Aku mengada keatas seperti mendapat sebuah pencerahan, kutantang awan, kutantang dedaunan, aku berdiri dengan gagah simbol menantang jagad raya, kulepas sepatuku lambang perbudakan, kubuang id-carku, lambang perbudakan, kubuang seragamku, lambang perbudakan, ku berteriak memekik pada jagad raya. Jagad raya ketakutan, jagad raya gemetar, awan merasa terancam, kemudian memutih dan menghilang, tak lagi berani menyembunyikan mentari, dedauan hanya gemetar ketakutan, tak lagi berani mengejek, langkahku kuambil dengan mantap, bergegas! “bergegas!” dalam hati aku berteriak, kemudian berlari menyongsong melawan jagad raya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H