Mohon tunggu...
Yuda Y. Putra
Yuda Y. Putra Mohon Tunggu... Sales - Kita semua punya kengan yang indah di masa lalu, buktinya masih bisa kangen pada itu.

Mimpiku semalam, kau datang membawa seorang bayi di tanganmu, uh, tidak aku tidak mau. Bawa kembali!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hujan Kosmis

6 Oktober 2016   13:17 Diperbarui: 6 Oktober 2016   14:25 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mengada keatas seperti mendapat sebuah pencerahan, kutantang awan, kutantang dedaunan, aku berdiri dengan gagah simbol menantang jagad raya, kulepas sepatuku lambang perbudakan, kubuang id-carku, lambang perbudakan, kubuang seragamku, lambang perbudakan, ku berteriak memekik pada jagad raya.  Jagad raya ketakutan, jagad raya gemetar, awan merasa terancam, kemudian memutih dan menghilang, tak lagi berani menyembunyikan mentari, dedauan hanya gemetar ketakutan, tak lagi berani mengejek, langkahku kuambil dengan mantap, bergegas! “bergegas!” dalam hati aku berteriak, kemudian berlari menyongsong melawan jagad raya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun