Mia, saat berlatih menari, diikuti oleh sosok makhluk di kamar 610 dengan menari juga. Hal itu diketahui oleh Bu Rini, sang pelatih tari yang punya kemampuan melihat dan komunikasi dengan makhluk gaib lalu memberitahu. Beliau memberitahu jika ada orang pintar bernama Mbak Sukmo yang bisa membantu mengusir sosok itu.
Lalu mereka diskusi agar bisa mengusir arwah tersebut, tapi sayang, orang pintar yang dulu pernah datang, telah meninggal dunia. Akhirnya Mbah Sukmo lah yang membantu, tapi dengan satu syarat, harus memakai benda yang dimiliki oleh sosok tersebut agar bisa melihat masa lalunya. Saat di kolam renang, Mia melihat Alma dirasuki sosok tersebut dengan memakai topeng.
Mia langsung mempunyai ide untuk ke Bu Rini, karena pernah melihat beberapa topeng Malangan di sanggar tari tempat Ia berlatih. Lalu Mia ke sanggar dan bertanya pada Bu Rini, tapi topeng itu tidak ditemukan. Bu Rini meminta Mia untuk bertanya pada sang pembuat topeng, siapa tahu pernah melihat topeng yang khas tersebut.
Benar, sang pembuat topeng ternyata membuat topeng khusus tersebut untuk Khanti, seorang penari yang cantik. Pembuat topeng mengantar Rayyan dan Alma ke rumah Ibu Kanthi, tapi Ibunya tak mau menemui mereka. Pembantu dari Ibu itu memberitahu barang milik Kanthi yang masih Beliau simpan, yang seharusnya dibuang.
Alma meminjam topeng yang persis seperti dilihat Mia lalu menuju ke apartemen lagi untuk meminta Mbah Sukmo melihat masa lalu sosok itu. Tapi naas, saat perjalanan ke Surabaya, ada sebuah truk yang mendorong mobil mereka hingga ke jurang, seperti disengaja, saat jalanan sepi dan melewati jalan berbahaya. Keselamatan masih berteman dengan mereka sampai ada yang membantu hingga Surabaya.
Mbah Sukmo melihat masa lalu sosok itu, tapi tidak bisa secara menyeluruh. Kedua sosok adalah Kanthi dan puterinya yang dibunuh lalu dimutilasi, lalu Kanthi memanggil "Mas" yang bisa diartikan dibunuh oleh suaminya. Maka mereka mencari siapa nama suaminya itu.
Rayyan meminta sesama polisi untuk bertanya nama suami Kanthi. Hal tak diduga terjadi, Aiman dan Wulan istrinya ingin membunuh Mbah Sukmo karena ingin membantu Alma. Lalu Alma disekap bersama Mia, Rayyan juga dipukul hingga pingsan.
Lalu menjelang ajal, Mbah Sukmo melihat masa lalu lagi. Ternyata, dulu suami Kanthi adalah Aiman, sang pemilik apartemen. Hubungan di luar nikah dengan Aiman, membuat Ibu Kanthi mengusir Kanthi karena takut Kanthi akan hidup miskin.
Awalnya memang mereka bertiga hidup miskin, tapi lama-kelamaan menjadi kaya, tapi tidak harmonis. Keributan kecil hingga perselingkuhan Aiman dengan Wulan diketahui Kanthi. Melihat Kanthi dipukul Aiman, sang anak memukul Aiman yang berbalas dipukul balik hingga tewas.
Lalu Kanthi juga dibunuh Aiman. Mayat mereka dimasukkan ke bath up lalu dimutilasi. Mayat itu dimasukkan karung lalu ditaruh di sebuah dinding yang disemen, lalu ditutup dengan lemari.
Setelah menceritakan masa lalu itu, Mbah Sukmo meninggal dunia. Mereka bertiga menuju dinding itu, berdasar gambar yang pernah diberikan Mbah Sukmo sebagai kunci di mana dinding berada. Hampir, hampir maghrib dan kedua sosok itu datang hendak memotong tubuh Mia saat Rayyan dan Alma mencari tulang dari sosok tersebut.