“Saya memang punya masalah, Pak. Sungguh. Saya kecewa dengan semua guru yang ada di sini, termasuk Bapak. Kita sudah 3 tahun bersama. Tapi kenapa kalian tidak percaya kepada kami ?”
Kepala Sekolah terlihat ingin berbicara,
“Jangan potong pembicaraan saya, Pak. Saya tahu, Bapak pasti ingin menanyakan apa maksud saya, kan ?”
Kepala Sekolah hanya mengangguk.
“Saya muak dengan semua ini. Apa maksud kalian dengan menambah jam pelajaran yang masuk UAN dan menghapus semua pelajaran yang tidak masuk UAN ?! Semua itu karena kalian takut kami tidak berhasil. Dan itu berarti kalian tidak percaya kepada kami !“
“Dimas, maksud kami ….”
“Jujur sajalah, Pak.”
“Iya, kami memang khawatir apabila kalian …”
“Sudahlah, Pak ! Saya tahu maksud kalian baik. Tapi pernahkah kalian memikirkan perasaan kami ? Mengapa kalian tidak pernah meminta pertimbangn dari kami? Kami tidak suka itu. Kami stress ! Kami punya cara sendiri untuk mengatasinya.”
“Cara apa yang kamu maksud ? dengan ribut di kelas ? merusak fasilitas sekolah ? atau apa lainnya ?!”
“Bapak ikut saya !”