***
Aktivitas belajar-mengajar di SMK Karya Putra Manggala memang unik dan tidak biasa. Para siswa diajak untuk menjelajahi dunia baru melalui kegiatan Pramuka. Barangkali, tidak berlebihan bila saya menyimpulkan bahwa mereka bersekolah di Pramuka, bukan di SMK.
Menurut bu Pipit, siswa SMK Karya Putra Manggala mencoba mengeksplorasi metode pengajaran di Pramuka yang menyenangkan. Guru-guru menyampaikan materi melalui permainan dan simulasi. Bu Pipit mencontohkan dalam pelajaran komponen komputer. Siswanya diberi peran sebagai komponen-komponen dalam sebuah komputer, seperti motherboard, harddisk, prosesor, dan kabel.
Kemudian, bila salah satu komponen dipanggil, komponen lainnya yang berhubungan langsung harus ikut serta. Lalu, masing-masing siswa yang dipanggil tersebut harus menjelaskan peran dan fungsinya dalam sistem komputer. “Metode ini tidak hanya membuat anak senang, tetapi juga memahami cara kerja sistem komputer,” papar bu Pipit.
Ruang kelas pun dibuat santai. Ketika aktivitas belajar-mengajar, anak-anaknya duduk melingkar di lantai. Adapun sang guru duduk atau berdiri di tengah lingkaran sembari menyampaikan materi yang dikombinasikan dengan permainan.
Guna mengetahui pemahaman terhadap pelajarannya, setiap akhir semester para siswa diminta mempresentasikan pelajaran yang didapatnya dalam forum akhir semester. Forum ini tidak hanya dihadiri oleh sesama siswa, tetapi juga mengundang orang tua siswa, tokoh masyarakat, hingga masyarakat sekitar sekolah. Hal ini membuat orang tua bangga dan mengetahui perkembangan anaknya di sekolah.
Keunikan lainnya, SMK Karya Putra Manggala tidak mengenal konsep libur. Siswa masuk setiap hari dengan beragam aktivitas. Selain menggeluti pelajaran yang sudah termaktub dalam kurikulum, sekolah juga menyediakan berbagai ekstrakurikuler untuk mewadahi minat siswanya.
Sebagai contoh dalam bidang seni budaya Sunda. Sekolah memanggil seniman di Mandalamekar yang berkomitmen untuk mengajar gamelan, tari, dan pertunjukkan seni Sunda. Menariknya, para kontributor ini memberikan ilmunya secara cuma-cuma, tanpa dibayar sepeser pun.
Bagi bu Pipit, metode Pramuka cocok untuk mengembangkan karakter positif pada siswa SMK Karya Putra Manggala. Salah satu karakter yang dibangun adalah pantang menyerah. Bagaimana pun, menurut bu Pipit, Pramuka adalah manusia yang pantang menyerah. Dan karakter inilah yang hendak ditanamkan kepada para pemuda Mandalamekar melalui Pramuka.
Karakter lainnya yang hendak ditanamkan bu Pipit adalah peduli terhadap keadaan sekitar, baik terhadap alam maupun manusianya. Sebagai contohnya, siswa dirangsang untuk peka terhadap orang tua yang tengah membawa beban berat. Menghadapi situasi ini, siswa didorong untuk membantu membawa sebagian atau seluruh beban tersebut.