Kerangka pembentuk struktur kekuasaan yang jamak tersebut, disebabkan kekuatan wacana dalam kepasitas pengetahuan. Dengan demikian, gagasan dominan, yang muncul bersamaan dengan keberadaan pengetahuan menjadi amunisi penguat kekuasaan.
Terdapat keterkaitan yang dialektik, antaraknowledge is power dan power is knowledge, dimana kekuasaan dan pengetahuan menjadi tidak terpisahkan.
Kekuasaan yang dominan akan mencatatkan diri dalam sejarah, lalu menjadi sebuah ilmu pengetahuan, dan pengetahuan adalah bentuk materialisasi sejarah dari kelompok pemegang kekuasaan.Â
Lagi-lagi, analisa bernas Foucault, seolah membenarkan apa yang disebut Marx bahwafilusuf hanya mampu menafsir dunia tanpa dapat mengubahnya, terdapat keterlepasan dari aspek praksis, yang kemudian terjerumus untuk dapat verstehen -memahami danerklaren -menerangkan semata. Tetapi itulah sumbangsih Foucault!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H