Mohon tunggu...
Yuda Y. Putra
Yuda Y. Putra Mohon Tunggu... Sales - Kita semua punya kengan yang indah di masa lalu, buktinya masih bisa kangen pada itu.

Mimpiku semalam, kau datang membawa seorang bayi di tanganmu, uh, tidak aku tidak mau. Bawa kembali!

Selanjutnya

Tutup

Drama

Muak pada Durhaka

25 Januari 2018   08:40 Diperbarui: 25 Januari 2018   09:22 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senyuman sahdu, langit mulai memperlihatkan gemerlapnya, berkeliling dan berputar bersama angin, menampakkan wajah memuakkan tuhan yang duduk disinggahsananya, tersenyum dengan senyum paling memuakkan bahkan lebih memuakkan daripada iblis, seraya berkata dengan nada mengejek;  “kau yang durhaka, masuk sana kedalam jahannam, tak akan aku keluarkan kau dari sana.”

Walau dia tak akan pernah menyesal pernah menciptakan pendosa sepertiku.

“KETAHUILAH”

“NIKMAT MANA YANG KAU DUSTAKAN WAHAI MANUSIA?”

Kata-kata angkuhnya mengetarkan seluruh jagad, kata-kata sombong dari pemilik jiwa, yang menggenggam nasibku, nasib ku setelah nasibku, bahkan setelah habis waktunya.

Orang durhaka hanya bisa mengumpat dan mengutuk; “ah sial, kau menciptakanku untuk menyiksakku,” kemudian kalau sedang berpura-pura menjadi sombong, umpatan itu bertambah, “dan lihatlah, ku tantang kau dengan menara yang kubangun menjulang dilangit, lihatlah, menara tinggi dan besar, berisi mereka para sarjana akuntansi, bukankah aku lebih hebat dalam mempermainkan takdir?”

Dan tuhan hanya tersenyum sombong.

Iblis masih merenungi penyesalan.

Manusia bersenggema dengan dirinya sendiri, melahirkan segala macam tuan baginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun