Tak hanya cantik, masyarakat Lampung pandai memanfaatkan kembang ashar sebagai tanaman obat. Bunga ini bermanfaat mengobati radang amandel, radang tenggorokan, batuk berdarah, kanker, batu ginjal, batu empedu, dan kencing manis. Salah satu manfaat kembang ashar lainnya adalah mengatasi keputihan untuk wanita, dengan cara meminum air rebusan bunganya dengan kulit delima kering atau lidah buaya.
Adapun fauna identitas Lampung adalah gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus), subspesies gajah asia yang hanya ditemukan di Pulau Sumatera. Beberapa hal yang membedakan gajah asia dengan gajah afrika adalah tubuhnya yang lebih kecil, memiliki satu tonjolan di belalainya alih-alih dua, dan hanya jantan yang memiliki gading.
Seperti gajah pada umumnya, kawanan gajah sumatera terdiri atas betina dewasa dan anak-anaknya. Gajah betina paling tua adalah pemimpin kawanan. Gajah jantan dewasa, biasanya hidup menyendiri, terpisah dari kawanan. Mereka adalah hewan herbivora, dan makanan mereka mencakup tanaman, daun, batang, dan buah-buahan. Periode kehamilan untuk gajah sumatera adalah 22 bulan. Mereka bisa hidup hingga 70 tahun.
Sayangnya gajah sumatera terancam punah, dan populasi mereka semakin menurun karena hilangnya habitat, perburuan liar untuk gading, dan konflik dengan petani. Di Lampung, upaya konservasi gajah sumatera dilakukan dengan dibangunnya Taman Nasional Way Kambas di Kabupaten Lampung Timur.
Masyarakat Lampung pandai memanfaatkan hasil bumi mereka. Kebanyakan di antara mereka yang tinggal di pesisir, hidup sebagai nelayan dan bercocok tanam. Industri penambakan udang adalah primadona, dan tambak udang di Lampung termasuk salah satu yang paling besar di dunia setelah adanya penggabungan usaha antara Bratasena, Dipasena, dan Wachyuni Mandira. Tambak udang di Lampung dibangun secara berkelanjutan untuk menjaga kesejahteraan lingkungan.
Sedangkan untuk masyarakat yang tidak tinggal di pesisir, kebanyakan di antara mereka bertanam padi dan berkebun lada, cengkih, kopi, kayumanis, dll. Lampung berfokus pada pengembangan lahan bagi perkebunan besar seperti kelapa sawit, karet, padi, singkong, kakao, lada hitam, kopi, jagung, tebu, dll.
Kopi lampung yang terkenal dipanen seluas 1,2 juta hektare, baik robusta maupun arabika. Tiga kabupaten penghasil kopi terbesar di Lampung yaitu Kabupaten Lampung Barat (55.080 ton), Kabupaten Tanggamus (33.921 ton), dan Kabupaten Lampung Utara (10.120 ton).