Mohon tunggu...
Yuanita Pratomo
Yuanita Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - Mommy

Daydreammer, as always

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Warisan

19 April 2023   08:59 Diperbarui: 19 April 2023   09:09 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prinsip itu bukan hanya diucapkan, tapi juga di lakukan.

Ibu memang pembelajar sejati yang cerdas dan ulet. Ibu menjawab tantangan hidup dengan berani mencoba hal atau ketrampilan baru dan mengasahnya dengan rajin.

Ibu bisa menjahit dan membuat baju sendiri, pandai memasak sampai punya usaha kuliner, bisa berdagang, pandai berhitung,  memiliki ingatan yang tajam, bisa bertukang, bisa membaca notasi musik dan bahkan bisa mencari notasi lagu tanpa bantuan alat musik apapun.

Padahal ibu bahkan tidak tamat smp. Bukan karena tidak pandai, tapi karena agresi militer Belanda ke 2 membuat ibu yang waktu itu masih kecil harus kehilangan ayahnya dan rumahnya. Menempuh perjalan berat melintasi hutan untuk mengungsi.

Golden way itulah yang juga menjadi bekal saya saat merantau. Ketika rasanya hampir menyerah dan mengasihani diri, saya ingat prinsip ibu. Yang kasat mata pasti bisa dipelajari. Yang tidak kasat mata bagaimana? Itu sepenuhnya urusan Tuhan.

5. Bejana yang retak

Ada cerita tentang bejana atau ember yang retak yang dipakai seseorang untuk mengambil air.  Karena retak, air yang dibawa pun bocor menetes keluar. Setelah beberapa lama, disepanjang jalan yang dilintasi untuk mengambil air, tumbuh subur bunga-bunga liar yang cantik.

Ibu seperti bejana yang retak itu. Meski dalam kekurangan tak pernah berhenti memberi.

Saya ingat waktu kecil dulu sering dongkol karena ibu memberikan sebagian baju saya ke anak lain. Padahal baju itu masih  muat dan lagi baju saya juga tidak banyak. Tapi ibu menjawab santai, kamu khan masih punya baju yang lain, anak itu tidak punya baju.

Bukan hanya saya, saudara-saudara bahkan keponakan saya juga mengalami hal serupa.

Seringkali uang belanja pun di berikan, kalau ada teman atau kenalan yang membutuhkan. Meskipun itu satu-satunya yang tersisa, besok tidak tahu lagi bagaimana. Tapi ibu selalu percaya, Tuhan pasti memelihara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun