Mohon tunggu...
Rizwari Yudha Bathila
Rizwari Yudha Bathila Mohon Tunggu... Administrasi - Staff Media Sosial

Saya sangat suka menulis dan membuat sebuah berita berkaitan dengan Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Langkah Kecil untuk Masa Depan Besar: Refleksi dari Program Gizi Nasional

6 Januari 2025   13:39 Diperbarui: 6 Januari 2025   13:39 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk Anak-Anak Indonesia. Foto: Whatapps/Pribadi

Minggu pagi, 05 Januari 2025, adalah salah satu momen yang akan selalu saya kenang. Hari itu dimulai dengan rutinitas favorit saya setiap akhir pekan, yaitu olahraga lari pagi di sekitar kawasan Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Setelah persiapan sederhana di rumah, saya berangkat sekitar pukul 06.00 pagi dengan berjalan kaki dari rumah. Udara pagi yang segar dan langit cerah membuat perjalanan menuju stadion terasa lebih menyenangkan. Sekitar pukul 06.30, saya tiba di kawasan GBK, yang sudah mulai terlihat ramai dengan orang-orang yang juga bersiap untuk berolahraga.

Sebelum memulai lari, saya selalu menyempatkan diri untuk melakukan pemanasan. Rutinitas ini penting bagi saya untuk menghindari cedera dan mempersiapkan tubuh sebelum berlari. Saya melakukan beberapa gerakan peregangan dan langkah-langkah ringan untuk memastikan otot-otot saya siap.

Energi Positif di Sekitar GBK

Setelah pemanasan selesai, saya mulai berlari santai mengelilingi area luar stadion. Langkah demi langkah, saya merasa tubuh saya semakin segar, dan pikiran saya lebih tenang. Sekitar satu jam berlalu, saya mulai memperhatikan suasana di sekitar saya. Semakin banyak orang berdatangan ke GBK, mulai dari anak-anak muda dengan perlengkapan olahraga modern, pasangan lanjut usia yang berjalan santai sambil berbincang, hingga keluarga kecil dengan anak-anak mereka yang tampak bersemangat mencoba olahraga pagi.

Pemandangan ini selalu memberi saya energi positif. Ada sesuatu yang menyenangkan ketika melihat berbagai kalangan masyarakat menikmati pagi mereka dengan cara yang sehat.

Sambil berlari, saya ditemani irama lagu favorit dari earphone bluetooth saya. Musik tersebut tidak hanya menjadi teman perjalanan, tetapi juga membantu saya menjaga ritme langkah dan semangat untuk terus bergerak.

Beristirahat dan Menikmati Suasana

Setelah hampir dua jam berlari, saya merasa cukup puas dengan aktivitas pagi itu. Tubuh saya sudah berkeringat banyak, tanda bahwa olahraga pagi tersebut cukup intens. Saya memutuskan untuk berhenti sejenak dan duduk di pinggir jalan setapak yang mengelilingi stadion. Dari tempat saya duduk, saya dapat melihat semakin banyak orang yang beraktivitas di sekitar GBK. Suasana pagi yang ceria ini benar-benar membawa kebahagiaan tersendiri.

Sambil menikmati air mineral yang saya bawa dari rumah, saya merasakan betapa pentingnya momen-momen seperti ini untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Saya beristirahat selama sekitar 20 menit untuk memulihkan energi. Setelah merasa cukup segar, saya mulai berjalan mencari sarapan, karena pagi itu saya belum sempat makan dari rumah.

Sarapan dan Inspirasi dari Berita

Tidak jauh dari tempat saya duduk, saya menemukan penjual ketupat sayur. Aroma khas santan dan bumbu rempah yang menggoda langsung membuat saya ingin segera memesan. Saya memilih tempat duduk di bawah pohon rindang sambil menunggu pesanan datang. Saat menunggu, saya membuka gadget dari tas selempang kecil yang saya bawa. Seperti kebiasaan saya, saya mulai scroll berita terbaru untuk mengisi waktu.

Di tengah-tengah membaca berita, perhatian saya tertuju pada sebuah judul yang mencuri perhatian: "Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Siap Dimulai di 190 Titik yang Tersebar di 26 Provinsi."

Berita itu menjelaskan tentang program prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Program ini bertujuan menyediakan makanan bergizi secara gratis kepada kelompok masyarakat tertentu, termasuk balita, anak-anak sekolah, santri, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Dimulai di 190 Titik di 26 Provinsi

Program MBG secara resmi dimulai di 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 26 provinsi di seluruh Indonesia. Daerah-daerah ini mencakup hampir seluruh penjuru nusantara, mulai dari Aceh hingga Papua Selatan. Setiap dapur dilengkapi dengan tim profesional, termasuk ahli gizi, untuk memastikan makanan yang disajikan memenuhi standar kualitas gizi. Selain itu, program ini melibatkan UMKM dan koperasi lokal dalam rantai pasoknya, menciptakan dampak positif bagi perekonomian daerah.

Struktur dan Pengelolaan SPPG

Setiap Dapur MBG dikelola dengan standar tinggi oleh seorang kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Kepala SPPG bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pengawasan kualitas gizi, kebersihan, dan kelancaran distribusi makanan.

Komitmen terhadap keberlanjutan juga menjadi perhatian utama. Yang mana dijelaskan bahwa program ini dirancang untuk meminimalkan limbah. Misalnya, nampan penyajian makanan menggunakan bahan stainless steel yang higienis dan dapat digunakan ulang. Ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi, tetapi juga peduli terhadap kelestarian lingkungan.

Mendorong Ekonomi Lokal melalui Kolaborasi Multisektor

Selain memberikan manfaat langsung kepada penerima program, MBG juga dirancang untuk menggerakkan ekonomi lokal. Hingga sampai saat ini, sebanyak 140 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah terlibat dalam rantai pasok program ini. Ribuan UMKM, koperasi, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) lainnya juga sedang melalui proses evaluasi untuk bergabung dalam program ini.

Melalui kolaborasi ini, program MBG membuka peluang besar bagi petani, peternak, dan pelaku usaha lokal untuk menjadi mitra dalam memasok bahan makanan. Penulis dapat melihat bahwa  "Geliat perekonomian lokal bergerak secara signifikan ke arah yang lebih baik,".

Selain UMKM, program ini juga melibatkan koperasi, kopontren (koperasi pesantren), dan unit-unit usaha lainnya di daerah. Semua pihak bekerja sama untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan asupan gizi terbaik, sekaligus mendorong ekonomi menuju Indonesia Emas 2024.

Cakupan Luas dan Target Ambisius

Pada tahap awal, 190 Dapur MBG mulai beroperasi pada Senin, 6 Januari 2025. Jumlah ini akan terus meningkat hingga mencapai target 937 Dapur MBG pada akhir Januari 2025. Pemerintah menargetkan program ini menyentuh 3 juta penerima manfaat selama Januari hingga Maret 2025, dan angka ini akan bertambah hingga 15 juta penerima pada akhir tahun.

Tidak berhenti sampai disitu, program ini juga memiliki target jangka panjang untuk mencakup 82,9 juta penerima manfaat hingga tahun 2029. Anggaran sebesar Rp. 71 triliun dari APBN 2025 telah dialokasikan untuk memastikan keberhasilan program ini.

Penerima manfaat mencakup berbagai kelompok usia, mulai dari balita, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, hingga ibu hamil dan menyusui. Program ini juga menjangkau peserta didik di sekolah umum, kejuruan, maupun keagamaan, memastikan tidak ada kelompok yang tertinggal.

Meningkatkan Gizi untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Program MBG dirancang untuk memberikan asupan bergizi yang seimbang, yang merupakan pondasi penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak Indonesia. Dengan pemenuhan gizi yang tepat, generasi muda Indonesia diharapkan tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, dan produktif, siap bersaing di tingkat global.

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa program ini adalah bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), yang dirancang untuk memberikan manfaat langsung dan nyata bagi rakyat Indonesia. Yang dimana pemerintah bahkan tidak mengambil libur, termasuk pada tahun baru, Sabtu, dan Minggu, untuk memastikan kelancaran program ini.

Momentum dan Harapan

Peluncuran program MBG bertepatan dengan dimulainya kembali kegiatan belajar mengajar di sebagian besar sekolah di Indonesia. Ini menjadi langkah yang strategis, memastikan anak-anak mendapatkan asupan bergizi di tengah aktivitas akademik mereka.

Lebih dari sekadar program gizi, MBG adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk menciptakan Indonesia yang sehat, sejahtera, dan mandiri. Melalui berita ini penulis dapat menegaskan bahwa "Program MBG tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi yang luar biasa."

Sebagai penulis saya juga sangat mengharapkan, bahwa seluruh pihak yang terlibat dalam program ini, mulai dari penerima manfaat hingga pelaku usaha lokal, dapat merasakan dampak positifnya. Dengan kolaborasi dan kerja keras bersama, program ini menjadi salah satu upaya strategis dalam membangun bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

Harapan Baru untuk Bangsa

Membaca berita tersebut membuat saya merasa bangga sekaligus optimis. Program Makan Bergizi Gratis bukan hanya upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga sebuah langkah konkret menuju pemerataan kesejahteraan. Dengan melibatkan berbagai sektor, seperti UMKM, petani, dan koperasi, program ini menunjukkan bahwa pembangunan dapat dilakukan secara inklusif.

Berita ini juga menyadarkan saya tentang pentingnya dukungan masyarakat terhadap inisiatif pemerintah seperti ini. Sebagai warga negara, saya merasa terinspirasi untuk turut serta mendukung upaya tersebut, bahkan dengan cara sederhana seperti menyebarkan informasi kepada orang-orang di sekitar saya.

Pagi yang Penuh Makna

Setelah menikmati ketupat sayur hangat yang disajikan, saya melanjutkan aktivitas pagi itu dengan berjalan santai mengitari kawasan GBK sekali lagi. Pikiran saya masih dipenuhi dengan berbagai hal positif yang saya baca dari berita tadi. Saya meninggalkan kawasan stadion dengan semangat baru dan tekad untuk menjalani hari-hari ke depan dengan lebih bermanfaat.

Pagi itu menjadi bukti nyata bahwa kebahagiaan dapat ditemukan dalam hal-hal sederhana, seperti olahraga, sarapan yang nikmat, dan berita inspiratif. Saya yakin, jika setiap individu melakukan hal kecil dengan konsisten, maka dampaknya akan besar bagi kemajuan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun