Puisi Yoyo Setiawan
"HARI PAHLAWAN: Hari Berperang! "
Kawan, sudah banyak karya yang telah kita toreh
Tapi, belum juga lunas membayar darah pejuang
Yang tanpa pamrih menebus kata merdeka
Yah, merdeka itu harga mati, kalau tidak bisa merdeka, mati.
Kawan, renungi sejenak di tengah napasmu
Ada darah yang mengering di bumi yang kau pijak
Ada teriakan berperang di udara yang kau hirup
Memang beda, dulu berperang dengan peluru, kini berperang dengan pikiran
Kawan, langitkan munajat untuk jasa mereka
Tanpa teriakan, tak usah kau sebarkan, hanya kau dan Tuhan
Seperti para gerilyawan yang tak mau dikenal
Biarpun batu nisan tanpa nama, jasanya terukir sejarah abadi
Dulu, darah dan jiwa mereka yang dipanggil pertiwi
Merintih, terinjak penjajah durjana, kini pertiwi juga menangis
Bukan meminta darah dan jiwa kita, hanya ketulusan hati
Bukan juga kecerdikan otak untuk memperkaya diri, korupsi
Saat yang hikmat, renungi kawan
Bukan saatnya makan besar di tengah kelaparan tetangga, atau
Ber-Tik Tok ria, sementara keluarga korban covid-19 melantun duka
Kini, saanya berperang dengan hati nurani
Selagi kau hirup napas kemerdekaan, udara kebebasan
Tukarkan dengan karya ikhlasmu, karya penuh cinta
Bukan karya palsu penuh angkara murka
Ibu pertiwi memanggil, dulu dengan darah, kini dengan hati nurani.
----&&&-----
Pagak-Malang, 09-11-2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H