Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenali Indonesiamu! Episode 10: When There's a Will, There's a Way in Lampung

27 Agustus 2024   20:55 Diperbarui: 27 Agustus 2024   20:58 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cakat Raya dengan miniatur Candi Prambanan-nya di Kabupaten Tulang Bawang. (sumber: IDN Times)

Alkisah, di daerah Sukadana, Lampung Timur, hiduplah seorang pemuda yatim piatu yang hidup serba kekurangan. Namanya Domas. Penduduk yang tinggal di desanya itu masih sangat sedikit, dan sebagian besar dari mereka hidup dengan berladang dan berkebun.

Orangtua Domas telah meninggal dunia, dan dia tidak punya sanak saudara. Dia juga sering dihina oleh penduduk desa karena hidupnya serba kekurangan. Oleh karena itu, Domas lebih sering menutup diri dan jarang sekali keluar dari gubuk reyot peninggalan orangtuanya untuk bergaul dengan orang persekitarannya. Walaupun demikian, Domas tidak pernah dendam atau punya pemikiran buruk terhadap orang yang menghinanya.

Suatu hari, ketika Domas pulang dari mencari kayu bakar di hutan, dia mendapati gubuk tuanya telah dibakar. Karena tidak tahu ke mana lagi hendak berteduh, dia memutuskan untuk tidur di bawah sebuah pohon yang tak jauh dari gubuknya. Dalam tidurnya dia bermimpi bertemu dengan seorang kakek tua berjanggut putih. Kakek tersebut menyuruhnya untuk pergi ke arah selatan dan mencari sungai besar yang dikelilingi banyak pohon besar. Jika dia sudah berhasil menemukannya, dia harus bermalam di sana.

Setelah berbulan-bulan mengembara, Domas tiba di sebuah sungai besar di pedalaman hutan lebat. Dia pun kemudian mengumpulkan dedaunan kering dan dedahanan pohon untuk membuat sebuah pondok mungil di tepi sungai. Daerah tepi sungai itu kemudian dinamakan Way Sekampung. Setelah selesai membangun pondok, Domas kemudian menebang pohon untuk membuka ladang dan mencari ikan untuk dimakan. Sayur-mayur pun didapatnya dengan mudah dari kebunnya.

Tahun pun berlalu, dan tanpa terasa Domas telah tinggal di Way Sekampung lama sekali. Tidak adanya kesibukan membuatnya sering bersemedi. Suatu hari, dalam semedinya, dia menerima bisikan gaib dan diberi kesaktian berupa pedang dan tongkat kayu berupa ular. Betapa bahagianya hati Domas mendengar bisikan tersebut. Sehingga orang-orang di sana terbiasa memanggilnya Sultan Domas. Sultan Domas pun menjadi pribadi yang baik hati dan pemurah, bahkan kepada orang jahat sekalipun.

Terakhir sekali, salah satu pahlawan nasional yang terkenal dari Lampung adalah Radin Inten II. Beliau berjasa dalam memimpin rakyat Lampung didasari dengan landasan kokoh dan kuat untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayahnya terhadap kolonialisme Belanda. Beliau meninggal pada 5 Oktober 1858 di Negara Ratu. Namanya diabadikan menjadi bandara utama di Kota Bandar Lampung dan juga salah satu perguruan tinggi Islam negeri di Lampung, yaitu Universitas Islam Negeri Radin Inten Lampung (UINRIL).

Epilog:
When there is a will, there is indeed a way, even in Lampung. Orang-orang Lampung yang memiliki kemauan selalu menemukan jalan mereka menuju kesuksesan, bahkan jika harus mengarungi sungai-sungai panjang. Mereka hidup berdampingan dengan pelbagai suku seperti Jawa, Minang, Sunda, Melayu, dll., sambil mengobati orang sakit dengan bunga kembang ashar dan melestarikan gajah sumatera, ditemani semangkuk malbi hati hangat dan musik bende.

Oh ya, anggota asal Lampung di divisi Indonesia skuad perlindungan Bluebell City milik Walikota Joost Klein di "A Musical Revolution 3" adalah Intan Salsabila Djumaryo, teman masa kecil Chaehyun dan rekan kerjanya di Baruna TV. Intan berusia 5 tahun lebih tua dari Chaehyun, namun mereka tidak memandang hubungan mereka sebatas senior dan junior. Dia berasal dari etnis Jawa dan kampung halamannya di Bandar Lampung. Posisi Intan di Baruna TV adalah manajer proyek khusus.

Intan direkrut sebagai anggota skuad perlindungan Bluebell City setelah berhasil meliput tentang letusan Gunung Krakatau tahun 1883 yang dia yakini menjadi sebab hilangnya sang kakek buyut saat sedang melaut di Selat Sunda.

Bersama dengan 37 wanita muda usia 17-26 tahun lainnya yang tergabung dalam divisi Indonesia, Intan siap membantu Jiyoon dan Isa dalam misi penting Weeekly saat fieldtrip mereka di Baruna.

Dan selesai sudah perjalanan kita di Pulau Sumatera di serial "Kenali Indonesiamu" ini.
Stay tuned! Enam episode berikutnya akan membahas provinsi-provinsi di Pulau Jawa, dan karena kita bepergian dari barat ke timur, episode depan akan membahas Provinsi Banten.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun