Mohon tunggu...
dr. Ayu Deni Pramita
dr. Ayu Deni Pramita Mohon Tunggu... Dokter - Suka menulis tentang kesehatan, investasi dan budaya

Seorang dokter sederhana berasal dari Bali yang ingin berbagi ilmu dan pengalaman melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Brand Digitalisasi Keuangan Pulihkan Ekonomi di Era Pandemi

24 Juli 2020   18:23 Diperbarui: 24 Juli 2020   18:22 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Investasi

Tabungan, investasi, dana darurat, asuransi kesehatan dan dana pension merupakan hal yang wajib dalam rencana keuangan jangka panjang. Berbagai tipe instrument investasi bisa kita pilih sesuai tujuan kita berinvestasi. Dimulai dari investasi Surat Berharga Negara (SBN), reksa dana,  saham, properti, peer to peer lending (P2P lending) dan tabungan emas. Namun tidak perlu khawatir investasi di masa Corona bisa dilakukan dan aman misalnya investasi surat utang yang diterbitkan pemerintah / SBN. Seandainya nilai rupiah melemah, investasi tetap bisa kamu lakukan dan masih mneguntungkan. SBN tidak berpengaruh pada nilai kurs dollar. Selain berinvestasi, kita juga sudah membantu keuangan negara.

Dukung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Sebagian besar masyarakat terlalu membanggakan produk luar negeri karena dianggap memiliki brand dan lebih berkualitas dibanding produk dalam negeri. Jangan salah, produk dalam negeri juga mampu bersaing di luar negeri. Cintailah produk lokal dengan membeli produk negeri. Jika masyarakat sering membeli produk lokal tentu membantu jalannya bisnis usaha lokal. Kini, belanja produk UMKM sangat mudah karena para UMKM sudah go online dan bisa menggunakan transaksi non tunai pula. Selain itu, kita bisa membantu sebagai pemberi modal usaha bagi pelaku bisnis UMKM dengan berbagai Fintech UMKM berbasis equity crowdfunding. Program ini saling menguntungkan antara investor dan pelaku UMKM. Investor mendapat imbal hasil dari investasi (berkisar 5-20% per tahun) sedangkan UMKM usahanya dipermudah dengan bantuan modal usaha.

Dalam hal ini generasi milenial memiliki peluang lebih besar dalam pemulihan ekonomi masa kini dan masa depan apalagi sudah memasuki zaman teknologi digital. Perlu adanya kolaborasi pemerintah dengan OJK dalam upaya meningkatkan pendidikan keuangan. Sayangnya, walaupun pengguna internet cukup tinggi di Indonesia, kebanyakan generasi masih saja manfaatkan internet hanya untuk main game online, eksis media sosial atau menyebarkan berita hoax di media sosial. Jika orang hanya memiliki keahlian bekerja tanpa memiliki kecerdasan menggunakan ekonomi digital maka mereka akan sulit bersaing dengan orang berkemampuan digital tinggi. Disinilah peran penting literasi keuangan mengarah ekonomi digital. Dari pengenalan keuangan digital, diharapkan menekan masyarakat yang tidak bisa menggunakan layanan ekonomi digital. Sehingga perlu adanya peningkatan infrastruktur kualitas akses internet dan kelistrikan yang baik di setiap daerah termasuk pedalaman tentunya akan mempermudah regulasi ekonomi digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun