Mohon tunggu...
Yovita Amalia
Yovita Amalia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjadi Perempuan

22 Januari 2019   16:54 Diperbarui: 25 Februari 2019   07:25 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perempuan harus dapat memnuhi selera laki-laki dalam hal makan dan minum. Hal ini didukung dengan pernyataan Warto (1997) dalam bukunya Sangkan Paran Gender yang mengatakan bahwa perempuan jaman dahulu harus dapat melakukan macak, manak dan masak. 

Jika perempuan tidak dapat melakukan tiga aspek tersebut maka perempuan tersebut dianggap sebagai aib keluarga. Hal ini sangat jelas menggambarkan  kedudukan perempuan jaman dulu dalam sistem patriarki dianggap sebagai yang terbelakang.

 Berbeda jaman, berbeda cerita. Namun, apakah perempuan modern masih menjadi objek bagi laki-laki ? Apakah perempuan modern harus tetap tampil cantik dan menarik untuk memuaskan hasrat laki-laki? Apakah perempuan modern masih harus sibuk dengan urusan perut dan dapur? Apakah perempuan modern masih harus mengurus rumah dan menjaga anak ? Perempuan modern harus bisa lebih dari aturan macak, masak, manak. Perempuan masa kini dapat lebih 'liar' dibandingkan perempuan masa lampau.

Konsep 'Hawa diciptakan untuk Adam' dirasa lebih dimiliki oleh para perempuan masa kini. Konsep ini memiliki arti bahwa perempuan diciptakan untuk menopang kehidupan laki-laki, hal ini menjadikan perempuan masa kini dianggap lebih mandiri dan dapat menyelesaikan permasalahannya sendiri tanpa bergantung dengan laki-laki. 

Konsep macak, manak, dan masak sudah semakin jarang ditemui pada perempuan masa kini. Jika konsep macak, manak, dan masak masih digeluti pada masa sekarang, mungkin akan ditafsirkan berbeda dari filosofi sebenarnya.

Konsep pertama, macak  atau berias diri.  Jika perempuan jaman dahulu macak untuk menarik hati, mempertahankan dan memuaskan laki-lakinya, perempuan jaman sekarang menggunakan istilah macak lebih untuk mengikuti perkembangan jaman. 

Konsep macak saat ini lebih menjadikan banyaknya gebrakan dalam dunia fashion dan make up yang sangat menggiyurkan para perempuan di seluruh penjuru dunia, termasuk perempuan di Indonesia. 

Seperti yang dilansir oleh Kompas pada Agustus 2018, industri kecantikan di Indonesia tumbuh pesat hingga 16 persen. Hal ini dilihat sebagai sebuah kesadaran perempuan untuk mempercantik diri dengan bantuan kosmetik. 

Tidak hanya kosmetik, berbagai cara untuk mempercantik diri pun mulai bermunculan seperti sulam alis, sulam bibir, hingga sedot lemak berhasil menarik hati tidak sedikit perempuan. Hal ini diperkuat dengan media yang membentuk perempuan menjadi sosok yang ideal, bukan hanya di mata laki-laki namun di mata publik.

Media membentuk perempuan sebagai sosok yang cantik, berkulit putih, berambut panjang, dan bertubuh langsing. Teori komunikasi massa jarum suntik media bekerja efektif dalam hal ini. Menurut Nurudin (2014) teori ini mengatakan bahwa media memiliki pemikiran bahwa khalayak dapat dibentuk sesuai dengan keinginan media. 

Pembentukan citra perempuan dimata media ini telah memberikan dampak besar bagi sebagian perempuan. Hal ini menjadikan banyak perempuan melakukan atau membentuk diri mereka seperti sosok perempuan hasil pembentukan media. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun