Mumpung Kamen Rider Gavv sedang libur penanyangan, waktu yang tepat untuk membahas Kamen Rider Valen, secondary rider seri ini.
Apa itu Secondary Rider
Bagi penggemar berat serial Kamen Rider, istilah secondary rider sudah tidak asing terdengar.
Secondary rider bisa dikategorikan sebagai secondary protagonis, atau protagonis kedua dari sebuah serial rider yang membantu rider utama menuntaskan tugasnya di sepanjang serial.
Ichimonji Hayato (diperankan Takeshi Sasaki) dari serial Kamen Rider (1971) bisa dikategorikan sebagai secondary rider pertama di sepanjang sejarah Kamen Rider.
Namun karena peran Ichimonji Hayato adalah pengganti sementara dari Takeshi Hongo (aktor Hongo, Hiroshi Fujioka mengalami kecelakaan sehingga harus beristirahat total beberapa bulan), sehingga Hayato seringkali juga dihitung sebagai rider utama.
Karena dibanding menjadi pendamping dan pembantu Hongo, Ichimonji menjadi Kamen Rider tunggal serial 1971 dari episode 14 sampai 53 saat Hongo akhirnya mengambil alih title rider utama.
Baru kemudian pada episode 54 sampai tamat, sesekali Ichimonji kembali dan membantu Hongo.
Gelar secondary rider pertama lalu jatuh ke Joji Yuki (diperankan Takehisa Yamashita) alias Riderman dari serial Kamen Rider V3(1973).
Muncul pertama kali pada episode 43 Kamen Rider V3, Joji Yuki membantu Shiro Kazami (diperankan Hiroshi Miyauchi) atau Kamen Rider V3 melawan sub unit terakhir Destron (Antagonis seri V3), Yoroi Ichizoku (sub unit Destron setelah Kiba dan Tsubasa Ichizoku). Â
Peran secondary rider ini kemudian marak setelah penayangan seri Kamen Rider Agito (2001), dimana di setiap seri pasti ada secondary rider yang membantu main rider-nya.
Diliterasi Kamen Rider modern, secondary rider bisa terlebih dahulu mempunyai konflik dengan rider utamanya sebelum akhirnya bersatu untuk melawan musuh utamanya.
Konfilk ini sering muncul karena perbedaan pandangan dan cara penyelesaian masalah. Rider utama sering digambarkan terlalu idealis dan naif dalam menyelesaikan konfilk.
Sementara secondary rider akan punya pendekatan yang lebih radikal dan berani menyelesaikan masalah.
Perbedaan ini sering memunculkan konflik yang menyenangkan untuk ditonton, karena pada dasarnya dua rider utama ini menginginkan hal yang sama namun dengan cara yang berbeda.
Sembilan Episode Kamen Rider GavvÂ
Sejauh ini penanyangan Kamen Rider Gavv memberikan kesan yang sangat positif untuk penggemar Indonesia.
Meskipun sempat mendapatkan keluhan di Jepang karena beberapa adegan yang dirasa terlalu kelam untuk serial anak-anak, namun untuk penggemar Indonesia Kamen Rider Gavv ini jadi salah satu jenis seri Rider yang dirindu-rindukan.
Kamen Rider Gavv adalah sebuah kejutan yang manis sesuai dengan tema utamanya yang berkutat pada cemilan.
Mengingat resepsi buruk penggemar Indonesia terhadap penanyangan seri sebelumnya yakni Kamen Rider Gotchard (2023), Gavv menjadi pelipur lara bagi penggemar yang menginginkan Rider dengan cerita yang lebih baik.
Seri ini sudah sembilan episode berjalan, Gavv sudah menebar banyak plot point, memberikan jawaban terhadap beberapa misteri awal cerita sambil memberikan misteri baru yang semakin mengikat penggemar.
Serta yang paling penting adalah memberikan character yang bisa dipedulikan dan memiliki banyak ruang untuk pengembangan character lebih lanjut.
Mulai dari trio protagonist kita, Shoma sang main Rider sekaligus protagonist utama kita yang memberikan impresi positif sejauh ini.
Shoma yang bukan merupakan manusia, melainkan setengah manusia setengah Granute (ras yang menjadi antagonis utama seri ini).
Memiliki porsi drama yang baik sambil tetap mempertahankan sikap positif dan optimis yang jadi protagonis seri rider belakangan ini.
Heroine kita, Sachika Amane memberikan kita heroine yang tetap memiliki visual manis namun sifatnya kini dibuat humanis, dengan menunjukan bahwa heroine kita bisa membuat kesalahan kendati punya tujuan baik, sehingga bisa menghadirkan variasi konflik di luar Kamen Rider vs Granute.
Supporting character seperti grand uncle Dente dan Kenzo Suga memberikan intrik yang menarik, karena gerak-gerik mereka yang cenderung mencurigakan membuat penonton menerka-nerka sebenarnya apa tujuan mereka.
Stomach Inc sebagai antagonis utama punya dinamika yang menarik karena hirarki pangkat mereka berbasiskan hubungan saudara.
Bahkan Granute mingguan yang sekedar jadi monster of the week juga sering diberikan sifat yang menarik dan unik untuk masing-masing kepribadian.
Namun dari semua itu, Hanto Karakida sebagai secondary Rider sekaligus second lead kita punya pengembangan paling menarik sejauh ini.
Diperkenalkan Sebagai Manusia Biasa
Hanto Karakida adalah secondary rider yang diperkenalkan sebagai manusia biasa.
Manusia biasa disini dalam artian bahwa Hanto Karakida adalah character yang menjalankan kehidupan sehari-hari layaknya manusia biasa pada umumnya.
Dia bukan seorang alchemist elit seperti Rinne Kudo dari Kamen Rider Gotchard (2023), atau pengangguran yang ingin pedamaian dunia seperti Keiwa Sakurai dari Kamen Rider Geats (2022).
Dia juga bukan anggota pasukan khusus Fuwa Isamu dari Kamen Rider Zero One (2019) atau pendekar pedang elit yang punya markas di daerah kutub utara seperti Rintaro Shindo dari Kamen Rider Saber (2020).
Hanto Karakida hanya orang biasa yang punya pekerjaan normal walaupun punya tujuan yang bersangkutan dengan antagonis utama.
Tujuan Hanto adalah menemukan Granute yang dulu memangsa ibunya dan balas dendam, sudah itu saja.
Semenjak diperkenalkan dari episode satu sampai episode lima sebelum Hanto berubah menjadi Kamen Rider Valen, kita bisa rasakan perkembangan character Hanto dan hubungannya dengan Shoma.
Awalnya mengira Shoma sebagai salah satu Granute yang menyerang manusia, perlahan lewat beberapa interaksi Hanto dapat menyimpulkan kalau Shoma adalah orang baik yang mencoba menolong orang-orang.
Hanto bahkan membela Shoma saat yang lain mengiranya monster, dan orang pertama yang memberikan title Kamen Rider ke Shoma adalah Hanto.
Diberikan Ruang Agar Penonton Bersimpati
Hal paling menarik dalam pengenalan karakter Hanto adalah dia membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum akhirnya mendapatkan kekuatannya sebagai rider.
Hal ini memungkinkan penonton untuk melihat perkembangan Hanto dan diberikan waktu yang cukup untuk bisa dikenal lebih baik oleh penonton, agar penonton bisa merasa lebih simpatik pada Hanto.
Treatment seperti ini untuk secondary rider terakhir kali dipakai pada seri Kamen Rider Build.
Karakter Banjo Ryuga sebagai secondary lead diberikan waktu sampai episode belasan sebelum menjadi Kamen Rider agar penonton menjadi lebih mengenal dan bersimpati dengan karakter itu.
Pada episode satu sampai dengan lima, kita diajak melihat bagaimana Hanto bekerja untuk menyelidiki keberadaan Granute dan berinteraksi dengan karakter-karakter lain yang terlibat.
Kita sebagai penonton mungkin sudah mengetahui beberapa plot point yang sedang diselidiki oleh Hanto sebagai karakter.
Namun saat Hanto berhasil memecahkan misteri plot point tersebut, kita sebagai penonton bisa dibuat puas pada pencapaian Hanto tersebut, karena kita sebagai penonton sudah berhasill dibuat bersimpati pada Hanto.
Kalau Shoma Menjadi Rider Karena Mencintai Manusia, Hanto Menjadi Rider Karena Membenci GranuteÂ
Namun dari semua itu, hal paling menarik sejauh ini dari karakter Hanto adalah motivasinya yang berkebalikan dengan Shoma.
Shoma adalah separuh Granute, biar bagaimanapun dia punya DNA Granute dari lahir dan tetap punya afeksi terhadap semua Granute.
Hal ini terlihat di setiap battle Shoma, dimana dia pasti bertanya kepada Granute yang dia akan kalahkan "Mau meninggalkan dark snacks atau kukalahkan di sini?".
Shoma melindungi manusia dan berusaha mencegah manusia diculik oleh Granute untuk dijadikan bumbu dark snack, karena dia mencintai manusia.
Tumbuh besar terkurung di dunia Granute bersama ibunya yang merupakan manusia, Shoma merasa dunia manusia yang merupakan tempat tinggal ibunya sangat indah dan dia ingin melindungi dunia ibunya lahir itu.
Berbeda dengan Hanto yang merupakan manusia biasa. Secara mendadak ibunya dimakan oleh Granute di depan matanya sendiri.
Lebih lanjut, orang yang merawat Hanto sekaligus mentornya di dunia freelance writer juga dijadikan human press oleh Granute dan hal ini memicu dendam Hanto pada Granute ke level yang maksimal.
Akhirnya Hanto secara sadar dan suka rela, diimplant organ Granute oleh Kenzo Suga agar bisa berubah menjadi Kamen Rider Valen.
Sejak saat itu, Hanto bertarung sebagai Kamen Rider karena menghancurkan Granute dan tidak berfokus melindungi manusia seperti Shoma.
Punya Statistik Lebih Lemah dari Shoma
Sebagai Kamen Rider Valen, Hanto punya statistic power yang lebih lemah daripada Shoma.
Selain karena Hanto hanya manusia biasa yang diimplant organ Granute, Hanto menggunakan rider system buatan manusia berbeda dengan Shoma yang mempunyai Gavv (organ Granute untuk mencerna makanan) yang menjadi alat berubahnya.
Hanto juga tidak bisa menciptakan Gochizo (item yang dijadikan sumber power untuk berubah) berbeda dengan Shoma, yang menciptakan Gochizo dari Gavv miliknya setelah makan cemilan.
Mengutip dari Kamen Rider wiki, Valen dalam Chocodon Form (bentuk dasar Valen) punya punching power sebesar 600kg, kicking power sebesar 900kg dan sanggup melompat setinggi tiga meter dan berlari sejauh 100m dalam delapan detik.
Sementara Kamen Rider Gavv dalam Poppin Gummy form (bentuk dasar Gavv) punya punching power sebesar satu ton, kicking power dua ton dan mampu melompat setinggi 4,2 meter serta berlari sejauh 100m dalam 7.6 detik.
Tetap Friendly
Meski punya pandangan yang berbeda, hubungan Hanto dan Shoma sejauh ini masih tetap friendly baik dalam wujud manusia ataupun rider mereka.
Walaupun Shoma belum tahu kalau Hanto adalah Valen dan Hanto belum tahu Shoma adalah Gavv, namun interaksi keduanya bisa menyajikan drama yang menarik diselingi momen-momen komedi yang kocak.
Menyenangkan melihat interaksi antara Hanto dengan Shoma dan Sachika sejauh ini. Menarik melihat bagaimana karakter Hanto berkembang menjadi rider yang melindungi manusia dan bukan tergerakkan hanya karena dendam saja.
Hanto adalah secondary rider yang sempurna untuk series Kamen Rider Gavv ini. Punya tujuan yang sama dengan main lead namun motivasinya berbeda.
Punya interaksi yang menyenangkan dan sesekali kocak dengan karakter lain, namun masih punya sifat serius layaknya secondary rider kebanyakan.
Hanto Karakida adalah secondary rider yang sudah lama tidak penggemar dapatkan dari sebuah seri Kamen Rider.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI