Puisi  YoyoGoyol (@yoyo_setiawan_79)
Tiada gairah hati ini
Untuk memulai, malam yang kusut
Berlalu hening, tapi hatiku gaduh
Entah, pagi cepat melesat datang
Ada rasa rindu masjid menyeruak
Kangen senyum pak kyai, yang telah kalah
     pamor dengan aplikasi tik-tokku
Aku tetiba kehilangan wajah teman sujud bersama
Yang kini, menggebu untuk ditemui
Rasa dingin menusuk dalam tulangku
Desir angin malam yang nakal menggodaku
Membisikkan lirih, jangan ke masjid sekarang, hawanya dingin
     besok saja kalau tidak hujan!
Musuh dalam selimutku beraksi
Ah, kamu menggodaku terus! Biarkan aku mengambil
     keputusanku sendiri.
Kalau kamu di neraka, sana pergi sendiri, tak usah ajak
     teman, karena aku bukan temanmu!
Pandainya dirimu bertopeng, menipu dan merayu
Tapi kupunya hati, yang bisa membedakan
     mana emas mana loyang
Aku bersyukur ya Rabb
Engkau hadirkan embun dalam hatiku yang
     mulai kemarau, kering dipanasi aplikasi
Aplikasi maya yang memabukkan
Saat yang tepat, Engkau selamatkanku!
Ya Rabb,
Terima kasih, fajarmu datang dengan lembut
Ku bersyukur, hati ini belum tergadai dengan rayuan
     maut teman bertopengku, musuh sedari kecilku
Biarkan dia asyik dengan mainnya, tapi aku jangan!
Jangan Kau lenakan aku dengan mulut manisnya.
FajarMu telah datang, ku sambut dengan sujud
      dengan tobatku.
Apalagi yang kupunya, hanya raga hina nan sombong
Beri aku waktuMu untuk memperbaiki semua
Untuk perbaiki hati yang terkoyak dengan bacaan zikir
----&&&----
Pagak-Malang, 09-11-2021