Mohon tunggu...
Yoyo Setiawan
Yoyo Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Melengkapi hidup dengan membaca dan menulis; membaca untuk menghayati betapa ruginya hidup tanpa ilmu, menulis untuk meninggalkan jejak bahwa kehidupan ini begitu berwarna.

Tenaga pendidik dunia difabel yang sunyi di pedalaman kabupaten Malang. Tempat bersahaja masih di tengah kemewahan wilayah lain. Tengok penulis kala sibuk dengan anak istimewa, selanjutnya kamu bisa menikmati pantai Ngliyep nan memesona! Temani penulis di IG: @yoyo_setiawan_79

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Puisi Fajar"

15 November 2021   04:30 Diperbarui: 15 November 2021   06:04 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi  YoyoGoyol (@yoyo_setiawan_79)

Tiada gairah hati ini

Untuk memulai, malam yang kusut

Berlalu hening, tapi hatiku gaduh

Entah, pagi cepat melesat datang

Ada rasa rindu masjid menyeruak

Kangen senyum pak kyai, yang telah kalah

         pamor dengan aplikasi tik-tokku

Aku tetiba kehilangan wajah teman sujud bersama

Yang kini, menggebu untuk ditemui

Rasa dingin menusuk dalam tulangku

Desir angin malam yang nakal menggodaku

Membisikkan lirih, jangan ke masjid sekarang, hawanya dingin

          besok saja kalau tidak hujan!

Musuh dalam selimutku beraksi

Ah, kamu menggodaku terus! Biarkan aku mengambil

         keputusanku sendiri.

Kalau kamu di neraka, sana pergi sendiri, tak usah ajak

         teman, karena aku bukan temanmu!

Pandainya dirimu bertopeng, menipu dan merayu

Tapi kupunya hati, yang bisa membedakan

          mana emas mana loyang

Aku bersyukur ya Rabb

Engkau hadirkan embun dalam hatiku yang

         mulai kemarau, kering dipanasi aplikasi

Aplikasi maya yang memabukkan

Saat yang tepat, Engkau selamatkanku!

Ya Rabb,

Terima kasih, fajarmu datang dengan lembut

Ku bersyukur, hati ini belum tergadai dengan rayuan

          maut teman bertopengku, musuh sedari kecilku

Biarkan dia asyik dengan mainnya, tapi aku jangan!

Jangan Kau lenakan aku dengan mulut manisnya.

FajarMu telah datang, ku sambut dengan sujud

           dengan tobatku.

Apalagi yang kupunya, hanya raga hina nan sombong

Beri aku waktuMu untuk memperbaiki semua

Untuk perbaiki hati yang terkoyak dengan bacaan zikir

----&&&----

Pagak-Malang, 09-11-2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun