Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memahami Kekuasaan Ala Foucault

4 Desember 2018   09:47 Diperbarui: 4 Desember 2018   10:01 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerangka pembentuk struktur kekuasaan yang jamak tersebut, disebabkan kekuatan wacana dalam kepasitas pengetahuan. Dengan demikian, gagasan dominan, yang muncul bersamaan dengan keberadaan pengetahuan menjadi amunisi penguat kekuasaan.

Terdapat keterkaitan yang dialektik, antaraknowledge is power dan power is knowledge, dimana kekuasaan dan pengetahuan menjadi tidak terpisahkan.

Kekuasaan yang dominan akan mencatatkan diri dalam sejarah, lalu menjadi sebuah ilmu pengetahuan, dan pengetahuan adalah bentuk materialisasi sejarah dari kelompok pemegang kekuasaan. 

Lagi-lagi, analisa bernas Foucault, seolah membenarkan apa yang disebut Marx bahwafilusuf hanya mampu menafsir dunia tanpa dapat mengubahnya, terdapat keterlepasan dari aspek praksis, yang kemudian terjerumus untuk dapat verstehen -memahami danerklaren -menerangkan semata. Tetapi itulah sumbangsih Foucault!.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun