Desir angin malam yang nakal menggodaku
Membisikkan lirih, jangan ke masjid sekarang, hawanya dingin
     besok saja kalau tidak hujan!
Musuh dalam selimutku beraksi
Ah, kamu menggodaku terus! Biarkan aku mengambil
     keputusanku sendiri.
Kalau kamu di neraka, sana pergi sendiri, tak usah ajak
     teman, karena aku bukan temanmu!
Pandainya dirimu bertopeng, menipu dan merayu
Tapi kupunya hati, yang bisa membedakan
     mana emas mana loyang