"Giacomo Agostini, manager dari tim Marlboro Yamaha yang memulai permainan itu, dia mulai berbicara sesuatu seperti 'Aku tidak tahu apa kami bisa membayarmu dengan jumlah yang sama seperti yang kami lakukan di tahun 1988' Aku tidak paham, aku baru saja memenangkan gelar ketiga ku dan itu tidak enak di dengar. Aku juga mendapati kalau Ago berbicara dengan Kevin Schwantz untuk kemungkinan membalap di Yamaha," Eddie Lawson menceritakan tentang perselisihannya dengan Giacomo Agostini (Dari GPone.com).
Karena muak dengan sikap Agostini itu, Eddie Lawson lalu memilih bertemu dengan Erv Kanemoto untuk membicarakan kemungkinan dirinya pindah ke Honda.
"Aku bertemu dengan Erv dan aku bilang ke dia aku butuh perubahan. Saat Marlboro menyadari kalau aku berbicara dengan Honda, mereka akhirnya menggandakan penawaran mereka, tapi sudah terlambat. Aku sebenarnya memotong gajiku sendiri untuk membalap bersama Honda," Lanjut Eddie Lawson. (Dari GPOne.com).
Di Honda, Eddie Lawson dibuat terkesan dengan etos kerja teknisi-teknisi Honda yang sangat berkerja keras.
"Musim itu (1989) ada 15 balapan dan aku dapat 13 chassis yang berbeda. Mereka selalu memberiku chassis baru setiap satu atau dua balapan," Ujar Eddie saat diwawancari oleh Motostarr Podcast.
Mengenai Honda NSR500, Eddie menyebutkan kalau motor itu memang punya engine yang lebih bertenaga dari Yamaha YZR500 tapi punya gearbox yang sangat jelek.
"Para teknisi Honda menanyaiku beberapa hal saat aku tiba di sana. Mereka memintaku membandingkan NSR500 dengan YZR500. Aku bilang, mesinnya lebih bertenaga tapi gearbox-nya seperti sampah jika dibandingkan dengan Yamaha. Mereka tampak sangat terkejut mendengar itu hahahaha," Kata Eddie (Dari Motorstarr podcast).
"Setelah tes itu mereka lalu bekerja dengan keras, tes selanjutnya mereka sudah membawakanku beragam gearbox baru dan semuanya luar biasa," Lanjut Eddie (Dari Motorstarr Podcast).