Mohon tunggu...
dr. Ayu Deni Pramita
dr. Ayu Deni Pramita Mohon Tunggu... Dokter - Suka menulis tentang kesehatan, investasi dan budaya

Seorang dokter sederhana berasal dari Bali yang ingin berbagi ilmu dan pengalaman melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Brand Digitalisasi Keuangan Pulihkan Ekonomi di Era Pandemi

24 Juli 2020   18:23 Diperbarui: 24 Juli 2020   18:22 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Jadilah Generasi Cerdas Manfaatkan Keuangan Digital

Perubahan revolusioner karena kemajuan teknologi digital terjadi sejak lima tahun terakhir. Generasi milenial adalah generasi pertama yang tumbuh dengan komputer dan internet. Generasi ini lahir pada tahun 1980-2000-an dan jumlahnya mencapai 33,5% dari jumlah populasi Indonesia (267juta orang). Mereka sudah berada dizaman yang diberi kemudahan akses pelayanan digital keuangan dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika generasi ini dengan hidup yang dinamis tapi minimnya pengetahuan tentang pengelolaan keuangan, maka mereka akan sulit mengelola keuangan dengan skala prioritas, pada akhirnya berdampak pemborosan skala besar.

Tahun 2025 proyeksikan tiga per empat generasi milenial secara global akan berpengaruh terhadap pasar tenaga kerja. Perilaku finansial mereka lebih mempengaruhi ekonomi global daripada generasi sebelumnya. Oleh karena itu, pentingnya generasi muda lebih melek finansial sejak dini dengan berpartisipasi  berbagai edukasi online tentang cara mengelola keuangan ekonomi digital.

Kreatif dan Inovatif

Masa karantina pandemi menstimulus kita lebih berkreatif dan inovatif dalam bertahan hidup. Misalnya saja, ketika pendapatan menurun atau menjadi penggangguran membuat kita melakukan sesuatu yang menghasilkan uang seperti menjual makanan online, membuka jasa pembelajaran online, atau internet marketer. Jadikan masa karantina pandemi ini lebih produktif, kreatif dan inovatif untuk bisa menghasilkan uang sampingan, bukan menghabiskan waktu karantina sekedar main media sosial atau berfoya-foya.

Less Cash Society

Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) adalah suatu program dari Bank Indonesia agar masyarakat bertransaski tanpa uang tunai (less cash society). Selama ini masyarakat menggunakan pembayaran konvensional (uang fisik) dalam bertransaksi dan kini bergeser kepembayaran non tunai.

Ada beberapa manfaat pembayaran non tunai, antara lain

  • Lebih efisien dan higienis karena tidak perlu repot membawa uang fisik kemana-mana
  • Akses lebih luas sehingga meningkatkan akses masyrakat ke dalam sistem pembayaran
  • Lebih transparansi, mencegah kejahatan kriminal.
  • Menekan biaya pengelolaan uang rupiah
  • Meningkatkan sirkulasi uang dalam perekonomian
  • Histori transaksi tercatat lebih lengkap sehingga perencanaan lebih akurat.

Produktif dan Cerdas Finansial

Orang yang produktif belum tentu cerdas dalam finansial, tapi orang yang cerdas finansial sudah pasti produktif. Menjadi generasi milenial yang produktif tidaklah sulit dimasa teknologi digital. Gunakan waktu yang produktif dengan kebiasaan yang positif, lebih cerdas mengatur keuangan, lebih bijak berbelanja jangan sekedar memenuhi keinginan atau kegengsian serta mulailah berinvestasi ilmu dan pengembangan diri. Kebanyakan milenial tergiur dengan promo diskon belanja, memaksa ikut tren fashion, sering hangout dan makan diangkringan atau memaksakan gaya hidup mewah karena rasa gengsi. Gunakan gadget untuk manfaatkan aplikasi pengelolaan keuangan untuk mengevaluasi pemasukan dan pengeluaran, hindari hutang apalagi hutang konsumtif. Saat ada uang jajan atau gaji yang masuk ke rekening, buatlah rencana keuangan skala prioritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun