Mohon tunggu...
Yuanita Pratomo
Yuanita Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - Mommy

Daydreammer, as always

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Warisan

19 April 2023   08:59 Diperbarui: 19 April 2023   09:09 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Delapan orang anak sementara usaha bapak jatuh bangun lalu terpuruk ditipu teman.

Ibu saya tidak ikut terpuruk.

Ibu menjawab semua tekanan dan tantangan dengan cara cerdas, kerja keras dan semangat yang tak mudah patah.

Tidak berhenti disitu. Ditengah-tengah pekatnya lorong kehidupan yang kami lalui, Ibu dengan caranya yang unik membuat kami cukup percaya diri untuk memiliki impian dan harapan.

Ujung lorong bahkan belum kelihatan sedikitpun saat itu. Masih gelap. Amat Pekat.

Tekanan begitu hebat, tapi ibu menolak untuk hancur. Beliau melenting ke atas sambil membawa serta kami semua.

Ia menerbangkan mimpi-mimpi kami dalam ketinggian, mengikatnya dengan doa dan kerja keras, supaya tidak lenyap terbawa deru kencang angin pencobaan.

Gaya pegas adalah gaya hidup ibu. Apa yang kami nikmati sekarang, itulah buahnya.

3. Dongeng

Saya generasi pencinta dongeng, karena semasa kecil dinina bobokkan oleh dongeng. Ibu sendiri yang mendongeng untuk kami, terutama menjelang tidur.  

Ceritanya itu-itu saja, di ulang-ulang, tapi tetap menyenangkan. Ibu memang story teller yang sangat berbakat. Cerita boleh diulang 100 kali, tetap saja menarik menyimaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun