Mohon tunggu...
Rizwari Yudha Bathila
Rizwari Yudha Bathila Mohon Tunggu... Administrasi - Staff Media Sosial

Saya sangat suka menulis dan membuat sebuah berita berkaitan dengan Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Langkah Kecil untuk Masa Depan Besar: Refleksi dari Program Gizi Nasional

6 Januari 2025   13:39 Diperbarui: 6 Januari 2025   13:39 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk Anak-Anak Indonesia. Foto: Whatapps/Pribadi

Tidak jauh dari tempat saya duduk, saya menemukan penjual ketupat sayur. Aroma khas santan dan bumbu rempah yang menggoda langsung membuat saya ingin segera memesan. Saya memilih tempat duduk di bawah pohon rindang sambil menunggu pesanan datang. Saat menunggu, saya membuka gadget dari tas selempang kecil yang saya bawa. Seperti kebiasaan saya, saya mulai scroll berita terbaru untuk mengisi waktu.

Di tengah-tengah membaca berita, perhatian saya tertuju pada sebuah judul yang mencuri perhatian: "Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Siap Dimulai di 190 Titik yang Tersebar di 26 Provinsi."

Berita itu menjelaskan tentang program prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Program ini bertujuan menyediakan makanan bergizi secara gratis kepada kelompok masyarakat tertentu, termasuk balita, anak-anak sekolah, santri, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Dimulai di 190 Titik di 26 Provinsi

Program MBG secara resmi dimulai di 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 26 provinsi di seluruh Indonesia. Daerah-daerah ini mencakup hampir seluruh penjuru nusantara, mulai dari Aceh hingga Papua Selatan. Setiap dapur dilengkapi dengan tim profesional, termasuk ahli gizi, untuk memastikan makanan yang disajikan memenuhi standar kualitas gizi. Selain itu, program ini melibatkan UMKM dan koperasi lokal dalam rantai pasoknya, menciptakan dampak positif bagi perekonomian daerah.

Struktur dan Pengelolaan SPPG

Setiap Dapur MBG dikelola dengan standar tinggi oleh seorang kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Kepala SPPG bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pengawasan kualitas gizi, kebersihan, dan kelancaran distribusi makanan.

Komitmen terhadap keberlanjutan juga menjadi perhatian utama. Yang mana dijelaskan bahwa program ini dirancang untuk meminimalkan limbah. Misalnya, nampan penyajian makanan menggunakan bahan stainless steel yang higienis dan dapat digunakan ulang. Ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi, tetapi juga peduli terhadap kelestarian lingkungan.

Mendorong Ekonomi Lokal melalui Kolaborasi Multisektor

Selain memberikan manfaat langsung kepada penerima program, MBG juga dirancang untuk menggerakkan ekonomi lokal. Hingga sampai saat ini, sebanyak 140 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah terlibat dalam rantai pasok program ini. Ribuan UMKM, koperasi, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) lainnya juga sedang melalui proses evaluasi untuk bergabung dalam program ini.

Melalui kolaborasi ini, program MBG membuka peluang besar bagi petani, peternak, dan pelaku usaha lokal untuk menjadi mitra dalam memasok bahan makanan. Penulis dapat melihat bahwa  "Geliat perekonomian lokal bergerak secara signifikan ke arah yang lebih baik,".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun