budaya Jawa masih lestari di Solo selama berabad-abad. Salah satu tradisi Jawa yang menyatu dengan ajaran agama Islam adalah tradisi Sekaten dan Grebeg Maulud yang dilakukan untuk memperingati hari lahir sang junjungan tinggi umat Islam, sebaik-baiknya idola bagi umat Islam, yaitu Nabi Muhammad SAW. Acara Sekaten berkaitan erat dengan sejarah penyebaran agama Islam di Pulau Jawa, dan juga dirayakan di Jogja.

Tradisi Sekaten setiap perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. (sumber: Pemkot Surakarta)
Tradisi Sekaten setiap perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. (sumber: Pemkot Surakarta)

Masyarakat Solo masih melestarikan upacara daur hidup masyarakat Jawa, yaitu upacara Supitan dan Tetesan. Kedua upacara ini adalah upacara khitanan, yang merupakan penanda bahwa seorang sudah akil balig atau cukup umur. Normalnya sunat hanya untuk anak lelaki, dan wajib hukumnya untuk orang Islam, namun tradisi Supitan dan Tetesan di Solo menggabungkan tradisi Islam dan Jawa. Supitan untuk anak lelaki, sedangkan Tetesan untuk anak perempuan.

Upacara Tetesan, khitanan untuk anak perempuan Solo. (sumber: Dispar Kota Surakarta)
Upacara Tetesan, khitanan untuk anak perempuan Solo. (sumber: Dispar Kota Surakarta)

Tidak sah membicarakan Solo tanpa menyebutkan batiknya. Sebagaimana kita tahu, Solo dikenal dengan batiknya yang berkualitas tinggi dan bertaraf internasional. Di Museum Batik Danar Hadi, kita dapat belajar tentang industri batik yang mengubah Kota Solo untuk selamanya, mulai dari proses pembuatannya, berbagai macam coraknya, dan juga ada bengkel produksinya.

Museum Batik Danar Hadi. (sumber: LPM VISI)
Museum Batik Danar Hadi. (sumber: LPM VISI)
Namun, jika Anda ingin mengintip proses pembuatan batik yang lebih mendetail di Solo, Anda dapat berkunjung ke salah satu kampung batik yang ada di sini. Salah satunya adalah Kampung Batik Laweyan.

Kampung Batik Laweyan. (sumber: JoSS)
Kampung Batik Laweyan. (sumber: JoSS)

Setelah kita menikmati diri dalam sejarah batik Solo, kita dapat berbelanja batik dan barang lainnya di Pasar Klewer, yang terletak di Jalan Dr. Rajiman No. 50, Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Pasar ini adalah pasar tekstil terbesar di Solo.

Pasar Klewer, pasar tekstil terbesar di Solo. (sumber: Pemkot Surakarta)
Pasar Klewer, pasar tekstil terbesar di Solo. (sumber: Pemkot Surakarta)

Solo juga memiliki museum yang didedikasikan untuk sejarah musik dan industri rekaman di Indonesia. Adalah Lokananta, studio rekaman atau studio musik pertama di Indonesia yang didirikan pada 29 Oktober 1956. Faktanya, pembacaan teks Proklamasi yang selalu kita dengarkan setiap Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, direkam di Studio RRI Jakarta pada tahun 1951, lalu master rekamannya dikirim ke Lokananta. Kini, Lokananta telah beralih fungsi sebagai museum dan galeri musik, di mana pengunjung dapat menikmati museum studio rekaman, menonton konser, mengunjungi pameran musik, dan bahkan berbelanja vinyl dari artis terkenal seperti Gesang, Waldjinah, Titiek Puspa, Bing Slamet, dll. Just... jangan tanya di mana piringan hitam album tripleS, oke? :)

Sejarah musik Indonesia dapat Anda nikmati di Lokananta yang terletak di Jalan Ahmad Yani No. 389, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta ini.

Museum Lokananta, museum yang didedikasikan untuk sejarah musik dan industri rekaman Indonesia. (sumber: Pemkot Surakarta)
Museum Lokananta, museum yang didedikasikan untuk sejarah musik dan industri rekaman Indonesia. (sumber: Pemkot Surakarta)
35. Kota Tegal:
- Kecamatan Margadana
- Kecamatan Tegal Barat
- Kecamatan Tegal Selatan
- Kecamatan Tegal Timur

Tegal dijuluki Kota Bahari karena merupakan singkatan dari semboyan kota tersebut: "Bersih, Aman, Hijau, Asri, Rapi, dan Indah". Selain itu juga, Tegal memiliki potensi di bidang kelautan dan dikenal sebagai rahimnya marinir Indonesia dikarenakan menjadi cikal bakal berdirinya Korps Marinir Republik Indonesia.

Pelabuhan Pelindo di Tegal. Tegal memiliki potensi tinggi di bidang kelautan sehingga dijuluki Kota Bahari. (sumber: Semarang - Bisnis.com)
Pelabuhan Pelindo di Tegal. Tegal memiliki potensi tinggi di bidang kelautan sehingga dijuluki Kota Bahari. (sumber: Semarang - Bisnis.com)

Mungkin sebagian orang mengenal Tegal karena warteg atau warung nasi tegal lahir di sini. Namun, kembali ke julukannya yaitu Kota Bahari, Tegal memiliki sejumlah tempat wisata bahari yang indah. Salah satunya adalah Pantai Alam Indah di Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur. Dengan panjang sekitar 500 meter yang membentang mulai dari area Pelabuhan Tegal hingga Universitas Pancasakti, Pantai Alam Indah atau disingkat PAI menawarkan tenangnya keindahan Laut Jawa, dilengkapi beberapa fasilitas pendukung yang disediakan seperti snorkeling atau olahraga air lainnya.

Pantai Alam Indah. (sumber: Visit Jawa Tengah)
Pantai Alam Indah. (sumber: Visit Jawa Tengah)
Dan itulah 35 kabupaten dan kota yang membentuk Jawa Tengah.

Setiap kabupaten dan kota di Jawa Tengah menggunakan pelat nomor yang berbeda-beda.
G: Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Tegal
H: Semarang, Salatiga, Kendal, Demak
K: Pati, Kudus, Jepara, Rembang, Grobogan, Blora
R: Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara
AA: Magelang, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Temanggung
AD: Solo, Klaten, Sukoharjo, Boyolali, Sragen, Karanganyar, Wonogiri

Sekarang kita akan membahas Jawa Tengah dari sisi sosial budaya.
Suku Jawa adalah etnis terbesar yang mendiami Jawa Tengah, dan mencakup 97,73% dari 32,2 juta penduduk provinsi ini. Kelompok minoritas termasuk suku Sunda, Tionghoa, Batak, Madura, Lampung, Betawi, Melayu, Minangkabau, dll.

Suku Jawa adalah etnis terbesar yang mendiami Jawa Tengah. (sumber: Indonesia Kaya)
Suku Jawa adalah etnis terbesar yang mendiami Jawa Tengah. (sumber: Indonesia Kaya)

Orang Jawa Tengah jelas bertutur menggunakan bahasa Jawa sebagai lingua franca, namun lagi-lagi diingatkan, tidak semua dialek bahasa Jawa sama. Mungkin yang Anda paling familiar adalah bahasa Jawa dialek Jogja-Solo, yang merupakan dialek standar bahasa Jawa. Ini disebut juga dialek Mataram, dialek bahasa Jawa yang paling lazim digunakan. Dialek ini menggunakan ragam bahasa Jawa kromo inggil (sangat sopan), yang tekun saya pelajari setelah menonton trailer film "Budi Pekerti" tahun lalu. Hal tersebut dipengaruhi dari adanya Kesultanan Mataram Islam dan Kasunanan Surakarta Hadiningrat sehingga dialek di sana sangat sopan.

Bahasa Jawa kromo inggil biasanya digunakan jika bertegur sapa dengan orang tua, guru, dosen, atau bahkan saat menghadap raja, dan juga untuk situasi resmi, misalnya saat ceramah keagamaan.

Juga, dialek bahasa Jawa di Jawa Tengah lebih beragam daripada di Jawa Timur. Total ada delapan dialek, dan kita akan melihat perbedaannya.

Yang pertama adalah dialek Mataraman atau Surakarta. Dialek standar bahasa Jawa ini dituturkan di Solo, Klaten, Sragen, Wonogiri, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, basically semua daerah yang berbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Grobogan bagian selatan.


Yang kedua adalah dialek Semarang. Dialek ini dituturkan di Semarang, Salatiga, Kendal, Demak, dan Grobogan bagian barat. Logat Semarangan memiliki beberapa kosakata yang tidak ditemui di kota lain di Jawa. Suddenly Anda mendengar kata-kata sisipan seperti ndes, ik, og, nda, dll. Untuk mengatakan "iya", orang Semarang lebih lazim menggunakan "he'eh" daripada "iyo" atau "ho'oh".

Kang Mas San Feng, salah satu content creator Tekken dari Indonesia, berasal dari Kota Semarang.


Yang ketiga adalah dialek Jawa Tengah favorit saya, yaitu dialek Banyumasan atau Ngapak Kidul. Dialek ini dituturkan di Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, dan bagian selatan Pemalang.


Yang keempat adalah dialek Ngapak Lor. Dialek ini dituturkan di Brebes, Tegal, dan bagian utara Pemalang.


Yang kelima adalah dialek Kedu-Bagelen. Dialek ini dituturkan di Magelang, Temanggung, Wonosobo, sebagian Kebumen, dan Purworejo.

Ketika mama saya hendak ke Wonosobo bulan Juli lalu, saya sempat me-research tentang dialek Wonosobo di internet, yang merupakan salah satu rumpun dari dialek Kedu-Bagelen. Dan ternyata, dialek Wonosobo ini unik karena tidak ngapak, tidak juga medok.


Yang keenam adalah dialek Pantura Timur atau Muriaan. Dialek ini dituturkan di daerah-daerah yang terletak di kawasan Muria Raya, yaitu Pati, Kudus, Jepara, dan bagian utara Grobogan. Dialek ini sulit dimengerti oleh sebagian orang Jawa, dan salah satu ciri khasnya adalah pergantian imbuhan "-mu" menjadi "-em" atau "-nem". Misalnya, "matamu" menjadi "matanem", "gelasmu" menjadi "gelasem", dll.

Berikut adalah video penjelasan bahasa Jawa dialek Pati.


Yang ketujuh adalah dialek Blora. Dialek Blora masih serumpun dengan dialek Muria, dan dituturkan di bagian timur Grobogan, Rembang, dan Blora. Jadi bisa disimpulkan, Grobogan adalah poliglot, karena di utara, barat, timur, dan selatan, mereka berbicara dengan dialek Mataraman, Semarangan, Muriaan, dan Blora. Saya sengaja membahas ini di section sosial-budaya.


Dan yang terakhir adalah dialek bahasa Jawa yang paling susah dimengerti, yaitu bahasa Pekalongan. Dialek ini dituturkan di Pekalongan, bagian timur Pemalang, dan Batang. Yang membuat dialek ini susah dimengerti adalah adanya kosakata yang tidak ditemukan di dialek bahasa Jawa lain, dan juga dialek bahasa Pekalongan di Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan berbeda.

Saya pernah singgah di Pekalongan saat pulang dari Jogja akhir 2015 lalu, namun belum mulai memperhatikan perbedaan dialek antarkota di Jawa Tengah, jadi tidak sadar kalau bahasa Pekalongan berbeda dengan dialek Jogja-Solo. Bila di Jogja atau Solo kita mengenal "sekarepmu" untuk kata "terserah", di Pekalongan kita mengenal "pak ora'o".


Lagi-lagi, setiap provinsi di Indonesia punya senjata untuk bertarung dan rumah untuk bernaung. Senjata tradisional Jawa Tengah adalah senjata yang agaknya hampir semua provinsi punya, yaitu keris. Pada 25 November 2005, keris diakui oleh UNESCO sebagai Karya Agung Dunia Warisan Kemanusiaan dan Warisan Tak Benda. Oleh karena itu, 25 November, di samping diperingati sebagai Hari Guru Nasional, diperingati juga sebagai Hari Keris Nasional.

Keris, senjata tradisional Jawa Tengah yang diakui oleh UNESCO. (sumber: Tribrata News - Polri)
Keris, senjata tradisional Jawa Tengah yang diakui oleh UNESCO. (sumber: Tribrata News - Polri)
Adapun rumah tradisional Jawa Tengah adalah rumah Joglo. Dibangun dengan kayu jati, rumah Joglo mempunyai filosofi yang sangat mendalam. Rumah Joglo terdiri atas:
- pendopo, area terdepan yang berfungsi menerima tamu dan kerap digunakan untuk acara-acara adat;
- pringgitan, kerap dipakai untuk pertunjukan wayang kulit;
- dalem, rumah pokok yang digunakan untuk keluarga;
- senthong, ruang tertutup yang digunakan sebagai kamar tidur, dapur, kamar mandi, hasil pertanian, dll.;
- gandok, bagian rumah yang berada di samping dan umumnya menempel pada bangunan bagian belakang;
- kuncung, terletak di lokasi bagian samping atau depan pendopo;
- pawon atau dapur;
- lumbung, tempat menyimpan padi;
- dan kandhang, tempat tinggal ternak seperti wedhus, lembu, bebek, dan pitik.

Rumah Joglo, rumah adat Jawa Tengah. (sumber: Indonesia Kaya)
Rumah Joglo, rumah adat Jawa Tengah. (sumber: Indonesia Kaya)

Musik dan tari merupakan secebis kecil dari budaya Jawa yang masih lestari hingga kini. Sure, kita mengenal Didi Kempot sebagai maestro musik campursari yang berakar di Solo, tetapi kita hanya akan membahas lagu tradisional Jawa Tengah. Lagu-lagu seperti "Cublak-cublak suweng", "Gundul-gundul pacul", dan "Suwe ora jamu" menjadi lagu daerah Jawa Tengah yang klasik, dan juga menjadi lagu anak-anak.




Lagu daerah Jawa Tengah dan Jogja sebenarnya sama, namun untuk lagu tradisional Jawa lainnya akan kita bahas di episode selanjutnya yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, seperti "Gambang suling" dan "Lir-ilir".

Tarian tradisional Jawa dikenal karena menunjukkan kelemahlembutan, kebijaksanaan, dan juga sarat makna. Beberapa tarian tradisional Jawa Tengah yang terkenal adalah tari Gatotkaca gandrung, tari gambyong, dan tari serimpi.




Kesenian Jawa lainnya yang masih lestari di Jawa Tengah adalah seni wayang kulit dan wayang orang. Ki Manteb Soedharsono dari Solo merupakan salah seorang maestro wayang kulit ternama Indonesia. Karena keterampilannya dalam memainkan wayang, beliau dikenal sebagai "Dalang Setan". Beliau juga dianggap sebagai pelopor perpaduan seni pedalangan dengan peralatan musik modern. Sayangnya beliau telah meninggal pada 2 Juli 2021 lalu.



Setelah meresapi anggunnya tarian dan kesenian tradisional Jawa, pasti perut kita lapar. Oleh karena itu, kita akan mengintip makanan lezat apa sajakah yang menjadi ciri khas Jawa Tengah. Sama seperti Jawa Barat, tidak ada hanya satu, tetapi banyak sekali makanan khas Jawa Tengah. Kita akan intip satu persatu.

Pertama, ada tempe mendoan. Tempe mendoan, yang merupakan salah satu makanan Indonesia favorit saya, adalah penganan sejenis gorengan yang terbuat dari tempe yang dibaluri tepung dan daun bawang lalu dimasak setengah matang. Tempe mendoan adalah makanan khas Banyumas. Rasanya enak dan lezat, apalagi jika dicocol ke dalam sambal kecap.

Tempe mendoan, gorengan tempe khas Banyumas yang lezat. (sumber: Honda Community)
Tempe mendoan, gorengan tempe khas Banyumas yang lezat. (sumber: Honda Community)

Kedua adalah buntil. Apa itu buntil? Buntil adalah makanan lezat khas Purbalingga yang berupa parutan daging kelapa yang dicampur dengan ikan teri dan bumbu-bumbu, dibungkus daun pepaya, kemudian direbus dalam santan. Biasanya, buntil dijajakan di pasar maupun pedagang kaki lima sebagai lauk untuk nasi.

Buntil, makanan khas Purbalingga yang menggiurkan. (sumber: detikFood)
Buntil, makanan khas Purbalingga yang menggiurkan. (sumber: detikFood)

Selanjutnya adalah ampyang. Ampyang adalah kudapan tradisional Jawa yang terbuat dari kacang tanah yang dibaluri adonan gula jawa. Penganan ini berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta, namun kini tersebar di berbagai daerah di Pulau Jawa, termasuk Jawa Tengah. Rasanya manis.

Ampyang, perpaduan sempurna antara kacang tanah dan gula jawa. (sumber: Resep TokoWahab Blog)
Ampyang, perpaduan sempurna antara kacang tanah dan gula jawa. (sumber: Resep TokoWahab Blog)
Kota Semarang memiliki tiga makanan khas yang harus dicoba oleh para pelancong, dan juga dapat dijadikan oleh-oleh untuk keluarga di rumah, yaitu lumpia, wingko babat, dan tahu gimbal.

Lumpia semarang. (sumber: IDN Times)
Lumpia semarang. (sumber: IDN Times)

Wingko babat. (sumber: detikFood)
Wingko babat. (sumber: detikFood)

Tahu gimbal. (sumber: cookpad.com)
Tahu gimbal. (sumber: cookpad.com)

Tak lupa juga, wisatawan yang berkunjung ke Semarang dapat membeli oleh-oleh berupa bandeng presto. Keluarga di rumah pasti akan suka sekali.

Bandeng presto. (sumber: Wiratech)
Bandeng presto. (sumber: Wiratech)

Jawa Tengah merupakan surga bagi pecinta soto. Hampir semua kota di Jawa Tengah memiliki hidangan ini, namun di beberapa kota mereka menyebutnya dengan nama berbeda. Orang Sokaraja di Banyumas menyebutnya sroto. Di Tegal, disebut sauto. Orang Pekalongan menyebutnya tauto.

Sroto sokaraja. Kerupuk merah dan sambalnya menggiurkan. (sumber: Disporabudbar Kabupaten Banyumas)
Sroto sokaraja. Kerupuk merah dan sambalnya menggiurkan. (sumber: Disporabudbar Kabupaten Banyumas)

Sauto tegal. (sumber: Kumparan)
Sauto tegal. (sumber: Kumparan)

Tauto pekalongan. Kuahnya merah karena menggunakan tauco. (sumber: IDN Times)
Tauto pekalongan. Kuahnya merah karena menggunakan tauco. (sumber: IDN Times)
Bila ke Solo, Anda wajib menyantap tiga kuliner ini: soto solo, tengkleng, dan selat solo. Salah satu restoran soto solo langganan Presiden Jokowi adalah Soto Gading 1, di Jalan Brigjen Sudiarto No. 75, Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Restoran ini menyediakan tempat duduk di area terbuka, dan juga ada menu untuk anak. Soto solo berciri khas berkuah kental dari kaldu ayam bening, dengan isi soun, suwiran ayam, dan taburan bawang merah goreng.

Soto solo yang segar. (sumber: Tripadvisor)
Soto solo yang segar. (sumber: Tripadvisor)

Ada pula tengkleng, sejenis masakan sejenis sup dengan bahan utama daging dan tulang kambing. Salah satu restoran tengkleng terbaik di Solo adalah Tengkleng Mbok Galak. Alamatnya di Jalan Ki Mangunsarkoro No. 112, Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.

Tengkleng. (sumber: Masak Apa Hari Ini?)
Tengkleng. (sumber: Masak Apa Hari Ini?)
Selat solo adalah salah satu hidangan khas Solo yang dipengaruhi hidangan Eropa. Ketika SD dulu, kita diajarkan di mapel IPS bahwa selat adalah "laut yang sempit di antara pulau-pulau". Di Indonesia kita mengenal ada Selat Sunda, Selat Malaka, Selat Karimata, Selat Gaspar, dll. Solo tidak punya garis pantai, namun selat di sini bukan selat itu. Selat hanya cara orang Jawa menyebut "salad", dan selat solo ini pada dasarnya memang makanan sejenis salad.

Selat solo. (sumber: detikFood)
Selat solo. (sumber: detikFood)

Sebenarnya masih ada banyak makanan khas Jawa yang akan kita bahas, seperti mie ayam wonogiri, sate ambal, besengek tempe, soto kudus, soto semarang, dan soto boyolali, namun kepanjangan kita bahas lebih jauh dan kita harus mendengarkan salah satu cerita rakyat Jawa Tengah sebagai teman makan kita, di rubrik #TEKANAN (Teman Makan Anda). Kali ini cerita tersebut adalah "Timun Mas". Anda pasti pernah mendengar cerita ini ketika kecil dulu.

Anggap saja Timun Mas ini seperti dongeng Momotaro dari Jepang. Jadi begini ceritanya. Alkisah, di sebuah desa dekat hutan, hiduplah sepasang petani yang belum dikaruniai anak. Setiap hari mereka berdoa meminta diberikan momongan. Suatu hari, pasangan petani tersebut menemukan sebuah timun berwarna emas yang cukup besar. Ketika mereka memotongnya, dari timun tersebut keluarlah seorang bayi perempuan yang lucu. Rupanya doa mereka didengar oleh seorang raksasa bernama Buto Ijo. Buto Ijo mengatakan pada mereka bahwa mereka akan memperoleh seorang anak dari timun yang mereka tanam di ladang mereka, namun ketika dia sudah 17 tahun, dia harus diserahkan lagi pada Buto Ijo.

Tanpa pikir panjang, sepasang petani tersebut menepati janjinya, dan mereka merawat bayi perempuan tersebut dan memberinya nama Timun Mas. Mereka pun hidup bahagia hingga ketika Timun Mas berusia 17 tahun, Buto Ijo menagih janjinya kepada orangtuanya. Sepasang petani itu melupakan janji mereka dan ketakutan. Mereka menyuruh Timun Mas menyelamatkan diri dengan membawa empat benda ajaib, yaitu biji timun, jarum, garam, dan terasi.

Ketika dikejar, Timun Mas melemparkan biji timun yang kemudian berubah menjadi ladang timun. Buto Ijo pun berhenti untuk memakan timun kesukaannya. Setelah kenyang, dia mengejar Timun Mas lagi. Timun Mas pun melempar jarum yang berubah menjadi hutan berduri. Kemudian, ketika dikejar lagi, Timun Mas melempar garam yang berubah menjadi lautan yang menenggelamkan Buto Ijo. Namun, Buto Ijo berenang dengan cepat dan mengejar Timun Mas hingga akhirnya Timun Mas melemparkan terasi yang berubah menjadi lautan lumpur. Buto Ijo pun kelelahan dan tewas tercebur ke dalam lautan lumpur.

Pada akhirnya, Timun Mas tiba dengan selamat di rumah orangtuanya dan hidup bahagia selamanya.

Dan sebagai penutup, kita akan melihat siapa saja pahlawan nasional Indonesia dari Jawa Tengah yang telah berjasa kepada negara kita. Di antaranya adalah:
1. Jenderal Soedirman
2. Raden Ajeng Kartini
3. Jenderal Gatot Subroto
4. Jenderal Ahmad Yani
5. Jenderal Urip Sumoharjo
6. Dr. Tjipto Mangunkusumo
7. Brigjen TNI (Anm.) Katamso Darmokusumo
8. Mayjen TNI (Anm.) Sutoyo Siswomiharjo
9. Letjen TNI (Anm.) R. Suprapto
10. Letjen TNI (Anm.) Siswondo Parman

Fiuh! Akhirnya selesai juga artikel tentang Jawa Tengah ini, yang ternyata memakan waktu dua pekan untuk saya tulis. Namun saya bersyukur tidak kena mental menulis artikel ini karena masih menyempatkan diri untuk beristirahat sejenak. Ternyata Jawa Tengah lebih dari sekedar budaya Jawa, wayang orang, wayang kulit, dalang, sinden, dll., namun juga merupakan tempat lahirnya orang-orang pintar.

Sebagai epilog, pemimpin divisi Indonesia di skuad perlindungan Bluebell City milik Walikota Joost Klein yang akan mendampingi Jiyoon dan Isa di "A Musical Revolution 3: Field Trip Fiasco" adalah Ayu Korowati, perwakilan Jawa Tengah. Ayu adalah wanita muda berusia 22 tahun asal Solo yang merupakan teman kerja Chaehyun di Baruna TV. Usia Ayu 5 tahun lebih tua dari Chaehyun, dan jabatannya di Baruna TV adalah akuntan.

Ayu adalah gadis keturunan Keraton Surakarta Hadiningrat yang cantik, lemah lembut, dan sopan. Dia tidak suka ada orang yang berkelahi dengan kotor. Walaupun lemah lembut khas keraton, dia belajar silat pada mahaguru silat di padepokan ketika masih SMA. Suatu hari, ayah Ayu, seorang abdi dalem, meninggal dunia secara misterius ketika Ayu masih berusia 19 tahun. Dalam proses otopsi, kematian ayahnya tercatat sebagai kecelakaan, namun Ayu mencurigai adanya main curang ketika nama Tigor Sihombing dari Sihombing Enterprises terlibat dalam kematian ayahnya. Ayah Ayu memang tidak suka jika budaya Jawa yang lestari selama berabad-abad tergerus oleh modernitas.

Karena takut akan kemungkinan terburuk, Ayu memutuskan pamit dari keluarganya di keraton untuk membalaskan dendam ayahnya. Dia bertolak ke region Baruna sendirian dan tinggal di Bluebell City untuk kuliah di jurusan ilmu komunikasi. Dia lulus dengan peringkat cumlaude dan gelar ahli madya jurnalisme TV dari Institut Teknologi Baruna dalam hanya tiga tahun belajar.

Segera setelah lulus, Ayu mendengar dari Walikota Klein dan istrinya, Sekretaris Sheynnis "Shey" Palacios bahwa mereka sedang mencari 38 wanita muda Indonesia untuk menjadi bagian dari skuad perlindungan Bluebell City. Tanpa pikir panjang, Ayu memutuskan untuk masuk skuad tersebut, dengan laporan tugas akhirnya tentang dongeng "Timun Mas" sebagai petunjuknya.

Stay tuned! Episode selanjutnya akan membahas Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun